Bab 31

1.1K 96 10
                                    

*Buat scccrp yang udah ingetinn aku buat up sama D0K1_D0K1_69 yang pertamakali komen novel ini, dan kalian semua happy reading ya,

Jangan lupa vote dan komen
.
.
.
.
.
.

Melodi membawa putranya pulang. Sampai di rumah, Gabriel tak mau lepas dari Melodi. Anak itu menempeli Melodi bahkan ketika Nona mengajaknya, Gabriel menolaknya. Anak itu menangis dan tak mau lepas dari Melodi. Tentu saja, Melodi jengkel. Ia memberikan Gabriel pada Nona dan langsung pergi meninggalkan putranya.

"Bunda...," panggilnya.

Melodi menoleh. Ia terkejut mendengar Gabriel memanggil namanya untuk pertamakalinya.

"Bunda...," isaknya lagi.

Nona melepaskan pegangannya dan membiarkan Gabriel mendekati Melodi.

Anak itu memeluk Melodi sembari terisak.

Melodi menghela nafasnya. Ia kemudian membalas pelukan putranya sembari menepuknya pelan.

"Kenapa? Kamu kenapa?" tanyanya lembut.

Gabriel masih terisak dan memeluk Melodi erat. Mengingatkannya kepada Dimas ketika laki-laki itu menangis dulu.

"Bunda nggak paham maksud kamu sayang, kamu kenapa? Udah cup cup. Udah gapapa. Bekas jatuhnya tadi sakit?" tanya Melodi melembut.

Tangis Gabriel memelan dan tak sehisteris tadi.

Melodi merasa keheranan namun tetap memeluk putranya erat hingga ia tertidur.

Melodi menaruhnya di kamarnya dan menanyai Nona tentang keadaan Gabriel yang rewel.

"Kan Gabriel tiap hari rewel bu," jawab Nona.

"Ya saya tau kalau itu, tapi nggak terjadi apa-apa kan? Tumben manja banget,"

"Enggak kok bu. Semuanya aman."

Melodi kemudian kembali ke kamarnya dan menatap putranya yang tertidur. Ia menyentuh keningnya Gabriel. Seperti dugaannya, putranya itu demam lagi.

Jika demam Gabriel lebih dari dua hari dan tak turun lagi, Melodi akan membawanya ke rumah sakit. Ia bahkan tak ingat, sudah ke berapa putranya menatap disana.

"Bunda mohon Gab, jangan sakit terus." ujar Melodi lelah. "Bunda capek kalau kamu kayak gini terus,"

Pada akhirnya Melodi memilih curhat ke sahabatnya.

"Lagi ujian Mel, sabar aja."

"Ini kalo Gabriel masuk rumah sakit, bulan ini udah ketiga kalinya dia opname," keluh Melodi.

"Ya mau gimana lagi, lagian juga bukan lo yang nungguin tuh anak di rumah sakit."

"Kalo gue nungguin dia, yang ada kerjaan gue nggak beres. Ini aja, asuransi cuma bisa cover beberapa. Gaji gue abis buat bayar rumah sakit Gabriel,"

"Kan dia anak lo, tanggung jawab lo juga."

"Justru itu, kok sakit-sakitan terus sih, ini aja dia demam." keluh Melodi.

"Sabar Mel, gimana kalo lo resign aja terus lo cari kerjaan yang lain. Jualan misalnya. Dengan gitu kan, lo bisa ngawasin dan rawat anak lo sendiri,"

"Nggak ah, gue nggak bisa jualan. Lagian mau jualan apaan, iya kalo laku. Kalo enggak?"

Woman Wishing She was DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang