Beberapa hari kemudian.
Hubungan Mew dan Gulf berjalan dengan baik, bahkan kini mereka sesekali dapat pulang bersama dan pergi ke tempat yang mereka inginkan setelah pulang kerja untuk sekedar melepas penat.
Setelah kejadian kemarin Gulf juga mulai membawakan bekal untuk Mew agar kekasihnya itu tidak melewatkan jam makan siangnya, walaupun menu nya tidak bervariasi alias itu-itu saja karena Gulf yang memang belum pandai memasak tetapi Mew sangat menghargai usaha sang kekasih tersebut.
Mew juga mulai berani untuk mengungkapkan perasaan nya kepada mereka, ia sudah berani menolak permintaan mereka dengan tegas jika hal tersebut memang di luar batas.
Namun Mew tetap dengan pendiriannya bahwa setelah ia mendapatkan gaji pertamanya Mew akan keluar dari kantor yang sangat menyebalkan itu.
Mew lebih baik mencari kerja dengan susah payah lagi daripada harus menghirup udara yang sama dengan para manusia tersebut, lagipula Mew masih sangat muda dan kesempatan bagus masih setia menantinya.
Kembali lagi dengan dua insan yang kini masih asik berpelukan di atas kasur yang empuk itu, maklum sekarang adalah hari libur dan mereka ingin memanfaatkan waktu dengan istirahat sebanyak-banyaknya.
"Mew..." panggil Gulf dengan suara seraknya.
Sebenarnya mereka sudah bangun beberapa menit yang lalu namun tidak satupun dari mereka berniat untuk membuka mata.
"hemm" balas Mew dengan deheman panjang.
Gulf kembali menduselkan wajahnya pada dada Mew dan memeluk tubuh sang kekasih dengan erat "aku mimpi"
"mimpi apa sayang?" tanya Mew menundukkan wajahnya untuk mengecup kepala Gulf.
"mimpi basah" jawab Gulf membuat Mew reflek membuka matanya.
Mew menangkup wajah Gulf membuat sang empu ikut membuka matanya "kok bisa mimpi basah?"
"gak tahu namanya juga mimpi"
"hayoooo kamu kangen ya sama aku?"
Gulf mempoutkan bibirnya lalu menganggukkan kepalanya pelan "iya kangen"
"ututu kasiannya pacar aku, padahal kita udah sering jalan-jalan bareng loh sayang kok masih kangen aja hemm?" tanya Mew mencubit kedua pipi tembam Gulf dengan gemas.
"ya kan bukan kangen itu nya..."
"Gulf aduh muka kamu kenapa jadi begini sih? masih pagi sayang jangan mancing-mancing deh" seru Mew saat melihat wajah Gulf yang berubah sayu.
Mew dengan cepat bangkit dari posisi rebahannya lalu duduk dengan kakinya yang selonjoran, ia menepuk pahanya membuat Gulf yang melihat itu tersenyum senang.
Grab
Gulf kini sudah duduk manis di atas paha Mew dengan tangannya yang melingkar pada leher sang kekasih, pinggulnya ia gerakan sedikit karena penisnya yang sudah membesar dari ia bangun tadi membuatnya tidak nyaman.
"kita tidurnya berdua tapi kok bangunnya bertiga sayang?" tanya Mew dengan nada menggodanya.
"ish dibilang aku mimpi basah semalem" jawab Gulf mempoutkan bibirnya.
Mew tertawa puas melihat sang kekasih yang mulai merajuk itu, dengan perlahan ia membawa tangannya ke arah belakang Gulf lalu meremas bokongnya cukup kuat.
"uuhhh" lenguh Gulf reflek menaikkan pinggulnya.
Plak
"lucu banget sih kalau udah sange gini" celetuk Mew menampar pantat Gulf beberapa kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Bestfriend (END)
Teen FictionSesuai dengan judul Mew dan Gulf adalah dua orang yang bersahabat sedari kecil, sifat mereka yang sama-sama keras kepala membuat mereka menjuluki satu sama lain dengan sebutan "Annoying Bestfriend" lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya? apakah mer...