Chapter 16 (M)

899 89 10
                                    

Gulf tersenyum jahil, merasa puas telah berhasil menggoda kekasihnya itu. Namun jika boleh jujur Gulf juga merasa sedikit takut sekaligus malu karena ia tahu Mew tidak akan main-main.

Tapi apa salahnya berbuat lebih dengan kekasih sendiri?

"uuhhh..." eluh Gulf saat Mew mulai melancarkan aksinya.

Mew terus membubuhi dada mulus Gulf dengan kecupan, lalu pandangannya berhenti pada nipple pink kekasihnya yang sudah mencuri perhatiannya sejak tadi.

Tanpa aba-aba Mew menjatuhkan bibirnya disana, hanya menyentuh tapi sudah mampu membuat sang kekasih mendesah nikmat.

"hahaha ini yang tadi nantangin gue? belum di apa-apain udah desah aja" goda Mew menatap Gulf jahil.

"sshhh... ngomongnya jangan deket pentil gue!" kesal Gulf merasakan nafas hangat Mew menyapa buah dadanya.

Mew terkekeh gemas lalu tanpa aba-aba memegang nipple tersebut dengan tangannya, nafas Gulf seketika memburu merasa geli sekaligus nikmat pada area dadanya.

"aaahhh... jangan ditarik ih! perih tau" omel Gulf mengelus nipple nya sendiri.

"gemes sih lagian" balas Mew lalu berganti memilin nipple satu nya.

Karena merasa belum puas, Mew pun kembali mendekatkan wajahnya pada dada Gulf, jika tadi hanya mengecup kini Mew dengan beraninya memasuki nipple sang kekasih kedalam mulutnya.

"Aahhhh... haaahhh mewhh" desah Gulf terkejut dengan dada nya yang membusung.

Gila, sensasi yang ia dapatkan sudah benar-benar gila. Gulf memindahkan tangannya menjadi meremat leher Mew, mencari pelampiasan rasa nafsu nya yang sudah menggebu-gebu.

"ngghhh aaaahhh geli banget gak kuat mewwhhh" racau Gulf bergerak gelisah.

Mew tidak memperdulikan ocehan Gulf, ia dengan semangat masih menggoda puting pink sang kekasih dengan lidahnya. Mew benar-benar tidak menyangka jika nipple seseorang bisa secandu ini.

"mewhhh plisss..." rengek Gulf merasakan sinyal bahaya pada bagian bawahnya.

Precum miliknya mulai keluar dan Gulf bisa merasakan sedikit basah pada celana dalamnya. Terlebih lagi dengan posisi Mew yang menindih tubuhnya, membuat kejantanan mereka saling bergesekan.

Gulf menggelengkan kepalanya ribut sambil berusaha menjauhkan tangan Mew yang terus saja memilin nipple sebelahnya itu "aaahhh mewhhh udahhh"

"sebwentar" balas Mew tidak jelas.

Gulf semakin tidak karuan karena perbuatan Mew barusan yang membuat nipple nya tidak sengaja tergigit.

Mew semakin semangat memainkan puting tersebut di dalam mulutnya, bahkan kini Mew terus menghisap kuat nipple Gulf seperti bayi yang tengah menyusui.

"aaahhhh... pe-pelan uuhhhh" eluh Gulf sedikit menjambak rambut Mew.

Mew yang sudah bosen akhirnya berpindah menyapa nipple satu nya, Gulf yang baru saja ingin bernafas lega kini kembali di kejutkan dengan Mew yang menggigit nipple nya dan menariknya pelan.

"Aaahhh ja-jangan plisss mewhhh" mohon Gulf mendorong bahu Mew sekuat tenaga.

Tidak, Gulf tidak bisa membiarkan ini terjadi.

Mew masih saja berpura-pura tuli dan kembali dengan kegiatan yang sepertinya akan menjadi hobi nya ini, namun saat Mew asik menghisap nipple Gulf tiba-tiba saja tubuh sang empu menggelinjang hebat dengan desahan panjang yang keluar dari mulutnya.

"AAAHHHH"

Mew reflek melepas kulumannya lalu memandang wajah Gulf yang sudah basah akan keringat, tidak lupa dengan air liur yang sedikit keluar dari bibir manisnya.

Annoying Bestfriend (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang