Chapter 39 (M)

470 53 4
                                    

Bukan hanya Mew, sosok tersebut juga sama terkejutnya. Namun ia tidak boleh terdistraksi dan harus tetap profesional menyampaikan sepatah dua patah untuk karyawan baru di perusahaan nya itu.

"Selamat pagi semua, seperti yang biasa kita lakukan setiap periode nya hari ini kita juga melakukan pesta penyambutan untuk para karyawan baru, kepada kalian berempat saya ucapkan selamat datang dan selamat bergabung pada perusahaan kami" ujarnya menatap keempat orang tersebut.

Tepuk tangan meriah langsung terdengar saat pemimpin perusahaan mereka akhirnya meresmikan para karyawan baru tersebut, hanya pidato singkat namun cukup untuk mereka mengerti tujuan yang di maksud.

"silahkan dinikmati pesta nya, hari ini kalian semua free" lanjut nya membuat pekikan kembali terdengar.

Sosok pemimpin perusahaan tersebut pun turun dari panggung lalu menyalimi empat orang yang kini berdiri antusias menyambut dirinya.

"Selamat datang kalian semua" ujarnya dengan ramah.

"Terimakasih pak"

"Terimakasih ba- pak" seru Mew hampir saja keceplosan.

"Nice to meet you here Mew" bisiknya kepada Mew.

Mew tidak dapat menahan senyumannya, merasa sangat lega bahwa pimpinan perusahaan nya tempat ia bekerja adalah seseorang yang dekat dengannya.

Choi Seungcheol, ia lah sosok yang memiliki perusahaan tersebut.

Seungcheol memberi isyarat kepada Mew untuk mengikutinya dan Mew langsung saja diam-diam bangkit dari duduknya.

"eh mau kemana? kita belum kenalan" seru salah satu karyawan baru tadi.

"mau ke toilet sebentar ya" jawab Mew yang diangguki oleh mereka.

Mew pun menyusul Seungcheol yang ternyata sudah menunggu di dekat kamar mandi sambil tersenyum hangat.

"Bang kaget banget sumpah aku" seru Mew mendekat ke arahnya.

Seungcheol terkekeh lalu merangkul tubuh Mew dan membawanya untuk duduk di bangku panjang yang ada disana "kamu pikir saya gak kaget lihat kamu tiba-tiba ada disini?"

"bukannya kamu sudah bekerja ya Mew? kenapa jadi melamar disini?" lanjutnya penasaran.

Mew menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu menjawab pelan "banyak masalah bang disana gak kuat aku"

"masalah? masalah gimana maksud kamu?"

"hemm gimana ya bilangnya... intinya di divisi aku itu sistem senioritas nya parah banget bang, nih ya paling parahnya muka aku ditonjok bang sampe Gulf yang ngelihat aja nangis" jawab Mew bercerita dengan serius.

Seungcheol menggelengkan kepalanya tidak percaya bahwa masih ada pekerja kantoran yang seperti itu "bagus lah kalau kamu memilih keluar Mew, saya jadi kamu juga pasti muak banget"

"iya bang makanya aku sebelum resign tuh juga lamar di beberapa tempat, eh ternyata malah perusahaan bang Seungcheol yang akhirnya nampung aku" seru Mew dengan girang.

"tapi bang asli aku bener-bener gak tahu kalau bang Seungcheol tuh pimpinan disini, pantes ya bang Seungcheol duit nya banyak banget" lanjut Mew dengan lugu.

Seungcheol yang mendengar itu tidak bisa menahan tawanya "bisa aja kamu, enggak kok Mew ini gak seberapa karena ini cuman anak perusahaan ayah saya jadi saya yang lanjutin, dana full nya mah bukan dari saya"

"tetep aja bang itu mah, aduh kapan ya aku jadi kaya juga" seru Mew menghela nafasnya kasar.

"tenang aja Mew pasti bisa kok, semangat terus ya kamu kerjanya kalau ada apa-apa kamu bisa langsung ngomong ke saya"

Annoying Bestfriend (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang