[EPISODE 28] - Poison

1.4K 198 25
                                    

Hasta percaya pada kalimat bahwa ada harga yang harus dibayar untuk mendapatkan satu hal.

Tujuh hari berlalu sejak Alex Christo membuat publik heboh dengan laporannya pada kepolisian tentang kasus penyerangan fisik yang diterimanya. Dan sampai saat ini belum ada satu pun media yang mendapat informasi mengenai siapa yang kiranya Alex Christo laporkan.

Tentu saja, kecuali Hasta.

Valerie pun sampai saat ini tak bisa dihubungi pihak media mana pun untuk dimintai keterangan perihal apa yang dilakukan pacarnya. Dia tidak ada di gedung apartemennya karena wartawan yang berkumpul di sana tak melihat ada kehidupan Valerie di dalamnya, tidak juga di kantor management. Akun Instagram pribadi Valerie bahkan sengaja dihapus yang membuat orang-orang semakin bertanya-tanya. Filmnya masih terus diputar, bahkan jumlah penonton bertambah secara drastis akibat berita itu, namun beberapa jadwal promosi yang dilakukan Valerie terpaksa dibatalkan.

Tentu saja, kecuali Hasta. Dia tahu semuanya.

Dia tahu di mana Valerie sekarang tinggal sepulang dari rumah sakit dua hari lalu; di apartemen Felia—atas saran Arya yang disampaikan oleh Sashi, sebab agaknya memang tak ada tempat yang lebih aman saat ini kecuali apartemen Felia. Rumah Asmara tidak bisa dijadikan pilihan lagi, mengingat Asmara tidak selalu di rumah dan para tetangga kepo bisa saja mengetahui keberadaan Velerie entah secara sengaja atau tidak.

Selain tinggal bersama Felia, Valerie juga ditemani Riang dan sesekali Sashi yang mampir sepulang kuliah. Sampai saat ini, belum ada para lelaki yang datang berkunjung. Tidak Ibram untuk bertemu dengan pacarnya. Tidak Gentala yang selalu paling khawatir soal kondisi Valerie. Dan tidak Hasta yang selalu kepikiran untuk membongkar segalanya ke publik.

Group chat tidak lagi ramai sejak Lingga ditangkap polisi dan Felia selaku pengacaranya tak bisa berbuat banyak selain menunggu Alex Christo berbelas kasihan dengan mencabut tuntutannya.

Hasta tahu karena masalah itu Valerie dan Sashi merenggang secara tidak sadar.

Sashi masih datang berkunjung ke apartemen Felia atau rumah sakit, tapi situasinya tidak lagi sama seperti dulu sebelum Lingga dilaporkan oleh Alex dan kunci utama untuk membebaskan Lingga selain Alex mencabut tuntutan adalah kesaksian Valerie sebagai korban Alex, dan Lingga di sana hanya berusaha melindungi teman perempuannya.

Kemarin, Ibram meminta Gentala dan Hasta menemuinya di Ruang Kosong—itu pertama kalinya lagi setelah seminggu berlalu, pertama kali juga bagi mereka tidak datang ke sana dalam waktu satu minggu lamanya, mereka belum pernah begitu sebelumnya. Dan lelaki yang kini harus mengurus kafe sendirian itu memberitahu sesuatu.

"Gue kemarin jemput Sashi di studionya," katanya. Gentala dan Hasta tidak tahu sebab tak ada yang berbicara di group chat seperti biasanya. "Gue nggak tahu standar buruknya seseorang buat lo berdua gimana, tapi Sashi kelihatan … buruk. Dia kelihatan nggak baik-baik aja walaupun kalau lo denger siaran radionya, dia masih sama kayak yang kemarin-kemarin, tapi pas ketemu … gue nggak yakin dia makan dengan bener."

Ketika Ibram mengatakan akan menjemputnya, Sashi menyetujui tanpa banyak kata. Saat itu lah Ibram bertemu Sashi untuk yang pertama kali lagi sejak seminggu yang lalu. Rambut hitam panjangnya dicepol asal, khas Sashi Azkiyana, tapi terlihat lebih berantakan dan acak-acakan. Kantung matanya menggelap, dia kelihatan sangat lelah. Belum lagi berat badan yang seperti turun cukup drastis dalam beberapa hari membuat pipinya tak lagi kelihatan berisi.

Ibram tak menemukan sinar cerah yang biasa terpancarkan ketika menatap perempuan itu. Bahkan ketika dia secara terpaksa bermain tenis yang tidak dia suka. Sashi terlihat kehilangan sebagian nyawanya. Ibram belum pernah melihat Sashi begitu.

"Kak Sashi kelihatan nggak baik, Mas. Kemarin aku ketemu, dia kelihatan beda banget. Mas coba deh ajak ngomong, mungkin Kak Sashi mau cerita banyak sama Mas. Soalnya kemarin kakaknya juga dateng, mereka nggak banyak ngomong." Riang berbicara begitu pada Ibram sehari sebelumnya.

Ruang KosongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang