Chapter 33

383 61 5
                                    

Ucapan Mew barusan benar-benar menjadi kenyataan, baru saja Mew sampai di ruangannya ia dapat melihat tumpukan dokumen yang harus ia kerjakan.

"saya sudah kirim list pekerjaan yang harus kamu selesaikan hari ini ke email kantor ya Mew" seru atasan Mew menghampiri dirinya.

"baik pak terimakasih" balas Mew menunduk sopan.

Atasan Mew tersebut menepuk pundak Mew beberapa kali baru beranjak dari sana, meninggalkan Mew dengan sejuta nervous nya.

Ia melihat ke sekeliling dimana teman se-divisinya yang juga tengah sibuk, karena tidak mau membuang waktu Mew segera menempati meja miliknya lalu menyalakan komputer yang disediakan disana.

Mew mengecek email yang ia terima lalu melihat-lihat berkas yang ada di atas mejanya, dengan perlahan-lahan Mew pun mengerti tugas yang harus ia kerjakan.

Berbeda dengan Gulf yang disambut ramah, Mew justru langsung disambut oleh setumpuk pekerjaan.

Tapi tentu saja Mew tidak boleh mengeluh bukan?

Oleh karenanya dengan penuh semangat Mew pun mengerjakan tugas di hari pertamanya itu, karena ia masih anak baru tugas pertama miliknya harus mendekati sempurna agar atasannya tidak kecewa.

Tidak jauh berbeda dengan Mew, saat ini Gulf juga tengah mengerjakan tugasnya. Jika perusahaan Mew bergerak dalam bidang event organizer, perusahaan Gulf bergerak dalam bidang keuangan dengan dirinya menjadi asisten bagian accounting.

Dari sini saja sudah bisa ditebak gaji siapa yang akan lebih banyak, namun tentunya Mew tidak akan berkecil hati justru ia akan semakin semangat agar dapat naik jabatan.

Beberapa jam kemudian waktu makan siang pun tiba, Mew meregangkan ototnya yang terasa kasu karena terus-menerus berada di posisi yang sama.

Saat Mew ingin bangkit untuk mencari makan siang tiba-tiba saja ada salah satu orang di ruangannya menuju ke arahnya "anak baru kan?"

"iya betul pak" jawab Mew dengan ramah.

Orang tersebut mengangguk lalu memberikan secarik kertas kepada Mew "beli ini buat makan siang kita"

"ma-maksudnya pak?" tanya Mew bingung.

"masa itu aja gak ngerti? beliin menu yang ada disini untuk kita semua, nih bayar pake kartu kantor" jawabnya menyodorkan kartu ATM pada Mew.

Ah, sepertinya Mew paham. Ia pun menerima kartu tersebut lalu menganggukkan kepalanya "baik pak"

Orang tersebut kembali ke tempat duduk, Mew melihat ke sekeliling yang ternyata mereka tengah menatapnya dengan tatapan remeh.

sabar Mew sabar tapi anjing lah - batin Mew berusaha terus tersenyum.

Karena malas membuat teman satu divisinya itu mengomel Mew pun langsung saja pergi untuk menuruti perintah nya, baru hari pertama tapi stok kesabaran Mew sudah diuji.

Maklum Mew itu orangnya senggol bacok jadi jika ada di situasi seperti ini ia kurang bisa mengontrol emosinya.

Tapi karena ini adalah hari pertamanya Mew rasa ia bisa memaafkan mereka semua.

"bagus deh gak sebanyak itu pesenannya" seru Mew membaca kertas yang di berikan tadi.

Mew menuju lantai pertama lalu keluar dari kantor, ia melihat ke sekeliling dan mencari nama restoran yang tertulis disana.

"ah deket jalan kaki aja dah" celoteh Mew entah pada siapa.

Mew pun pergi ke restoran tersebut dan memesan makanan untuk 'teman' kantornya itu, tentunya ia juga ikut memesan walaupun tidak dengan kartu kantor.

Annoying Bestfriend (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang