Bab 16

925 61 1
                                    

Dimas menemui Melodi setelah mendiaminya selama tiga hari. Karena hari itu, hari minggu ia menemui istrinya di rumahnya untuk meminta maaf.

Melihat, ada mobil yang terparkir di depan rumah Melodi, Dimas langsung masuk dengan amarahnya yang membuncah lagi. Namun ketika melihat Rizki berada disana dengan Melodi yang sedang mengeluarkan ikan dari kresek besar. Ia langsung terdiam. Amarahnya tadi langsung menguap.

"Hai Dim, darimana? Gue tungguin lo dari tadi," kata Rizki seolah tidak ada apapun.

"Yah, dari luar." kata Dimas sembari berjalan masuk mendekati mereka.

"Gue kemarin habis dari sini, tapi lo nggak ada, kalian berantem?" tanya Rizki santai.

"Lo ngapain kesini?" tanya Dimas curiga.

"Ngurus Aquarium sama tukang, kan ini airnya harus di jernihin dulu, karena udah jernih yaudah gue kesini bawa ikannya, Melodi titip minta dibeliin soalnya," bohong Rizki.

Rizki kemudian menatap Melodi dengan mengedipkan satu matanya sebelum memasukan ikan ke dalam Aquarium.

Melodi yang melihatnya menahan senyumnya. Ia tidak habis pikir kenapa Rizki bisa berbohong begitu, namun itu ide yang bagus. Jika tidak berbohong, pada akhirnya Dimas akan marah lagi.

Sementara itu sejujurnya Rizki kesini karena ia memang ingin datang saja. Kemarin ia memang datang bersama tukang. Dan soal ikan dan terumbu karang, sudah ia dan Melodi beli bersama kemarin.

Untungnya, Rizki cepat tanggap.

Melodi diam saja tak menyapa Dimas dan langsung memasukan ikannya mengikuti Rizki.

Setelah semua selesai, Melodi menawari kopi untuk Rizki. Namun, kopi sachet.

"Rizki nggak suka kopi. Lebih tepatnya dia nggak bisa minum kopi," saut Dimas yang kemudian membuatkan campuran sirup susu dan soda untuk Rizki.

Melodi langsung menatap Rizki tak percaya. Ia terkejut mendengarnya. Namun Rizki hanya tersenyum sebagai balasan.

Melodi meminta penjelasan, namun Rizki tetap bungkam dan melirik Dimas. Melodi mendesah. Untuk pertama kalinya, ia tidak suka kehadiran Dimas disini.

"Kamu ngapain kesini?" tanya Melodi judes ke Dimas.

Dimas memberikan minuman itu ke Rizki.

"Aku nggak boleh kesini?"

"Kamu tau bukan itu yang aku maksud,"

"Aku cuma mau minta maaf, aku keterlaluan kemarin oke, harusnya aku nggak gitu," kata Dimas sembari mendekati Melodi.

Ia memeluk wanita itu dan mencium keningnya sayang.

"Aku minta maaf, aku cuma terlalu cemburu kemarin," aku Dimas.

Namun Melodi tak meresponnya.

Dimas memutar tubuh Melodi agar menatapnya.

"Aku beneran minta maaf sayang, maafin aku ya. Aku minta maaf," mohon Dimas dengan menatap mata Melodi.

Namun karena Melodi yang diam, Dimas langsung menangkup wajahnya dan mencium bibirnya.

"Aku minta maaf,"

Melodi merasa tak nyaman.

"Ehm," dehem Rizki.

"Sorry Riz. Kalau udah selesai minum, cepat pulang gih. Gue masih ada urusan sama istri gue!" kata Dimas dengan tersenyum.

Laki-laki itu memeluk Melodi dari belakang erat.

"Gue balik," kata Rizki tanpa meminum suguhan yang dibuatkan oleh Dimas.

Woman Wishing She was DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang