Bab 32

1K 99 4
                                    

Aktivitas Melodi masih sama seperti sebelumnya kecuali Gabriel yang selalu mengikutinya dan tidak mau ditinggal. Melodi sampai heran dibuatnya. Karena tak biasanya Gabriel mau mendekatinya.

Yah, Melodi positif thinking saja, mungkin putranya sudah tau apa itu arti ibu dan nanny, karena itu Gabriel selalu mau ikut dengannya.

Tapi akhir-akhir ini, terlebih sejak Melodi dengan sengaja meninggalkannya di timezone, Gabriel tidak mau ditinggal olehnya. Bahkan tidur yang biasanya tak bersamanya pun kini selalu minta tidur dengannya. Alhasil sekarang, jika Melodi ingin keluar dengan salah satu gebetannya ia harus sembunyi-sembunyi dari Gabriel agar putranya tidak tau.

Melodi membuatkan kamar sendiri untuk Gabriel sedari umur lima bulan. Palingan Melodi kesana ketika akan menyusui putranya. Itupun sejak, Gabriel tumbuh gigi dan sering memainkan putingnya dengan menggigit dan menariknya, Melodi tak lagi mau menyusui putranya. Rasanya sangat pedih dan sakit.

Yah, meski akhirnya Melodi kalah dengan putranya dan tetap menyusuinya jika ia tak sempat memompa ASI saking sibuknya.
Jika kalian bertanya kenapa tidak menggunakan susu formula? Ingat kondisi Gabriel ketika lahir dulu? Dokter menyarankan agar Melodi memberikannya ASI alih-alih susu formula.

Melodi pernah memberikannya susu formula. Dan ternyata putranya itu alergi dengan susu sapi. Melodi menggantinya dengan yang lain, namun kebanyakan susu formula yang di coba Melodi tak ada yang cocok untuk putranya. Kalaupun ada susu formula yang bisa diminum oleh putranya, harganya selangit. Kalau belinya cuma sebulan sekali sih, Melodi tak masalah, tapi jika tiap minggu, uangnya tak akan cukup.

Dengan ukuran gaji Melodi yang hanya segitu, dan ia yang masih harus membayar asuransi dan juga biaya rumah sakit karena putranya sering opname serta nany untuk putranya, semuanya akan terasa sangat kurang. Ini pun ia bisa sering pergi ke salon karena beberapa pria yang dekat dengannya sering mentransfernya uang. Ketika Melodi menolak dan berencana mengembalikannya, para lelaki itu enggan, Melodi sampai heran dibuatnya, kenapa para laki-laki itu royal dengannya.

Melodi menatap putranya yang asyik bermain sendiri sembari sesekali membalas chat. Hari ini ia menghadiri acara ulangtahun Michael putra Bela dan Bryan disebuah waterpark.

Melodi memperhatikan putranya karena takut jika Gabriel akan tenggelam. Ia sesekali menyahuti perkataan teman-temannya dengan mata yang fokus menatap Gabriel dan membalas chat.

"Pengasuhnya mana sih Mel?" tanya Bela.

"Sakit," jawab Melodi.

Tak lama, Gabriel mendekati Melodi. Dari ekspresinya itu putranya kedinginan. Melodi melepaskan baju yang dikenakan putranya dan langsung mengambil handuk untuk menyelimutinya.

Tak lama Aletheia datang bersama Andrea. Karena Aletheia akan membantu putrinya bilas, Melodi menyuruh agar putranya ikut dengan Aletheia.

Gabriel menolak. Namun karena Melodi memaksanya, dengan enggan anak itu menuruti kemauan ibunya.

Aletheia membantu putrinya terlebih dahulu. Dan ketika ia akan memandikan Gabriel, ia terkejut melihat punggung Gabriel yang memar. Tak hanya punggung tapi dan juga dadanya juga memar. Aletheia bertanya darimana luka tersebut namun  Gabriel hanya diam saja.

Aletheia langsung membawa anak-anak itu ke tempat semula.

Melihat ekspresi Melodi yang tenang dan santai, Aletheia kesal.

"Lo nggak pernah mandiin atau ganti bajunya Gabriel?" tanya Aletheia.

Melodi yang mengambil baju ganti Gabriel langsung menatapnya.

"Lah ini mau gantiin bajunya," jawab Melodi santai.

Aletheia yang kesal langsung melepaskan handuk Gabriel dan menyuruh Melodi melihat badan anaknya. Melodi kaget melihat memar-memar itu.

Woman Wishing She was DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang