1 Minggu kemudian
Kehidupan Mew dan Gulf sebagai pelajar berjalan sebagaimana mestinya, mereka sudah mulai aktif datang ke kampus untuk menghampiri dosen pembimbing masing-masing atau hanya sekadar mengerjakan skripsi mereka bersama dengan teman-teman yang lain.
Sama seperti hal nya dengan Mew dan Gulf, walaupun mereka berada di jurusan yang berbeda namun masih satu fakultas membuat mereka tidak perlu jauh-jauh jika ingin menghampiri satu sama lain seperti sekarang ini.
"Gimana tadi bimbingannya?" tanya Mew menghampiri Gulf yang tengah duduk sendirian di taman kampus mereka.
Gulf menghela nafas lalu menyenderkan tubuh lelahnya ke kursi yang ia duduki "gatot gagal total dosennya ngebatalin nyebelin banget padahal udah berharap banget biar cepet-cepet sempro"
"sabar-sabar, nih minum dulu" seru Mew memberikan ice coffe yang ia beli tadi untuk Gulf.
Gulf menerima minuman tersebut lalu menyeruputnya dengan pelan, mood nya yang sedari tadi jelek pun kini berangsur-angsur membaik karena telah ada 'bahagia' nya sekarang.
Iya, ice coffe yang Mew bawakan adalah kesukaannya jadi wajar saja jika membuat dirinya langsung tersenyum cerah.
"lu sendiri gimana Mew? udah dapet jadwal?" tanya Gulf menatap Mew yang tengah membuka laptopnya.
Mew menganggukkan kepalanya pelan lalu ikut menatap Gulf "akhir bulan ini"
"wihhhh gilaa mantep banget lu Mew" puji Gulf merasa bangga dengan sahabatnya itu.
"sorry ya Gulf gua duluan, semoga lu juga bisa sempro akhir bulan ini ya" seru Mew yang diangguki semangat oleh Gulf.
Mereka pun kembali terdiam sibuk dengan laptop masing-masing, namun tiba-tiba saja handphone baru milik Gulf berdering tanda panggilan masuk.
"ish siap-.... ANJIR INI DOSPEM GUA KENAPA NELFON" pekik Gulf merasa terkejut bukan main.
"yaudah angkat dulu gih"
Gulf mengatur nafasnya lalu menekan tombol hijau disana membuat suara dosen pembimbing nya itu langsung menyapa gendang telinganya.
"Dimana kamu Gulf?"
"saya masih di kampus pak, ada apa ya pak?"
"saya sudah selesai rapat, kamu bisa ke ruangan saya sekarang ya"
"baik pak, terimakasih banyak pak"
Tutt
"YESSSSSS AKHIRNYA SIH BAPAK GAK SOK SIBUK LAGI" pekik Gulf dengan girang.
Mew menggelengkan kepalanya lalu membantu Gulf untuk memasukkan laptopnya kedalam tas "semangat Gulf, inget jangan pasang muka bete depan dospem lu"
"hahaha siap, gua pergi dulu ya tungguin jangan pergi dari sini"
"iya iya sukses ya"
"dahhhh"
Mew melambaikan tangannya kepada Gulf yang terlihat sangat bersemangat, ia berharap agar dirinya dan Gulf bisa segera sempro dan sidang skripsi mereka.
Mew pun kembali fokus dengan laptopnya sambil menyeruput ice coffe yang ditinggal oleh Gulf tadi.
"senyum-senyum aja perasaan gua liat daritadi" ujar Tay yang langsung saja duduk di sebelah Mew tanpa basa-basi.
Mew mengerutkan keningnya karena ia sendiri tidak sadar bahwa sedari tadi ia tersenyum lebar "enggak ah salah liat lu"
"omong-omong lu sama Jane putus ya?" tanya Tay to the poit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Bestfriend (END)
Roman pour AdolescentsSesuai dengan judul Mew dan Gulf adalah dua orang yang bersahabat sedari kecil, sifat mereka yang sama-sama keras kepala membuat mereka menjuluki satu sama lain dengan sebutan "Annoying Bestfriend" lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya? apakah mer...