Melodi datang bersama Dimas hari ini ke pesta ulangtahun pernikahan Ryuu dan Carina. Dimas memuji penampilan cantik Melodi. Ia tidak pernah melihat Melodi memakai pakaian yang ia kenakan hari ini.
Kado yang diberikan oleh Dimas dan Carina adalah sebotol wine langkah tahun 1980-an.
Sampai disana, Dimas memisahkan diri dengan Melodi dan menyapa teman-temannya. Melodi mendekati stan cake dan langsung mencobanya.
"Kamu terlihat sangat cantik," kata seseorang yang tiba-tiba berada disamping Melodi.
Melodi terkejut. Ia segera menoleh. Dan disampingnya ada Rizki yang menatapnya sembari tersenyum.
"Kamu cantik. Kalungnya cocok buat kamu,"
"Terimakasih, kamu juga keren banget hari ini," balas Melodi.
"Nggak sekeren kamu tapi,"
Melodi tertawa mendengarnya. Hal tersebut membuat perasaan Rizki senang. Namun tak lama, Bryan datang dan menariknya membawanya pergi ke tempat lebih privasi.
Rizki tentu saja tak senang dengan hal itu.
"Lo nggak bisa lihat gue seneng bentar ya?"
"Apa maksudnya itu, aku kamu? Kamu cantik, kalungnya cocok. Lo beliin dia kalung?" tanya Bryan tak percaya.
"Bukan urusan lo!" kata Rizki yang kemudian pergi meninggalkan Bryan kesal.
Ketika akan menuju ke arah Melodi, Angel mendekatinya. Lagi-lagi perempuan itu marah karena Rizki yang meninggalkannya. Rizki hanya bisa menghela nafas kasar.
Bryan berjalan mendekati Melodi ketika perempuan itu megambil segelas sampanye.
"Gue mau nanya ini cuma buat mastiin aja, lo masih hubungan sama dia sejak kejadian malam itu?"
Melodi terkejut mendapati perkataan Bryan.
"Perhiasan itu, dari dia juga?"
Melodi menganguk. Bryan menahan nafasnya lama sebelum mengeluarkannya. Kepalanya tiba-tiba terasa sangat sakit.
"Mel, gue kasih tau ini karena memang Rizki nggak pernah kayak gini sebelumnya. Bukannya gue benci sama lo tapi .... tapi sebaiknya kalian hentiin. Lo punya Dimas saat ini meski itu cuma kontrak. Dan dia punya istri,"
Melodi risih mendengarnya.
"Gue nggak punya hubungan apapun sama dia," kata Melodi tak suka.
"Nggak punya hubungan gimana? Gue tau Rizki. Dia bukan orang yang suka ngeluarin duit apalagi itu buat cewek. Dan kalau sampai dia perhatian kayak gini, there is something wrong between you and him."
"Gue beneran nggak ada apapun Bryan. Dan sampai seterusnya bakalan gitu, oke. Kalau lo kayak gini, lo malah ngebuat gue seolah ada hubungan sama dia, dan kalau lo lupa, lo nggak ada hak bilang gitu ke gue setelah apa yang lo lakuin dibelakang istri sama anak lo," ucap Melodi yang kemudian meninggalkan Bryan kesal.
Bryan hanya bisa terdiam frustasi. Ia mengacak rambutnya kesal seolah lupa bahwa ia sudah menatanya hampir sejam.
Dimas yang melihat wajah istrinya terlihat jengkel setelah berbicara dengan Dimas membuatnya penasaran. Ia pun bertanya, kenapa Melodi terlihat sangat kesal. Namun, Melodi menutupinya dengan gurauan Bryan konyol dan tak lucu.
Dimas tak percaya. Karena ia melihat mereka berbicara cukup serius. Namun karena ia tidak ingin membuat istrinya makin jelek, ia pun mengabaikannya.
Sementara itu, Bryan yang masih terlihat frustasi di datangi oleh Rizki yang berpura-pura mengambil gelas sampanye disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Woman Wishing She was Dead
Teen FictionPernah melihat pohon yang dipangkas kemudian kering secara perlahan? Jika pernah, itu adalah gambaran dari sosok Melodi. Pohon yang sering di pangkas hingga kering dan menunggu waktu untuk mati. Melodi ibarat pohon yang rusak akibat tangan jahil ma...