Event

20 3 0
                                    

"Dhea, lo liat capo gitar gue ga?" tanya ockta sembari mencari benda yang ia cari.

Pagi ini dhea terbangun untuk sarapan dan juga memberi makan kepada miko. "capo apaan?" tanya dhea yang bingung.

"itu loh jepitan senar gitar gue. Lo liat ga?" bentar malem gue ada pentas ga bisa kalo ga ada itu" balas ockta dengan perasaan panik.

"gue ga liat. Nanti gue cari kalo beberes siapa tau miko cecerin terus keselip lemari" balas dhea menenangkan ockta.

"yaudah nanti kalo nemu kabarin gue ya. Gue mau ke secret dulu buat latihan lagi" sigap ockta yang terlihat buru-buru padahal ini masih pukul 09:00 pagi.

Ya, dia sangat sibuk akhir-akhir ini untuk menyiapkan event dari salah satu organisasi dikampus dan acara itu berlangsung sebentar malam. Tentunya, dhea juga ikut pergi untuk melihat temannya itu tampil dalam sebuah pertunjukkan yang ia bawa. Mengingat hal itu, dhea segera membuka isi lemarinya untuk mencari fashion apa yang harus ia kenakan untuk pergi ke acara tersebut. Ia mengacak-acak bajunya dan ia tidak menemukan baju yang pantas untuk di pakai ke acara tersebut.

Atau beli baju baru aja kali ya? titah dhea dalam hati.

Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke salah satu toko dengan tujuan membeli baju. Ini sudah awal bulan jadi dhea masih aman menggunakan uangnya. Ya, bisa dibilang semua anak kost jadi terlihat kaya ketika awal bulan karena sudah dapat transferan dari orang tua. Sebelum ia keluar, ia harus segera membereskan kamar kostnya untuk dengan tujuan untuk mencari benda ockta yang hilang.

"nah nemu" ucap dhea karena sudah ketemu benda hilang tersebut.

"bener kan nyelip dibawah lemari. Ini ulahmu kan mikoo jujur aja" dhea menuduh miko.

Anak kucing itu bukannya menjawab malah meninggalkan dhea lalu pergi tidur diatas Kasur.

"bener-bener ya lu anak kucing kerjanya cuma makan tidur doang nyusahin aja" ucap dhea kesal kepada anak kucing.

Melihat kucing itu, ia teringat kepada sosok alva. Ya, akhir-akhir ini mereka sudah tidak bertemu lagi mungkin sudah sekitar seminggu. Kali ini rencana tuhan tidak berjalan seperti biasanya. Tersadar dari lamunannya, dhea segera kembali membereskan kamar kostnya tanpa memedulikan kehadiran alva yang mungkin memang sedari awal dia tidak hadir, tetapi hanya singgah lalu perlahan menghilang.

***

Akhirnya dhea keluar dengan mengenakan celana jeans berwarna coklat berpadu dengan baju kaos pendek berwarna hitam polos dan tidak lupa earphone yang berada ditelinganya itu. Ia berencana untuk naik bus untuk pergi ke salah satu mall yang ada di kota itu. Naik bus membuatnya kembali teringat lagi kepada alva. Ya, pertemuan pertama mereka juga dalam bus tersebut, tetapi Setelah memasuki bus itu, dhea melihat sekelilingnya dan tidak ditemukannya sosok alva.

"Gue ngapain si mikirin dia mulu" titah dhea dalam hati yang sedikit kesel karena mengingat alva kembali.

Selang perjalanan, dhea cuma melihat ke luar jendela dan bernyanyi pelan karena mendengarkan lagu Perfect - Ed Sheeran. Terlihat langit sedikit mendung. Tidak ada matahari tetapi belum turun hujan juga. Semoga cuaca hari ini baik agar acaranya ockta berjalan dengan lancar, ucap dhea dalam hati. Tidak lama, akhirnya ia turun ke salah satu mall tersebut.

Dhea menelusuri toko-toko pakaian dan akhirnya tertuju pada satu toko. Ia fokus pada salah satu baju putih bergaris hitam tersebut yang dilihatnya tampak nyaman. Akhirnya ia mengambil dan mencobanya diruang ganti. Ukurannya pas, jadi ia sisa mencari pasangan apa ya cocok untuk baju ini. Dhea kembali menelusuri toko tersebut untuk mencari celana. Ia menginginkan celana bawahan kain yang tidak ketat. Ketika ia menemukan celana yang ia inginkan, tiba-tiba dari arah seberang ada sosok yang menggenggam celana itu.

1721Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang