Chapter 30 (M)

646 62 6
                                    

Mew menatap Gulf serius sembari menjilati bibirnya sendiri yang terasa kering, tangannya ia bawa untuk mengusap lengan sang kekasih dengan lembut namun penuh sarat akan sensual "hari ini kamu cuman perlu diem aja, oke?"

Gulf mengangguk, karena memang biasanya ia juga hanya diam saja setiap mereka bercinta. Ya, walaupun kadang Gulf bersikap agresif dan selalu ingin berada di atas tapi sepertinya untuk hari ini ia benar-benar akan pasrah saja.

Mata Gulf tiba-tiba berguling ke atas saat lidah Mew menjilat cuping telinganya yang sensitif dengan semangat, baru permulaan tapi tubuh Gulf sudah terangsang hebat.

Mew memang handal dan paling mengerti akan tubuhnya.

"aaahhh ge-geli ngghh" adu Gulf mencoba menahan pundak Mew.

Mew tanpa aba-aba memegang kedua lengan Gulf lalu menaruhnya tepat di atas kepala sang empu membuat Gulf kini tidak dapat bergerak dengan leluasa "diem sayang"

Baru saja Gulf ingin mengomel bibirnya kini sudah dikunci oleh bibir milik sang kekasih, ciuman mereka yang awalnya penuh kelembutan lama kelamaan berubah menjadi agresif dan penuh nafsu.

Kaki Gulf sudah bergerak kesana-kemari karena sesuatu di antara kakinya sudah sangat sesak.

"mmphhh" desah Gulf tertahan saat lidah Mew mengobrak-abrik seisi mulutnya.

Rasa geli bercampur nikmat membuat Gulf semakin tidak tahan, ia pun dengan susah payah menolehkan kepalanya ke samping agar ciuman mereka terlepas "hhh mau nafas dulu"

Mew tersenyum lebar lalu kecupannya pun pindah ke wajah kekasihnya itu, dan akhirnya turun menuju leher jenjang Gulf.

Tidak lupa tangan sebelahnya kini memilin nipple Gulf dari luar kaos yang ia pakai, memberikan sensasi tersendiri bagi sang empu.

"aaahhh mewhhh cepet" seru Gulf yang sudah tidak sabaran.

Mew terkekeh lalu menarik kaos Gulf ke atas, ia menatap penuh binar pada kedua nipple pink kesukaannya itu dan tanpa aba-aba Mew dengan segera memasukkan nipple tersebut kedalam mulutnya.

"uuhhh aaahhh langsung aja Mew ngghhh celana aku udah basah" racau Gulf yang semakin bergerak gelisah.

Gulf tidak mau kalau ia lagi dan lagi harus orgasme hanya karena nipple nya yang dimainkan, kali ini Gulf ingin keluar karena penis sang kekasih.

Akibat tubuh Gulf yang terus bergerak Mew pun melepas kulumannya lalu menatap kekasihnya yang terus merengek itu "kenapa sih sayang?"

"ngghh ayuk cepet" jawab Gulf menaikkan pinggulnya agar Mew dapat merasakan penisnya yang sudah bengkak dibalik celana pendeknya.

"loh katanya mau pelan-pelan tadi" seru Mew dengan nada mengejek.

Gulf mempoutkan bibirnya lalu menggeleng pelan "kan maksudnya pelan-pelan pas udah masuk nya bukan foreplay nya yang lama"

"hahaha dasar" balas Mew mencubit pipi Gulf gemas.

Mew pun akhirnya menuruti keinginan kekasihnya, ia membantu membuka pakaian Gulf sampai dirinya telanjang bulat.

"indah banget pacar aku" puji Mew menatap Gulf penuh damba.

Gulf tersenyum manis dengan pipinya yang bersemu merah, ia bahkan reflek memegangi penisnya yang berkedut hanya karena di puji oleh sang kekasih.

Mew yang sudah gerah ikut membuka pakaiannya dan Lang kembali memposisikan tubuhnya di atas Gulf, membuat kejantanan mereka saling bersentuhan di bawah sana.

Cup

Mew mengecup seluruh sisi wajah Gulf tanpa terkecuali dan kekehan pun terdengar karena sang empu merasa geli.

Annoying Bestfriend (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang