Bab 46

1.1K 83 2
                                    

"Kalian bosen nggak?" tanya Dimas ke kedua sahabatnya.

Setelah ajang tampar-tamparan dan baikan. Kini Dimas kembali menghabiskan waktu dengan kedua sahabatnya seolah pertengkarannya tadi tidak ada.

"Mau ngajak apa lo?" tanya Bryan curiga.

"Ayo ke rumah Rizki,"

Sontak Bryan dan Venezio menatap Dimas syok. Yah, bukan apa-apa, tadi sudah bukan rahasia umum jika Rizki sekarang enggan mengizinkan mereka datang mengunjunginya.

Nih bocah bangsat mikir apa sih,- batin Bryan.

Bajingan gila ini kayaknya nggak punya otak deh,- batin Venezio.

"Kalian nggak penasaran? Lagian dulu kita juga sering kok nongkrong dirumahnya Rizki," lanjut Dimas dengan menatap kedua sahabatnya.

Bryan dan Zio goyah. Bagaimanapun mereka cukup penasaran dengan perempuan dan anak Rizki. Sejak menikah, tak pernah sekalipun Rizki membahas istri dan putrinya.

"Gue agak penasaran sih," ucap Zio akhirnya. "Seumur-umur gue juga belum pernah ketemu istri sama anaknya." lanjutnya penasaran.

"Serius?" tanya Dimas penasaran.

Zio menganguk sebagai jawaban. "Dulu waktu gue mau kesana buat kasih hadiah pernikahan ditolak. Terus waktu mau jenguk istrinya yang lahiran juga nggak di izinin. Yaudah, akhirnya kita nggak pernah ketemu sampe sekarang."

"Lo Yan, pernah ketemu?" tanya Dimas kini.

"Enggak. Gue juga nggak pernah lihat. Kalo si Angel beberapa kali."

"Terus, kok lo bisa tau gosip rumah tangganya Rizki?"

"Ya kan viral, gue juga tau." saut Zio guna menanggapi rasa penasaran Dimas.

"Terus wajahnya. Wajahnya kalian nggak tau?"

"Enggak," jawab Bryan dan Zio serempak.

"Tapi kayaknya Melodi tau. Mel, Melodi," panggil Bryan.

Melodi disusul Bella dan Aletheia mendekati ketiga laki-laki itu penasaran. Sepertinya para pria dewasa itu tengah bergosip.

"Mel, lo tau anak sama istrinya si Rizki kan?" tanya Bryan.

"Tau gimana maksudnya, kalo cuma sebatas tau anaknya perempuan sering sakit-sakitan sih iya. Tapi kalo wajahnya nggak tau. Rizki nggak pernah ngasih tau anaknya dirawat di kamar berapa. Waktu gue cari di resepsionis, pihak sananya juga nggak tau. Walinya atas nama istrinya soalnya."

"Lo nggak ada diem-diem ngikuti mereka?" tanya Bela kini.

"Ya mana sempet Bel, tiap abis pulang kerja ya gue nungguin Gabriel. Nggak mungkin gue tinggal di kamar sama nanynya terus,"

"Kok tiba-tiba bahas rumah tangga Rizki, ada apa?" tanya Aletheia heran.

"Gapapa. Penasaran aja," jawab Zio.

"Lo nggak penasaran, istrinya kayak gimana?" tanya Dimas.

"Pe-penasaran sih," jawab Aletheia.

"Kita ke rumah Rizki yuk,"

"Emang lo tau rumah Rizki?" tanya Bryan.

"Tau dong, gue gitu." jawab Dimas.

"Rumahnya pindah, bukan kayak yang dulu."

"Iya, gue tau. Kita kesana yuk." ajak Dimas.

"Yaudah ayo,"

"Ikut deh,"

Woman Wishing She was DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang