Chapter 18

551 81 7
                                    

Saat ini Jeonghan sedang menggantikan sang bunda untuk menemani mama Mew di rumah sakit, tentunya ia tidak sendiri karena ada kekasihnya yang selalu di sampingnya itu.

"aduh kok pesan aku di baca doang ya mas sama adek, dari tadi loh padahal gak di bales-bales" seru Jeonghan menatap ponselnya cemas.

"sabar ya sayang mungkin mereka lagi perjalanan kesini, kita tu-"

Brugh

Jeonghan dan Seungcheol sontak menoleh ke arah pintu yang dibuka kasar tersebut, mata Jeonghan seketika terbelalak melihat siapa sosok yang datang itu.

"Mama... ma-mama kenapa bisa disini?" tanya Mew menatap sang ibu yang kini terbaring lemas dengan alat-alat di sekitar tubuhnya.

Mew menjatuhkan kepalanya dengan air mata yang sudah mengalir dengan deras. Bukan, bukan ini yang ingin Mew lihat saat ia kembali ke kampung halamannya.

Bukan perasaan sedih yang ingin Mew rasakan saat kembali bertemu dengan orang tua nya.

Jeonghan yang melihat itu meremas celananya kuat-kuat berusaha untuk tidak ikut menangis, tapi sebentar sepertinya ada yang tidak beres.

"Gulf... mas Gulf gak ada, aku harus cari Gulf sekarang" panik Jeonghan bangkit dari duduknya.

Seungcheol yang melihat itu menahan tangan Jeonghan lalu mengelusnya lembut "hei tenang dulu, kalau kamu panik gini masalahnya gak akan beres, kamu coba telfon dia dulu ya"

Jeonghan mengangguk lalu langsung menghubungi nomor sang adik, namun nihil sudah berkali-kali percobaan telfonnya tidak di angkat.

"Mew... adek kakak mana?" tanya Jeonghan yang sudah merasa frustasi.

Mew yang mendengar itu mendongakkan kepalanya lalu berbalik badan untuk melihat sosok yang juga sudah membohongi nya itu "kalian kenapa sih?! kenapa tega bohongin aku kayak gini?!... kalian mending keluar dari sini sekarang!"

"Mew kita bicarakan baik-baik ya" ujar Seungcheol yang melihat Jeonghan mulai menangis.

"APA? APA LAGI YANG HARUS DIBICARAIN!... aku kecewa sama kalian semua!" pekik Mew dengan air mata yang terus turun membasahi pipinya itu.

Mew kembali membalikkan tubuhnya untuk memeluk sang mama erat, merasa takut jika ia harus kehilangan orang tua untuk yang kedua kalinya.

Seungcheol yang satu-satunya masih waras akhirnya membawa kekasihnya keluar dari kamar rawat untuk memberikan ruang sendiri bagi anak dan ibu tersebut.

"mas... Gulf pasti lagi sedih banget sekarang, aku yakin Mew pasti marah sama Gulf, kamu lihat kan reaksi dia tadi? mas gimana ini? aku mau ketemu adek sekarang juga!" ujar Jeonghan mengusak rambutnya kasar.

Baru saja Jeonghan ingin beranjak dari sana tiba-tiba saja ponselnya berdering, melihat nama sang adik Jeonghan buru-buru menerima panggilan tersebut.

"Adek sayang, kamu dimana sekarang?"

"kakak... hiks..."

"dek! kamu dimana sekarang?!"

"Mew pergi kak... Mew ninggalin aku... hiks... Mew benci sama aku kak"

"adek kamu yang tenang dulu ya sekarang kamu shareloc ya kakak jemput"

"i-iya... adek mau sama kakak"

"iya sayang tunggu disana ya jangan kemana-mana kakak berangkat sekarang"

Tutt

Jeonghan yang sudah menerima pesan dari sang adik langsung bangkit dari sana untuk menuju lokasi Gulf.

Annoying Bestfriend (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang