"Udah bebas ya, padahal waktu itu Dimas sengaja buat si Aiden di penjara lebih lama," ujar Venezio yang tak habis pikir.
"Bukannya cuma di penjara empat tahun?" tanya Aletheia.
"Iya empat awalnya. Karena akhirnya Dimas tau, hukumannya ditambah. Dimas bayar masalah itu sampe akhirnya si Aiden di penjara lima tahun. Udah lima tahun, kan belom, masih ada sekitar setengah tahun lagi kan?"
"katanya bebas bersyarat, kelakuannya di penjara baik jadi dia bisa di bebassin dulu."
"Kalo gitu sekarang, dipenjaranya pasti lama,"
"Pastinya,"
"Lagian bisa-bisanya Melodi ngalamin kejadian kayak gitu. Nggak nikah lagi aja sih dia biar ada yang jagain." kata Zio yang kini duduk di sofa.
"Bukannya tante Melodi nikah sama Om Dimas pa?" tanya Arshaka yang masih fokus ke televisi.
"Kan udah cerai, pisah." jawab Zio yang kemudian mengganti channel televisi.
"Kasihan Gabriel," kata Shaka.
"Mangkanya, lagian Dimas juga ga tau batang hidungnya dimana. Masa si Melodi masih suka Dimas?" tanya Zio tak percaya.
"Nggak tau." jawab Aletheia.
"Kamu suruh dia nikah aja lagi. Biar ada yang jagain. Mau aku cariin temenku kah? Kayaknya ada yang duda, atau mau yang masih lajang? Tapi Melodi nggak bisa jaga anak ya,"
"Temenmu siapa?? Emang kamu ada temen?"
"Enak aja, temenku banyak tau!"
"Banyak nggak benernya tuh,"
"Bukannya kalau mau nikah lagi sulit ya Ma, soalnya tante Melodi kan punya Gabriel. Nanti kayak keluarganya om Nian, mau mama doang nggak mau anaknya." saut Arcana yang ikut menonton televisi.
"Bener kata kak Cana. Kan banyak yang gitu, Suka ibunya nggak mau anaknya. Kalau kayak gitu, kasihan Gabriel."
"Gabriel biar tinggal disini aja. Papa nggak masalah rawat anak satu lagi, ya kan Gab," tanya Venezio ke Gabriel.
"Kalau Gabriel nggak mau anter aja ke orang tuanya si Dimas," ucap Zio enteng.
"Zio kamu tuh," omel Aletheia.
"Bercanda sayang, lagian Melodi juga nggak bakal ninggalin anaknya. Jangan dimasukin hati ya Gab," kata Zio.
Gabriel hanya diam saja tak meresponnya.
"Keren ya jadi mata-mata kek gitu, aku nanti mau kerja kek gitu ah," kata Arshaka sembaru menonton berita yang dilihat oleh Zio.
"Nanti masuk STIN," jawab Zio.
"Apa itu STIN?"
"Sekolah Tinggi Inteljen Negara. Tapi harus pinter kalau mau masuk," kata Zio.
"Nanti aku nyoba ah, masuk kesana." kata Shaka.
"Iya," jawab Zio yang fokus pada berita.
Berita menyiarkan jika sekelompok pasukan teroris sudah ditangkap. Dan salah satu agen dari Indonesia berjasa besar dalam penangkapannya selama misi menjadi mata-mata.
Esoknya Gabriel menjeguk bundanya kembali. Anak itu diam memperhatikan bundanya sembari memegang jarinya. Takut bundanya akan pergi meninggalkannya.
Ketika bundanya sudah bangun, Gabriel langsung tersenyum menatapnya.
"Bunda...,"
"Selamat pagi Gabriel,"
"Pagi, he..hehe..,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Woman Wishing She was Dead
Teen FictionPernah melihat pohon yang dipangkas kemudian kering secara perlahan? Jika pernah, itu adalah gambaran dari sosok Melodi. Pohon yang sering di pangkas hingga kering dan menunggu waktu untuk mati. Melodi ibarat pohon yang rusak akibat tangan jahil ma...