Jemari Mew menyapa benda kenyal tersebut, bahkan kini jarinya sedikit basah karena sang empuh baru saja menjilat bibirnya sendiri.
Mew yang sedari tadi menatap bibir Gulf kini naik menyapa dua manik indah tersebut "buka"
Gulf menuruti perintah Mew, ia membuka bibirnya sedikit membuat satu jari Mew melesak masuk kedalam mulutnya.
"nanti ciumannya kayak gini" seru Mew memutarkan jarinya pada bibir Gulf dan sesekali masuk kedalam untuk menyapa lidahnya.
"mmpphhh..."
Kepala Gulf mulai pening merasakan sensasi memabukkan ini, jari Mew di dalam mulutnya mampu menciptakan ribuan kupu-kupu terbang di dalam perutnya.
Mew yang mendengar eluhan Gulf ikut merasa merinding, terlebih lagi jarinya kini sedang diemut dan di hisap oleh kekasihnya itu.
Ah, betapa lega nya Mew kini dapat merubah status Gulf menjadi kekasihnya.
Plop
Jarinya ia paksa keluar saat melihat wajah Gulf yang sudah sangat sayu.
"gila Gulf... gua bisa gila" seru Mew mengelap jarinya yang basah pada wajah Gulf.
Udara yang semula sejuk entah mengapa kini berubah menjadi panas dan sesak, bahkan wajah keduanya sudah memerah sempurna.
"Mew mau juga?" tanya Gulf menaruh jarinya di depan bibir Mew.
Mew mengangguk, dan detik kemudian jari Gulf bergerak untuk mengelus bibir tersebut dengan lembut "jangan langsung kayak tadi, kayak gini dulu kalau mau ciuman"
Mew yang mendengar itu hanya mampu terkekeh geli. Namun baru saja ia merasa relaks tiba-tiba saja jari Gulf melesak masuk kedalam mulutnya yang memang sedari tadi terbuka sedikit.
"abis itu baru kayak gini" lanjut Gulf membawa jarinya menyapa lidah Mew.
Shit, Mew benar-benar sudah tidak tahan lagi. Bahkan matanya kini sudah terpejam dengan lidahnya yang beradu dengan jari Gulf di dalam sana.
"ngghh..."
Mew membuka matanya merasa sedikit terkejut, bukannya ia yang sekarang sedang di beri service lalu mengapa Gulf nya yang mendesah?
Mew menarik tangan Gulf pelan membuat jari tersebut keluar dari mulutnya "kenapa?"
"sange" jawab Gulf singkat, padat, dan jelas.
"Gulf! lu aduh kaget gua anjir" oceh Mew memegang jantungnya yang berdegup kencang.
Mew berteriak dalam hati, siapa yang sudah membuat sahabat yang kini sudah menjadi kekasihnya itu se frontal ini?
Karena setau Mew kekasihnya itu sama sekali tidak suka hal-hal yang berbau seperti ini, bahkan Mew tahu Gulf tidak pernah memuaskan nafsunya sendiri berbeda dengan dirinya yang sesekali perlu melakukan hal tersebut.
"gak usah sok suci Mew" seru Gulf masih setia menatap Mew.
"terus mau sekarang?" tanya Mew menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"apanya?"
"itunya"
"enggak"
Gulf menjawabnya dengan sedikit penegasan disana, membuat Mew mengangguk setuju karena dirinya juga belum siap untuk langsung ke tahap tersebut.
"berarti kalau ciuman boleh?" tanya Mew yang kini pandangannya sudah kembali pada bibir ranum milik sang kekasih.
Gulf mengangguk lalu membenarkan posisi duduknya menjadi di pangkuan Mew, ia melingkarkan tangannya pada leher Mew yang kini menegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Bestfriend (END)
Teen FictionSesuai dengan judul Mew dan Gulf adalah dua orang yang bersahabat sedari kecil, sifat mereka yang sama-sama keras kepala membuat mereka menjuluki satu sama lain dengan sebutan "Annoying Bestfriend" lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya? apakah mer...