Chapter 10

801 111 14
                                    

Beberapa hari kemudian

"Gulf" panggil Mew kepada Gulf yang tengah berpakaian untuk ke kampus.

"kenapa?" tanya Gulf menoleh ke arah Mew.

Mew menyodorkan handphone miliknya, memperlihatkan roomchat dirinya dengan sang ibu.

"gak di bales mulu masa sama mama, di telfon juga gak di angkat, menurut lu kenapa ya? gua mau telfon bunda juga gak enak" tanya Mew membuat Gulf tiba-tiba saja mematung.

Ah, Gulf baru ingat kalau Mew tidak tahu bahwa kini mama nya tengah di rawat di rumah sakit.

"oohh itu kemarin gua juga sempet nelfon bunda terus katanya bulan ini arisan bunda lagi pergi-pergi terus, mama juga ikut kok makanya jarang buka hp pasti, udah gak usah dipikirin" jawab Gulf yang terpaksa harus berbohong.

Mew mengangguk mengerti, setidaknya perasaan cemasnya mulai menghilang "bagus deh kalau gitu, lu mau ke kampus sekarang?"

"iya, ini lagi mau mesen"

"mesen apaan?"

"ya gojek lah masa mesen makan"

"lah ngapain?"

"YA MAU BERANGKAT LAH ADUH JANGAN BIKIN EMOSI PAGI-PAGI YA SUPPASIT"

"yeee itu mah lu nya aja yang emosian, udah gak usah mesen gua anter aja"

"kan lu hari ini gak ada kelas ngapain ke kampus"

"ya nganterin lu lah, udah gak usah bawel ayuk"

Mew memakai hoodie miliknya lalu menarik tangan Gulf keluar kost an mereka.

"gabut ya lu pasti" seru Gulf yang sudah duduk manis di kursi belakang.

Mew mengangguk lalu menepuk lutut Gulf singkat "pinter"

"hahaha dasar, kalau gitu sekalian aja tungguin gua ya cuman bentar kok paling 2 jam"

"lah ngelunjak"

"ish yaudah gak usah gak butuh"

Mew terkekeh sambil melirik Gulf yang sudah manyun-manyun "canda sayangkuuuu"

"najis" kesal Gulf menepuk pundak Mew kencang.

Ya begitulah mereka, sulit sekali untuk akur.

Mereka pun akhirnya tiba dan Mew langsung memarkirkan motornya disana, membuat Gulf tersenyum cerah karena tandanya Mew akan menungguinya sampai selesai.

"gua nunggu di perpus ya"

"tumben amat"

"mau ngadem"

Gulf menggelengkan kepalanya, lalu mencubit pipi Mew sebelum berlari masuk kedalam lobby. Membuat sang empu hanya mampu menahan umpatannya karena banyak orang yang lalu lalang.

Sesuai dengan yang sudah ia katakan Mew pun berjalan ke arah perpustakaan untuk numpang ngadem sekaligus baca-baca agar ilmu nya nambah walaupun cuman sedikit.

Namun baru saja ia ingin masuk tiba-tiba saja lengannya di tahan lalu ditarik oleh seseorang, Mew seketika langsung memutar bola matanya malas melihat sosok yang berdiri di hadapannya sekarang.

"kok lu sendiri? mana pacar gue?" tanya Love memicingkan matanya ke arah Mew.

what? beneran udah pacaran ya mereka - batin Mew terkejut dengan fakta tersebut.

Saat itu Mew memang mengizinkan Gulf untuk dekat dengan Love tapi ia masih tidak menyangka jika keduanya benar-benar terikat hubungan sekarang ini.

Tapi apa boleh buat? sebagai sahabat yang baik Mew akan terus mendukung Gulf asalkan ia bahagia.

Annoying Bestfriend (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang