Dua bulan kemudian.
Kedua insan yang setiap harinya di mabuk cinta itu kini tengah merebahkan tubuh mereka di atas kasur yang sangat empuk.
Ya betul, Mew dan Gulf sudah pindah ke apartemen yang diberikan oleh Seungcheol dan juga Jeonghan.
Sejak pagi sampai hari sudah mulai gelap seperti sekarang ini mereka tiada hentinya berbenah agar apartemen tersebut siap di pakai, oleh karena itu kini keduanya merasa kelelahan.
"capek tapi untung udah beres semua" seru Gulf memejamkan matanya sambil menikmati dinginnya AC di kamar mereka.
Mew mengangguk setuju lalu merubah posisinya menjadi miring ke arah sang kekasih, tangannya ia bawa untuk mengusap wajah yang kini sedikit pucat itu "jangan tidur dulu ya sayang, kita makan dulu yuk"
"ngghh gamau capek ngantuk" tolak Gulf menggelengkan kepalanya pelan.
"tadi siapa coba yang ngotot bakal beresin bawaan kita semuanya hari ini? aku udah larang kamu loh sayang karena takut kamu kecapean" ujar Mew mencubit pipi Gulf gemas.
Gulf membuka matanya lalu menatap Mew sendu "jangan di marahin aku nya"
"gak marah cantik maaf ya, tapi serius kita makan dulu yuk abis itu baru bobo nanti aku puk puk" seru Mew mengecup pipi Gulf singkat.
Gulf akhirnya mengangguk lalu merentangkan tangannya lebar-lebar membuat Mew yang melihat itu menggelengkan kepalanya gemas.
"sini sini" panggil Mew yang sudah berdiri.
Gulf tersenyum puas lalu tanpa ba-bi-bu langsung masuk kedalam dekapan sang kekasih, kakinya ia bawa melingkari tubuh yang lebih kekar darinya itu.
Mew berjalan keluar kamar menuju dapur sambil menggendong bayi besarnya itu, Mew mendudukkan dirinya di atas kursi membuat Gulf otomatis berada di pangkuannya.
"sini duduk" seru Mew menepuk kursi sebelahnya.
Gulf menggeleng dengan wajahnya yang ia tekuk "mau di pangku aja"
"pacar siapa sih ini manja banget hemm" goda Mew menggelitik dagu Gulf.
"pacalnya miu suppasit" jawab Gulf dengan nada anak kecil.
Mew tersenyum lebar lalu akhirnya mengangguk menyetujui kalau mereka akan makan dengan posisi seperti ini, Mew pun mulai mengambil nasi dan juga ayam bakar yang mereka beli sore tadi.
"perlu di suapin juga cantiknya aku?" tanya Mew yang diangguki semangat oleh sang empu.
Dan acara suap-suapan pun berlangsung sembari di iringi obrolan ringan. Setelah selesai Mew kembali menggendong tubuh yang sudah lemas itu menuju kamar mereka.
Sebenarnya ada dua kamar di apartemen itu, tetapi tentu saja mereka akan satu kamar. Sedangkan kamar yang lain mereka gunakan untuk kamar tamu jaga-jaga jika keluarga Gulf akan menginap.
Beberapa minggu lalu keduanya sudah menepati janji untuk ke Bandung, namun hanya selama 2 hari karena mereka masih disibukkan dengan hal-hal yang lain.
Mereka ke Jakarta kemarin malam yang di jemput oleh Seungcheol dan juga Jeonghan, membuat kakak Gulf dan kekasihnya itu harus menginap dan baru pulang tadi pagi.
Mew dan Gulf tiada hentinya mengucap terima kasih kepada Seungcheol yang sudah dengan baik hati membayarkan sewa apartemen mereka, bahkan dalam jangka waktu 3 tahun.
Mereka tidak bisa membayangkan berapa puluh juta yang dihabiskan oleh kekasih Jeonghan tersebut karena unit yang mereka tempati merupakan unit terbaik di apartemen ini.
Sangat berbeda jika dibandingkan dengan kamar kost an mereka yang jauh dari kata mewah.
"Mew aku lemes tapi jadi gak ngantuk lagi" adu Gulf yang kini matanya justru terbuka lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Bestfriend (END)
Teen FictionSesuai dengan judul Mew dan Gulf adalah dua orang yang bersahabat sedari kecil, sifat mereka yang sama-sama keras kepala membuat mereka menjuluki satu sama lain dengan sebutan "Annoying Bestfriend" lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya? apakah mer...