[EPISODE 20] - Salty & Sweet

1.3K 202 34
                                    

Jika Ibram Savero sebagai anak tengah selalu terang-terangan menunjukkan rasa sayang dan perhatiannya pada adik kembarnya, maka berbeda dengan Hasta Nugraha.

Hasta punya dua adik perempuan dan satu adik laki-laki. Adik pertamanya yang berjarak hanya satu tahun dengannya, benar-benar satu tahun karena mereka lahir di tanggal dan bulan yang sama, hanya beda tahun, seorang perempuan bernama Hesti. Mereka kakak adik berjarak satu tahun, tapi semua orang menganggapnya seperti saudara kembar, bukan hanya karena tanggal lahir yang sama, tapi nama mereka sengaja dibuat mirip. Seperti yang terjadi pada orang kembar kebanyakan, Vina dan Viona contohnya.

Penghuni Ruang Kosong yang lainnya mengira Hasta berbohong ketika lelaki itu memberitahu bahwa dia dan Hesti tidak kembar, mereka hanya punya kebetulan yang unik. Mereka tidak percaya sampai Ibram-orang yang sudah mengenal Hasta dari ketika masih SMA-mengiakan hal itu. Mereka-Hasta dan Hesti-tidak kembar. Hesti adik kelas Hasta dan Ibram ketika sekolah.

Hesti berencana menikah dengan kekasihnya dalam waktu dekat, hal itu menjadi alasan mengapa Hasta banyak membahas perihal pernikahan akhir-akhir ini.

"Dia nggak mau dilangkahin kali," begitu komentar Valerie.

"Bukannya nggak apa-apa kalau dilangkahin sama adik cewek?" Sashi bertanya. "Buktinya Kak Arya fine-fine aja waktu Mama sama Papa berencana ngejodohin gue. Nggak tantrum kayak Hasta."

Valerie berdecak. "Ya, beda, Shi ...."

Mereka berdua bergosip di saat Girl's Time mereka. Membicarakan apa pun, siapa pun, salah satunya Hasta.

Hesti bekerja di salah satu agensi iklan di Bogor. Hasta pernah melarangnya mencari pekerjaan di Jakarta, karena biarkan dia saja yang jauh dari rumah, adik-adiknya tidak perlu. Meski begitu, pada akhirnya adik keduanya harus merantau ke Jakarta untuk kuliah.

Adik kedua Hasta, berjarak tiga tahun dengan dirinya, namanya Angga, sedang kuliah semester akhir. Tadinya, Angga juga akan tinggal bersama Rusdi dan Tari, tapi Hasta lagi-lagi melarang, menyuruhnya lebih baik tinggal di kost. Karena kehadiran Angga takut membebani om dan tante mereka. Hasta sendiri sebenarnya ingin tinggal bersama adiknya, namun kostan Angga cukup jauh dari tempatnya bekerja, jauh dari kafe, jauh dari apartemen Valerie, jauh dari toko Genta, jauh dari studio Genta, jauh dari kampus Sashi. Jadi, dia hanya sesekali saja menginap di sana.

Adik terakhir Hasta, seorang perempuan yang baru menginjakkan kaki di bangku kuliah, berjarak tujuh tahun dengannya. Namanya Anggi. Oke, orangtua mereka memang sengaja memberi nama anak-anaknya seperti kembar.

Karena sudah jarang bertemu sejak Hasta SMA, dia bisa dikatakan tidak terlalu dekat dengan adik-adiknya, tidak sedekat Ibram dengan Vina dan Viona. Hasta hanya sesekali bertanya kabar, mengobrol singkat lewat sambungan telepon atau pesan singkat. Hasta bukan tipe yang akan menanggapi panjang lebar keluh kesah adik-adiknya, tidak seperti Ibram yang bisa berceramah sampai berlembar-lembar. Tapi Hasta Nugraha pendengar yang baik. Dia hanya akan diam mendengarkan ketika adiknya tiba-tiba menelepon untuk mengadukan sesuatu, lalu menanggapi sekenanya.

Tapi beberapa minggu terakhir, Hasta berusaha untuk berubah. Dia yang jarang pulang, kini berusaha untuk pulang hampir setiap minggu. Juga menyuruh Angga untuk pulang sesering mungkin. Dia juga berusaha untuk berkomunikasi lebih banyak, terutama pada adik perempuannya. Pada Hesti yang berencana menikah. Pada Anggi yang baru duduk di bangku kuliah.

"Abang." Anggi menelepon. "Udah pulang?"

"Udah," jawab Hasta. "Kenapa? Tumben banget telepon sore-sore."

Anggi tertawa. "Aku habis bungkusin tepung, terus kepikiran buat telepon Abang."

"Aneh banget."

Ruang KosongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang