Bab 27

1K 77 6
                                    

Melodi menyentuh perutnya ketika Dokter mengatakan bahwa ia positif hamil. Ia tidak tau bagaimana perasaannya sekarang, tapi yang pasti ia tidak begitu keberatan ada nyawa lain ditubuhnya.

Melodi kemudian bertanya keadaan janinnya. Pasalnya, ia dan suaminya berencana tidak memiliki anak. Setiap berhubungan juga ia memakai pengaman dan bahkan meminum obat KB. Ia masih tidak percaya bahwa ia bisa kebobolan juga.

Dokter tersebut menjelaskan kepada Melodi bahwa itu bisa saja terjadi. Mungkin Melodi meminum obatnya tidak secara teratur atau ada kerusakan pada kondom atau kesalahan ketika memakainya. Karena itu, Melodi bisa hamil.

Melodi menganguk-angukkan kepalanya paham. Ia kemudian mengucapkan terimakasih dan keluar.

Melodi mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan ke Dimas. Melihat kontak tersebut ceklist alias tidak aktif, Melodi langsung memasukan ponselnya. Ia berharap bahwa suaminya akan baik-baik saja dan bisa segera pulang sebelum ia melahirkam.

Sampai dirumahnya, Melodi langsung membereskan beberapa baju dan barang-barang penting miliknya. Ia kemudian pindah ke rumah Dimas sesuai perkataan laki-laki itu.

Dan seolah Dimas sudah mempersiapkannya. Kepala Pelayan sudah mempersiapkan semuanya hingga ketika Melodi datang, Melodi tinggal beristirahat.

Melodi menyentuh perutnya lagi. Ia masih tidak percaya bahwa ia bisa hamil. Padahal ia bukanlah perempuan yang keibuan atau perempuan yang suka anak kecil. Seumur hidupnya, tak pernah ia membayangkan akan menikah dan memiliki anak setelah perpisahannya dengan Fakhri. Namun ternyata, Tuhan berkehendak lain.

Esok paginya, Melodi bekerja seperti biasanya. Dan ketika pulang kerja, ia menemui Aletheia sahabatnya di rumahnya.

Terdengar suara si kembar, Xavier, dan anak-anak lainnya yang bermain bersama. Suara mereka membuat kepala Melodi sakit seperti biasanya. Melodi bahkan heran, kenapa ia bisa merasa sakit kepala hanya karena mendengar suara anak kecil.

Melodi menyapa Carina ketika melihat wanita itu ada disana. Biasanya wanita itu tak mengikuti putranya main.

"Apa kabar?" tanya Carina.

"Baik, tumben kesini,"

"Biasalah, bosen dirumah. Kamu?"

"Sama," jawab Melodi.

"Ada Angel, dia lagi nangis ke Venezio,"

Melodi langsung menatap Carina penasaran.

"Kenapa lagi kali ini?" tanya Melodi.

"Entah, aku nggak mau peduli urusan orang lain,

"Melodi," sapa Aletheia senang sembari menggendong putrinya.

"Sama siapa?" tanya Aletheia lagi.

"Sendiri,"

"Dimas mana?"

"Kerja," jawab Melodi.

"Aku kangen banget sama kamu. Kamu tuh, nggak pernah main kesini,"

"Aku nggak pengangguran Al,"

"I know," jawab Aletheia yang kemudian duduk.

Woman Wishing She was DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang