01. dia cantik

3K 110 1
                                    

Dengan penerangan berupa lampu belajar, jemarinya dengan telaten mengganti lensa kamera digital miliknya yang seminggu lalu dibelikan oleh orang tuanya.
Ini karena kamera lamanya rusak dan sayangnya tak bisa diperbaiki, padahal dia sudah jatuh cinta sekali dengan yang satu itu.

Perkenalkan, namanya Kim Taehyung, 17 tahun. Anak tunggal dari pasangan suami istri yang terbilang sangat berkecukupan. Fotografi adalah hobinya.

"Selesai."

Menekan tombol power switch untuk menghidupkan kamera. Dia mengatur tingkatan flash, kemudian mulai memotret, itu hanya lampu hias berbentuk bola dunia yang tampak bersinar di atas meja kecil dekat ranjang tidurnya.

Bicara soal bola dunia. Orang-orang bilang bumi itu bulat, tapi menurut Taehyung bentuknya seperti piramida. Di mana dirinya berada di level paling bawah, tidak ada orang yang bisa melihatnya. Dia tak dianggap.

Sedikit bercerita—

segalanya bermula ketika ia duduk di bangku sekolah dasar. Hari di mana rasa gugup mulai menyerangnya secara berlebihan ketika dia bertemu orang-orang baru.

Dan ketika tiba saat pertama kalinya dia berangkat ke sekolah seorang diri.
Pria tua melihat dirinya memandang penuh minat ke arah kelinci-kelinci di taman.

Pria tua itu bertanya. "Apakah kau suka kelinci, nak?"

Taehyung kecil seketika menjadi begitu gugup. Dia meremas tali ranselnya begitu kuat. "A-a-a-aku ..." Dan tergagap.

Taehyung kecil melihat pria tua itu meninggalkannya karena tak kunjung mendapat sebuah jawaban. Pria itu pergi sembari menggelengkan kepalanya heran.

Kenapa? Kenapa begitu sulit? Dia hanya harus menjawab, 'aku menyukainya.' Ini hal yang sederhana untuk dikatakan. Taehyung ingin mengatakannya, tapi kata-kata itu sulit untuk terucap.

Sejak sekolah dasar, semuanya selalu berjalan seperti itu.

Ayah dan ibunya khawatir. Jadi, mereka membawa Taehyung ke banyak dokter.

"Disfemia." Sebagian besar itu adalah diagnosis mereka. Taehyung didiagnosis menderita disfemia di usia 6 tahun. Penyakit dengan gangguan bicara atau gagap yang selalu muncul ketika penderitanya merasa gugup ataupun dalam kondisi tertekan.

Dokter-dokter itu berkata, yang harus dilakukan hanyalah menarik napas dalam-dalam ketika dirinya mulai merasa gugup. Dan sejak saat itu, menarik napas dalam-dalam menjadi kebiasannya.

"Temukan hobimu." Para dokter menyarankan seperti itu. Entah apa tujuannya.

Jadi, ayah dan ibunya membelikan Taehyung sebuah kamera. Mereka membawa Taehyung ke banyak tempat dan menyuruhnya memotret apapun yang dia suka.

Namun sayangnya, sampai saat ini, tidak ada pemandangan atau apapun yang dia lihat tampak indah di matanya. Semuanya terkesan biasa saja.

•••

"Taehyung! Saatnya bangun!"

Matanya langsung terbuka mendengar suara ibunya yang menggelegar. Taehyung melihat cahaya matahari yang sudah naik cukup tinggi dari jendela kamarnya. Dia menggaruk-garuk lehernya yang sakit, baru menyadari bahwa dirinya tidur dengan posisi duduk di samping ranjang sambil mengalungkan kamera.

Taehyung meregangkan tubuhnya seiring dengan langkah kakinya yang membawa dia keluar dari kamar menuju halaman rumah.
Tidak melakukan apapun, hanya berjemur dan memperhatikan pohon bunga sakura yang membuat halaman rumahnya menjadi penuh dengan kelopak-kelopak yang berjatuhan.

pulchritude • tkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang