Bab 7

1K 75 1
                                    

Dimas memberikan Melodi kartunya. Melodi langsung menolak. Karena sesuai perjanjian. Dia yang akan mengurus semuanya termasuk biaya.

"Aku nggak tau sebanyak apa uang atau tabungan yang kamu punya. Tapi sederhana nggak ada di kamus keluargaku. Sama seperti keluargamu yang rumit. Keluargaku juga begitu."

"Tapi Dim,"

"Itu juga pernikahanku, kamu tenang aja. Kalau kamu nggak pake kartu ini, bisa-bisa aku yang dapat masalah dari papa dan bundaku. Uang segitu nggak ada harganya dibanding harga diri keluarga Declan."

"Declan?"

"Nama keluargaku. Aku putra tunggal Noah Declan. Kamu pasti tau kan pengusaha terkenal DC group."

"Ah iya tau. Salah satu perusahaan cabangnya saingan perusahaan tempat aku kerja. Jadi kamu .... Tunggu, berarti bunda kamu model terkenal itu dong, Celia Amartya. Pantes cantik banget. Aku kayak nggak asing gitu waktu ketemu. 

"Iya, itu aku. Dimas Arsenio Declan,"

"Dim, papa kamu bakal setuju kalau kita nikah?"

"Lah kamu nggak cari tau dulu siapa yang kamu ajakin nikah?"

Melodi menggeleng. "Aku pilih kamu karena kita sebelumnya pernah gituan, lagian waktu aku stalk di instgramnya Zio. Nggak ada sosmed kamu ataupun foto kamu. Di sosmednya si Bryan sama Rizki juga gitu. Kamu itu sebenarnya temen mereka nggak sih? Tertutup banget,"

"Hah, dasar...,"

"Papa kamu bakal setuju nggak kira-kira?"

"Iya."

"Kalau misalnya enggak?"

"Pasti setuju. Papaku butuh penerus buat nerusin kerajaan bisnis yang dia bangun. Satu-satunya penerus yang dia punya nggak bisa diatur. Jadi, jangan sampai kecolongan. Kalau kita cerai, kamu bisa kehilangan anak itu."

"Maksudnya, papa kamu bakal ambil dia?"

"Iya,"

"Oke, aku paham." jawab Melodi. "Tapi Dim, misal nih misalnya ... aku hamil sebelum perjanjian kita selesai gimana?"

"Mangkanya aku bilang jangan sampai kecolongan. Lagian aku pastiin kamu nggak akan hamil anak aku. Jadi tenang aja. Jadi janda anak satu itu susah. Karena banyak orang yang cuma mau ibu nggak anaknya."

Melodi tersenyum mendengarnya. Ia kemudian pergi ke Pengacara dengan Dimas untuk membuat surat perjanjian.

"Mohon bantuannya partner,"

Melodi menganguk.

Setelah dari situ, Melodi bertemu dengan papa Dimas. Istri baru dan anak tirinya tak diundang pada acara makan malam itu karena Dimas enggan melihat mereka.

Noah, papa Dimas tak banyak bicara dan hanya bertanya hal-hal yang penting saja. Selesai acara makan malam itu, Melodi langsung mengurus pernikahannya sendiri dan beberapa kali meminta saran bunda Dimas.

Dimas yang menyuruhnya, karena bundanya itu gampang tersinggung dengan hal kecil sekalipun. Jadi, Dimas hanya meminta satu dari Melodi. Ikuti saja kemauan dari bundanya dan jangan sampai membuat bundanya tersinggung. Melodi menyanggupinya.

Pernikahan Dimas dan Melodi diadakan dengan sangat mewah. Bahkan sebagian besar tamu tersebut tak dikenal oleh Dimas dan Melodi. Kebanyakan tamu itu adalah kolega Noah dan Celia. Banyak celebrity dan juga aktor papan atas yang datang. Pengusaha terkenal yang pernah masuk majalah Forbez juga banyak yang menghadiri pernikahan tersebut.

Sebelum menemui Melodi, ia menemui bundanya. Sama seperti ibu-ibu diluar sana, Celia menangis melihat putranya yang terlihat sangat tampan. Dimas memeluk bundanya menenangkannya.

"Jangan nangis dong Bun, kan Dimas mau nikah,"

Celia mengusap air matanya. "Bunda nggak nyangka masih bisa lihat kamu menikah. Semoga bunda nanti juga masih diberi kesempatan buat punya cucu,"

Dimas tertawa kecil mendengarnya.

"Aku mau free child bun,"

"Melodi gimana? Dia setuju buat nggak punya anak?"

Dimas menganguk.

"Yaudah gapapa. Lakuin aja apa yang kamu mau. Bunda bakal setuju asal kamu bahagia."

"Makasih bun,"

Celia mengusap air matanya. "Hisk, padahal bunda juga mau ... mau lihat Dannie nikah, Dannie pasti bahagia kan Dim disana?" isak bundanya lagi.

Dimas masih berusaha menenangkan bundanya agar tidak semakin terisak.

"Bunda baru sadar namanya Melodi sama kayak Daniella. Bunda jadi makin keinget dia sekarang,"

"Bun, jangan nangis. Nanti make up bunda luntur, nanti jelek kalau di foto,"

Celia berusaha menghentikan air matanya. Setelah dirasa bundanya tenang, Dimas berpamitan untuk pergi menyapa beberapa temannya yang sudah datang, 

"Sebenarnya ini acara pernikahan atau grammy awards sih? Kok banyak orang penting yang gue lihat," kata Aletheia ke Melodi.

"Itu tamunya Bundanya Dimas,"

"Dim kok lo nggak cerita nyokap lo model terkenal?"

"Buat apa?" balas Dimas sekenanya.

Aletheia yang melihat idolanya langsung mendekatinya dan meminta foto bersama.

Acara pernikahan itu berlangusng selama dua hari. Baik Dimas dan Melodi hanya bisa berbaring seharian karena lelah. Setelah itu, kehidupan berjalan dengan biasanya.

Melodi kembali tinggal di rumahnya dan Dimas berada di rumah mewahnya.

Melodi awalnya takut bahwa para pelayan itu akan mengadukanya ke orang tua Dimas. Namun Dimas berkata bahwa para pelayan itu tidak akan mengadu. Di rumah utama, para pelayan harus bertindak sebagai orang buta, tuli, dan bisu. Mereka tidak melihat apapun, tidak mendengar apapun, bahkan tidak bisa mengatakan apapun.

Karena itu, meski Dimas melakukan hubungan seks di depan rumahnya pun para pelayan itu hanya akan diam aja.

"Kamu pernah ngelakuin nya Dim?" tanya Melodi ketika mengunjungi Dimas.

"Emangnya kamu pernah aku tiduri di teras sana?"

"Kan bukan aku. Perempuan yang lain misalnya."

"Aku nggak pernah bawa perempuan ke rumah. Kamu satu-satunya yang aku bawa pulang,"

"Idih," kata Melodi.

"Dibilangin juga. Kamu aja bisa ke rumahku gara-gara nganter aku pulang. Kalau nggak gara-gara itu kamu nggak akan bisa masuk kesini,"

"Wah," balas Melodi.

"Mau nginap nggak?" tawar Dimas akhirnya.

Melodi menganguk.

Yah, malam itu untuk kesekian kalinya mereka melakukan hubungan dewasa lagi. Hubungan Dimas dan Melodi tidak tentu. Kadang mereka terlihat sebagai pasangan kadang juga terlihat sebagai teman dan juga terlihat seperti rekan kerja atau orang asing.

Melodi dan Dimas mengurus urusannya masing-masing. Beberapa kali saja mereka akan bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Itu pun, mereka harus mendiskusikan waktunya. Tak jarang pula Dimas atau Melodi tiba-tiba datang tanpa pemberitahuan untuk saling menemui.

Bagiamana hubungan Melodi dengan keluarga Dimas?

Tak ada. Mereka tak saling menemui atau bertanya kabar. Bahkan ketika Melodi menghubungi mereka hanya sekedar tanya kabar, tak direspon dengan baik. Papa Dimas malah mengatakan, daripada Melodi buang-buang waktu menghubunginya, lebih baik Melodi segera memberikannya kabar baik seperti sudah mengandung anak pertama mereka. Dan untuk Celia, wanita itu tak bisa dihubungi seperti Dimas karena kesibukannya.

Sampai, satu masalah tiba ketika Melodi tak sengaja bertemu Allie adik tiri Dimas. Perempuan itu dengan terang-terangan mengatai Melodi sebagai perempuan miskin yang matre. Ia mengatai Melodi hanya memanfaatkan Dimas.

Tentu saja Melodi menolak mengakuinya. Namun ketika Allie memberitahunya bahwa keluarga Melodi beberapa kali menemui Dimas untuk meminta uang. Melodi hanya bisa terdiam menahan malu.

"Dasar hama parasit," ejek Allie dengan menatap Melodi hina. 

Woman Wishing She was DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang