Chapter 29

428 59 4
                                    

06.00

Alarm di handphone Gulf berbunyi begitu kerasnya membuat dua pemuda yang masih asik berkelana di alam mimpi itu terkejut dan reflek terbangun dari tidurnya.

"ngghh mana hp aku" tanya Gulf dengan suara seraknya.

Mew meraba meja di samping kasur mereka lalu mematikan alarm tersebut, helaan nafas terdengar karena mereka seperti belum puas memejamkan mata.

Semalam sesuai janji yang Mew ucapkan ia akhirnya membantu Gulf dengan berpura-pura sebagai pewawancara, awalnya Gulf masih gugup bukan main namun lama kelamaan akhirnya ia bisa lebih santai dan berlatih menjawab pertanyaan dengan baik.

Berkat dukungan dari Mew pula tidur Gulf bisa nyenyak tanpa ada rasa takut ataupun cemas.

aku percaya sama kamu sayang dan kamu juga harus percaya sama diri kamu sendiri

Kata-kata itu lah yang akan selalu Gulf tanam dalam pikirannya sampai ia selesai wawancara nantinya.

"kamu tidur lagi aja Mew aku mau mandi dulu ya" seru Gulf mengecup bibir Mew singkat.

Mew mengangguk dengan senyum cerahnya, masih pagi tapi hati Mew sudah berbunga-bunga pasalnya kekasih itu sangat jarang inisiatif duluan seperti tadi.

Namun tentu saja Mew tidak bisa diam saja bukan karena hari ini adalah hari yang penting untuk kekasihnya itu, oleh karenanya Mew bangkit dari duduknya lalu berjalan ke kamar mandi yang ada di luar kamar mereka.

Mew selesai mandi lebih dulu karena ia merupakan tipe orang yang dapat mandi dengan cepat, bukannya malas hanya saja Mew rasa ia sudah cukup membersihkan tubuhnya.

Dapur adalah destinasi Mew saat ini, ia berniat membuat sarapan yang mudah dan cepat untuk sang kekasih, maka nasi goreng lah jawabannya. Selain itu Mew ingat jika Gulf sangat menyukai nasi goreng buatannya.

Beberapa menit kemudian Gulf keluar dari kamar dengan sudah memakai kemeja miliknya, ia tersenyum cerah saat mencium aroma masakan dari arah dapur.

"wahhh Mew masak nasi goreng ya?" tanya Gulf dengan semangat.

"iya sayang, duduk dulu gih kamu mau minumnya apa?"

"hemm teh aja Mew"

Mew mengangguk paham dan melanjutkan kegiatan memasaknya, sedangkan Gulf ia kembali berlatih di dalam hati.

Setelah sudah selesai Mew pun menyiapkan dua piring berisikan nasi goreng buatannya di atas meja makan, tidak lupa dengan dua gelas teh hangat yang sangat cocok menemani acara sarapan mereka.

"makasih Mew" seru Gulf tersenyum manis.

Mew mengangguk lalu membawa tangannya untuk mengelus kepala Gulf lembut "sama-sama sayang, makannya yang banyak ya biar energi nya juga banyak"

"siap!" balas Gulf dengan tegas.

Mereka makan dengan khidmat, sampai akhirnya nasi di piring Gulf habis lebih dulu "nasi goreng kamu selalu enak"

"hahaha bisa aja kamu sayang" balas Mew menyuapkan sendok terakhirnya.

"eh biar aku aja sayang" seru Mew menahan tangan Gulf yang ingin membawa piring mereka ke tempat cuci piring.

"loh? kan biasanya gitu kamu yang masak aku yang cuci piring" jawab Gulf dengan heran.

Mew tersenyum lebar lalu mengambil alih piring di tangan Gulf "kamu udah ganteng plus cantik gini masa aku biarin cuci piring sih dosa itu namanya"

"ish gak papa tau Mew"

"sssttt kamu mending siap-siap sana liatin barangnya jangan sampe ada yang ketinggalan"

Annoying Bestfriend (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang