Jungkook punya waktu luang hari ini. Sebelum besok kembali beraktivitas seperti biasa, dia ingin membawa Taehyung keluar. Mau menghabiskan waktu berdua yang jarang sekali mereka dapat sebab Jungkook yang begitu sibuk dengan pekerjaannya.
Rasanya setiap detik jadi berharga untuk mereka. Dan Jungkook tak mau kehilangan itu."Mana yang lebih bagus?" Jungkook mengambil dua buah atasan. Mengangkat dan menunjukannya kepada Taehyung.
Taehyung sebetulnya tak begitu paham mengenai ini. Dia melihat dua-duanya dengan seksama lalu kembali bingung.
"Jungkook terlihat bagus dalam hal apapun. Mengenakan pakaian apapun," katanya sambil menyunggingkan senyum."Huh? Kaulah yang memakainya. Ini bukan untukku." Jungkook dengan cepat menyodorkan atasan di tangan kanannya kepada Taehyung, dengan alis mengerut ciri khasnya yang terlihat dominan manis daripada garang di mata Taehyung.
"Apa?"
"Pergi dan cobalah. Ruang ganti ada di sebelah sana." Kemudian Jungkook pergi untuk kembali melihat-lihat. Dia benar-benar berniat menjelajahi seluruh sudut dari toko pakaian yang tak bisa dibilang kecil ini.
Taehyung kebingungan, dia mengejar Jungkook beberapa langkah. "Tapi baju ini tidak memiliki lengan, Jungkook."
Taehyung mengangkat pakaian itu, agar Jungkook mau mempertimbangkan kembali.Sedangkan Jungkook hanya diam dan menunjukan ekspresi tak minat dengan ucapan Taehyung.
"Mulailah untuk berpikir di luar kebiasaan, Taehyung. Ayo ikuti aku kalau begitu."Taehyung sungguhan mengekori Jungkook, mengambil beberapa pakaian yang Jungkook perintahkan. Mau tidak mau, suka tidak suka. Coba saja dulu nanti, begitu ucap Jungkook.
Jadi dia menurut karena dia percaya Jungkook.Berkali-kali Taehyung keluar masuk ruang ganti dengan banyak pakaian berbeda yang ia coba. Dari banyaknya pakaian tersebut, hampir semua Jungkook menyukainya. Anak itu terus mengatakan 'pakaian ini lucu' atau 'ini cocok untukmu' setiap kali Taehyung menunjukan penampilannya.
Padahal menurut Taehyung, pakaian-pakaian ini tak akan bagus untuknya."Baiklah, ini yang terakhir." Jungkook tersenyum dan tertawa melihat wajah pasrah Taehyung. Dia kemudian mendorong Taehyung untuk kembali masuk ke ruang ganti.
Taehyung hanya mampu menghela napas. Dia lelah, tapi lelahnya tak memiliki arti jika Jungkook pada akhirnya tersenyum cantik seperti itu.
Kalau dipikir-pikir, selama ini Taehyung mencoba untuk tidak menonjol dalam hal apapun di mata publik, atau setidaknya menghindari penampilan yang terkesan heboh, terlalu ramai, atau bahkan tidak senonoh. Begitulah cara dia berpikir, bahwa pakaian kasual lah yang harus dipilih.
Tapi sekarang, dia sedang bersama Raja. Pemuda cantik yang selalu ia kagumi, yang selalu ia lihat seperti seorang biarawati, kini orang itu ada di sisi nya, berbelanja bersamanya.Taehyung keluar dari ruangan itu dengan perasaan yang berdebar entah mengapa. Sebab dia menyukai apa yang kali ini dia pakai. Jadi pikirannya otomatis bekerja, bertanya-tanya apakah Jungkook juga akan sama sukanya seperti dia.
Pertanyaan Taehyung langsung terjawab dengan tatapan kagum yang Jungkook berikan. Anak itu menatap Taehyung dari atas ke bawah tanpa berkedip, menunjukan bahwa dia sedang terpesona.
"I-ini terlihat bagus," ucapnya sembari berjalan mendekat dan memasangkan Baret di kepala Taehyung dengan warna senada dengan pakaian itu.Tapi kemudian dia kembali melepasnya. Menyingkap poni Taehyung ke atas, mengamati wajah itu dari dekat seperti tak ada beban yang melingkupi hatinya. "Oke, baiklah," ucapnya sambil mengangguk setelah kepalanya berhasil merencanakan sesuatu.
Taehyung hanya mampu tersenyum. Tidak ada yang bisa memberinya kebahagiaan lebih dari ini. Namun, hal ini juga membuat ia takut dan gugup.
"Aku akan membeli semua yang kita pakai hari ini," ujarnya secara tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
pulchritude • tk
Genç KurguTaehyung berada di kasta terbawah di kelasnya, berusaha agar tetap tak terlihat di sekolah. Dia tidak pernah ingin membuka mulutnya, takut ketahuan bahwa ia berbicara gagap di depan teman-temannya. Taehyung lebih memilih melihat dunia melalui lensa...