Setelah melakukan hal tersebut Mew pun menjauhkan wajahnya lalu menarik baju Gulf kembali ke bawah, tidak mau tubuh kekasihnya itu terekspos lebih lama.
"mas!" tegur Jeonghan saat tangan Seungcheol masuk kedalam celananya.
Seungcheol terkekeh lalu mengeluarkan tangannya dari sana "sorry"
"bang ini kita udah boleh ke kamar belum?" tanya Mew yang sudah merasakan panas pada sekujur tubuhnya.
"silahkan saya juga udah mau masuk kamar... harus segera di eksekusi ini" jawab Seungcheol mengedipkan sebelah matanya pada Jeonghan.
Mew yang mendengar itu tersenyum jahil, dirinya dan Seungcheol memang benar-benar sangat sepemikiran.
"ayuk sayang kita ke kamar" bisik Mew kepada Gulf yang sedari tadi hanya terdiam.
Gulf menganggukkan kepalanya lalu detik kemudian ia dapat merasakan tubuhnya yang di angkat oleh sang kekasih, Gulf melirik sebentar ke arah Jeonghan lalu melambaikan tangannya.
"siap-siap gak bisa jalan dek" pekik Jeonghan meledek adik kesayangannya itu.
"iya kamu juga siap-siap ya" tambah Seungcheol dengan suara beratnya.
Jeonghan reflek menoleh lalu menatap Seungcheol dengan tatapan polos yang ia buat-buat "siap-siap apa tuh?"
Seungcheol tersenyum miring lalu bangkit dari duduknya, ia mendekati Jeonghan dan tanpa basa-basi segera membawa tubuh mungil itu kedalam gendongannya "siap-siap dengkulnya geter-geter"
"ah bukan cuman dengkul... your daddy will make all your bodies tremble" lanjutnya berbisik pada telinga sang kekasih.
Tanpa menunggu lama Seungcheol langsung saja membawa kekasihnya untuk menuju kamar mereka yang berada di lantai atas, saat ingin menaiki tangga baik Seungcheol maupun Jeonghan dapat mendengar desahan Gulf yang memang cukup kencang.
"beneran 11 12 kalian... paling gak bisa diem kalau udah ngerasa enak" seru Seungcheol membuat Jeonghan tersenyum malu.
Seungcheol pun melanjutkan langkahnya dan langsung menjatuhkan tubuh sang kekasih ke atas kasur dengan ia diatasnya.
Kembali lagi bersama sepasang kekasih yang membuat keributan barusan, saat ini mereka sudah duduk manis di sisi kasur dengan Gulf yang berada di pangkuan Mew.
"Aaaaahhhh pe-pelan ngghhh" desah Gulf tanpa sadar menjambak rambut Mew.
Bagaimana Gulf tidak mendesah kencang saat kekasihnya itu kini tengah melahap nipple nya rakus, bahkan penisnya pun kini sudah di remas-remas dari luar celana oleh sang empuh.
"udah keras aja kamu sayang" seru Mew melepas kulumannya.
"ngghhh lepasshhh ngilu itu aku" pinta Gulf menggigit bibirnya sendiri.
Mew tentu saja tidak tega dan akhirnya membuka celana sang kekasih, membuat dirinya kini sudah telanjang bulat berbeda dengan Mew yang masih utuh dengan pakaiannya.
"sebentar aku ambil lube dulu" seru Mew yang diangguki pasrah oleh Gulf.
Mew berjalan ke arah sofa yang terdapat banyak tas mereka yang memang belum sempat di rapihkan, saat ia sedang mencari lube yang sudah ia siapkan matanya tiba-tiba saja menangkap sesuatu yang ada di tas sebelah.
"bentar ini bukannya... anjir bener buset dah bang Seungcheol serem juga ya mainnya" seru Mew terkejut.
Namun tiba-tiba saja terlintas ide aneh di dalam otaknya, ia pun dengan segera mengantongi benda tersebut lalu kembali berjalan ke arah Gulf yang sudah merebahkan tubuh telanjangnya ke atas kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Bestfriend (END)
Fiksi RemajaSesuai dengan judul Mew dan Gulf adalah dua orang yang bersahabat sedari kecil, sifat mereka yang sama-sama keras kepala membuat mereka menjuluki satu sama lain dengan sebutan "Annoying Bestfriend" lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya? apakah mer...