Bab 19

964 81 2
                                    

Dimas masih mencerna semuanya di kamarnya, karena menurutnya tidak mungkin bagi Melodi akan berselingkuh dengan Rizki. Dimas ingin berpikiran positif tapi kepalanya tidak bisa di ajak bekerjasama. Apa yang dikatakan Angel tadi benar-benar mirip dengan barang yang dikenakan oleh Melodi ketika menghadiri pesta ulangtahun pernikahan Carina. Beberapa hari sebelumnya, Dimas melihat Melodi membawa paper bag dari merk tersebut. Dan yang paling kebetulan adalah kalung itu. Enam miliar?

Seorang Rizki mengeluarkan uang sebanyak itu untuk memesan kalung secara khusus untuk Melodi? Kenapa?

Bunga, makanan.

Ia beberapa kali melihat tukang antar makanan di kantor Melodi. Bahkan pernah sekali memergoki Melodi keluar makan bersama orang yang dikira teman kerja Melodi sebagai suaminya. Tak hanya itu, bunga di kantor Melodi pun bunga hidup bukan bunga palsu seperti kebanyakan kantor yang ada.

Lalu ada aquarium. Ia juga melihat Rizki memasang aquarium di rumah Melodi. Tapi sikap Rizki pun seperti laki-laki itu pada biasanya. Tak ada yang mencurigakan.

Dimas menutup matanya berusaha mengingat hal yang lainnya. Jaket. Ia teringat jaket loundryan itu. Jaket itu milik Rizki. Iya benar. Jaket itu milik Rizki.

Melodi selingkuh dengan Rizki?

Tapi kenapa?

Dimas masih tidak bisa memikirkan jawabannya.

Kata Angel, Rizki selingkuh dua bulan yang lalu. Bukannya itu usia yang sama dengan pernikahannya. Apa jangan-jangan mereka sudah punya hubungan jauh sebelum itu? Tapi kan ia yang mengambil mahkota Melodi mangkanya Melodi mengajaknya menikah ketika dijodohkan. Bahkan mereka saja tidak saling mengenal sebelumnya begitu pula dengan Rizki dan Bryan. Jadi sebenarnya sejak kapan Melodi punya hubungan dengan Rizki. Dan kenapa Bryan bisa tau?

Dimas tak bisa menemukan jawabannya.

Dimas bangun dan mencari barang-barang itu di kamar Melodi. Menemukan dress itu, Dimas langsung merobeknya kesal. Ia mengambil paperbag yang disimpan Melodi dan memasukan dress yang robek itu. Tas channel yang digunakan Melodi pun ia periksa. Kalung seharga enam miliar yang ia buang pun tersimpan rapi di di dalam tas tersebut.

Dimas mengambil nafas panjang agar emosinya tidak meledak.

Ia mulai mencari jaket loundryan kemarin. Jaket tersebut tidak ada, namun Dimas menemukan jas pria di gantung didalam almari. Dilihat dari bungkus Jas tersebut, jas itu habis di dry cleaning.

Dimas mengambilnya dan membawanya ke rumah Venezio menggunakan mobilnya. Sampai disana, Zio menatap Dimas bingung.

Acara rumah Venezio baru saja selesai dan para tamu mereka pulang. 

"Telfon Bryan suruh kesini," kata Dimas ke Zio yang langsunv duduk ke ruang tamu.

Zio memijit pelipisnya. Tekanan darahnya naik secara tiba-tiba. Melihat Dimas membawa paper bag dan jas, membuat Zio tau bahwa dugaanya tadi adalah benar.

Ia mendekati Dimas.

"Lo bisa tenang nggak?" tanya Zio.

"Satu-satunya alasan kenapa gue nggak dateng langsung ke rumah Bryan karena gue kasihan sama istrinya."

"Itu bagus. Lo bisa ngerti temen lo, tapi sekarang, penting juga buat lo tenang."

Dimas diam.

"Oke, lo tenangin diri lo dulu," pinta Zio.

Dimas menganguk.

Venezio kemudian menelfon Bryan agar datang ke rumahnya. Ada yang perlu ia bicarakan. Namun karena Bryan menolak, Venezio mengancam akan datang kesana. Jika ia datang kesana, kemungkinan besar Bela, istri Bryan akan tau permasalahan mereka. Sementara jika di rumahnya, dan Aletheia tau. Aletheia hanya akan tutup mulut karena Melodi sahabatnya.

Woman Wishing She was DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang