Bab 35

1.3K 108 13
                                    

Setelah menjalankan misinya sebagai mata-mata dan informan selama kurang lebih lima tahun. Dimas akhirnya bisa menyelesaikan misinya dengan sukses. Ia beruntung hanya mendapat luka lecet di wajah leher dan juga luka tembak di lengan. Ia masih bisa pulang dalam keadaan selamat dan utuh.

Selesai mendapat perawatan kurang lebih dua minggu, Dimas di izinkan untuk pulang. Kehormatan karena menyelesaikan misinya hanya bisa ia rayakan sendiri dengan atasannya. Hal pertama yang dilakukan Dimas adalah meminta ponselnya.

Ketika ia menyalakan ponsel tersebut, ia mendapati banyak notifikasi pesan yang masuk. Setelah menunggu kurang lebih satu jam notifikasi tersebut berhenti. Dimas baru memeriksanya. Room chat Melodi menempati posisi teratas. Dan pesan terakhir yang dikirim Melodi adalah satu minggu lalu.

Dimas ragu untuk membukanya, bagaimanapun dia sudah menghilang selama hampir lima tahun tanpa kabar. Tapi, rasa penasaran yang menguasainya membuatnya tetap menyentuh room chat itu agar mengetahui apa yang dikirimkan oleh Melodi.

Dimas melihat foto anak kecil yang di kirim Melodi.

Apa itu putranya?

Dimas mulai menscroll chat tersebut ke atas dan membaca pesan-pesan tersebut dari awal.

Dimas, aku positif hamil :) kata Dokter anak kita sehat. Kalau kamu baca ini. bales ya,

Aku bingung, nantinya harus bilang apa ke Pengacara tempat perjanjian pra-nikah kita nanti. Apa aku bilang aja kalau kita nggak jadi cerai?

Dimas, kamu kirim surat cerai ke aku? Kenapa?
Kamu bilang kamu bakal jaga aku sama anak ini? Kenapa tiba-tiba berubah?
Kenapa kamu bohong Dim?
Harusnya kamu nggak usah janjiin aku hal bodoh kayak hidup bersama.
Aku membencinmu.
Pada akhirnya, kamu pun nggak bisa aku percaya.

Ternyata mama kamu tau perjanjian kita Dim. Dan papa kamu nggak mau dengerin penjelasan aku. Aku nggak tau mama kamu ngomong apa, tapi kita akhirnya bercerai. Bunda juga terlihat kecewa sama aku.
Aku mutusin buat nggak ngasih tau papa atau bunda kalau aku sedang hamil. Aku ingat kata kamu kalau papa bakalan ambil anak ini. Dia satu-satunya yang aku punya.

Hari ini aku ke Dokter. Kata Dokter anak kita sehat.

Aku harap kamu bisa nemenin aku lahiran nanti.
Aku takut soalnya. 

Dimas, besok aku ke Dokter.

Dimas lampu dirumah mati. Aku nggak bisa ganti.

Dimas, anak kamu nakal banget. Masa tengah malam gini ngajakin makan Nasi pecel. Aku cari dimana nasi pecel jam segini?

Dimas, pinggangku sakit banget.

Dimas, anak kita nendang.
Aku seneng banget. Kamu harusnya ada disini.

Aku beli baju perempuan lucu-lucu. Aku punya perasaan anak kita perempuan.

Kapan pulang?
Anak kita udah mau lahir. Katanya mau nemenin lahiran?

Dasar pembohong.

(Pict)
Namanya Gabriel Riguel Declan
Aku harap kamu nggak keberatan aku kasih nama keluarga kamu.

Dim, aku capek banget.

Aku kadang berharap kalau pesan ini bisa terkirim ke kamu. Dimanapun kamu berada semoga kamu baik-baik aja. Gabriel udah bisa jalan sekarang.

(Video)

Dimas mendownload video itu. Untungnya, video itu masih bisa di download. Ia melihat seorang anak kecil duduk sambil memegang kotak mainan. Dan tangan seorang wanita yang memegang fotonya.

Woman Wishing She was DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang