Chapter 44

363 57 7
                                    

Dua hari kemudian.

Sesuai dengan perkiraan bahwa dua sosok yang berada di pihak bawah tersebut tepar seharian kemarin, membuat mereka akhirnya hanya menghabiskan waktu di dalam villa tanpa melakukan apa-apa.

Baik Mew ataupun Seungcheol mengurus kekasih masing-masing sampai akhirnya hari ini keadaan mereka sudah lebih baik.

"Mew sih Gulf udah gak papa kan? saya mau ngajak kalian main ke pantai" seru Seungcheol menghampiri Mew yang tengah membuat segelas kopi di dapur.

Mew menganggukkan kepalanya sambil tersenyum "udah gak papa kok bang, anaknya juga udah minta main ke pantai terus, kalau kak Jeonghan gimana bang?"

"Jeonghan mah kuat Mew, kemarin lemes dikit aja" jawab Seungcheol dengan senyum bangganya.

Mew terkekeh lalu berjalan ke luar villa dan duduk di bangku yang ada disana, menikmati sejuknya angin pada pagi hari.

Sedangkan Seungcheol kembali ke atas setelah membuatkan segelas susu untuk sang kekasih, jika ada yang bertanya sekarang Gulf masih berkelana dalam mimpinya.

"hai baby minum dulu nih" sapa Seungcheol dengan senyum lebarnya.

Jeonghan yang tengah rebahan sambil menonton TV pun bangkit dan duduk bersandar pada pinggiran kasurnya "makasih mas"

"hari ini kita main ya ke pantai" seru Seungcheol yang diangguki semangat oleh sang kekasih.

Namun Jeonghan tiba-tiba saja teringat akan sesuatu "Gulf gimana mas? aku kemarin ngelihat adek pas dia lagi tidur doang, beneran lagi sakit ya?"

"kata Mew sih tadi udah gak papa han, biasalah adik kamu belum terbiasa aja mungkin di gempur semalaman begitu" jawab Seungcheol tanpa berdosa.

Jeonghan reflek menepuk pundak kekasihnya itu kuat "mas ih! kasihan tau adek aku, Mew bener-bener 11 12 kayak kamu"

"hahaha tapi untungnya kamu kuat ngeladenin pacar kamu ini" tawa Seungcheol mengusak rambut panjang Jeonghan.

Jeonghan ikut terkekeh lalu meminum susu hangat tersebut dengan perlahan, setelah habis Jeonghan pamit untuk mandi terlebih dahulu membuat Seungcheol kembali ke lantai bawah untuk menaruh gelas kotor tersebut.

Namun baru saja ia menyelesaikan tangga terakhir pemandangan di hadapannya membuat dirinya geleng-geleng kepala, dimana Mew dan Gulf yang kini tengah berciuman di atas sofa.

"bangun tidur ku terus ciuman" seru Seungcheol dengan nada lagu anak-anak.

Keduanya sontak menoleh dan ciuman mereka pun terputus, Gulf yang sudah malu setengah mampus pun buru-buru menyembunyikan wajahnya pada dada bidang sang kekasih.

"bang aduh jangan di godain dong udah tahu pacar aku ini gengsinya setinggi langit" seru Mew yang dihadiahi tawa jahat oleh sang empu.

Sedangkan sosok yang dibicarakan kini mengumpat dalam hati, merasa kesal dengan kekasihnya itu yang terus saja berkata terlalu jujur.

"siap-siap gih kita puas-puasin main di pantai hari ini, besok kita jalan-jalan pake mobil ke tempat lain" seru Seungcheol sebelum kembali ke lantai atas untuk bergabung bersama sang kekasih yang tengah mandi.

Mew menangkup wajah Gulf lalu mencium bibirnya untuk yang kesekian kali "mandi yuk sayang"

"mau mandi bareng" pinta Gulf dengan rengekannya.

Mew mengangguk semangat lalu tanpa ba-bi-bu berjalan dengan Gulf yang berada di dalam gendongannya, kekasihnya memang sangat manja sekarang ini.

Walaupun banyak godaan namun baik Mew ataupun Gulf sama-sama meyakinkan diri bahwa mereka tidak boleh kebablasan lagi karena kalau tidak waktu mereka disini hanya akan dihabiskan dengan bercinta saja.

Annoying Bestfriend (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang