Chapter 14

693 95 10
                                    

1 Minggu Kemudian

Saat ini Mew dan Gulf tengah berada di kampus untuk mengurus dokumen yang di perlukan sebelum sidang mereka 2 Minggu lagi.

"Mew aku mau ke fotocopy bentar ya ada yang kurang ternyata" seru Gulf saat mengecek map miliknya.

"yaudah aku temenin ya" ujar Mew yang dihadiahi gelengan oleh Gulf.

"gak usah kamu disini aja, pesenin aku minum ya haus"

"oke sayang"

Gulf terkekeh lalu beranjak dari sana menuju fotocopy yang ada di depan kampus mereka.

"BUSET! gua ketinggalan berita kah?" pekik Tay menghampiri Mew.

Mew yang mendengar teriakan Tay terlonjak kaget "anjir kok lu tiba-tiba disini sih"

"lah gua mah daritadi duduk di belakang lu, lu nya aja yang gak sadar karena asik berduaan sama yang katanya sahabat tapi sayang-sayangan" seru Tay mencibirkan bibirnya.

"siapa bilang kita cuman sahabat?" ujar Mew tersenyum penuh arti.

Tay yang melihat itu membelalakkan matanya terkejut "waahh mantep Mew, ini gua harus nyalain sound war is over kayaknya"

"hahaha lebay lo" tawa Mew menepuk lengan Tay.

"tapi beneran anjir keren, gak sia-sia gua ceramahin lu mulu, bilang apa lu ke gua?"

"dih kita pacaran karena emang kita saling suka bukan karena nasihat lo"

"alah gengsi lo, gua tau kok setiap gua nasehatin pasti lu memikirkan nya dengan baik-baik, aduh salah jurusan gue kayaknya, harusnya gua jadi psikolog aja membantu orang-orang yang sedang tersesat"

"enak aja lo kalau ngomong, siapa juga yang tersesat kita cuman butuh waktu aja, udah sana lo pergi gua mau pesen minum buat p.a.c.a.r gue dulu" usir Mew menekankan kalimatnya.

Tay tertawa puas lalu beranjak dari sana untuk menuju kelas berikutnya, ia merasa bangga dengan dirinya sendiri karena telah menjadi saksi perjalanan cinta kedua orang tersebut.

"eh itu Tay abis ngobrol sama kamu?" tanya Gulf yang sudah kembali.

Mew mengangguk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "iya gara-gara dia aku belum pesen minuman kamu, sebentar ya"

Gulf hanya mengangguk sambil melihat ke sekeliling, hanya butuh beberapa waktu lagi sampai akhirnya ia akan mengucapkan selamat tinggal pada lingkungan kampus mereka.

Selama 4 tahun berkuliah disini Gulf tidak memiliki seorang sahabat selain Mew, tapi bukan berarti Gulf tidak punya teman sama sekali. Namun teman Gulf hanya sebatas teman satu kelas nya tidak ada yang dekat seperti dirinya dengan Mew.

Begitupula dengan Mew, bisa di bilang teman Mew itu banyak dari semua jurusan pasti ada setidaknya satu yang kenal dengan Mew. Namun sama seperti Gulf tadi, tidak ada yang benar-benar bisa dijadikan sahabat untuknya.

Lagipula menurut Mew memiliki Gulf saja sudah lebih dari cukup.

"ini dia ice coffe khusus untuk pacar Mew Suppasit seorang" seru Mew memberikan minuman tersebut pada Gulf.

Gulf terkekeh sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, heran dengan sikap Mew yang masih saja berlebihan.

Tapi tentu saja Gulf sama sekali tidak keberatan tentang itu, karena Gulf juga ingin selalu merasa di cintai oleh sang kekasih.

"udah beres semua dokumen kamu?" tanya Mew menyeruput minum miliknya.

"udah, abis ini kita langsung kasih ke admin nya ya aku mau pulang capek" jawab Gulf yang diangguki setuju oleh Mew.

Annoying Bestfriend (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang