"dhea, ngapain?" tanya fathan yang tiba-tiba memasuki ruang UKS.
"eh, fathan. Gapapa lagi ngobrol doang" balas dhea kepada fathan.
"kalian, pacaran?" tanya fathan lalu melihat alva dan dhea.
"enggggaa" jawab dhea dengan nada sedikit keras.
"emang kenapa kalau pacaran?" tanya alva dengan melihat fathan dengan wajah yang serius.
"apasi, va. Engga kok kita cuma temen" jelas dhea dan kembali melihat fathan.
"oh yaudah, tar makan siang bareng mau ga, dhea?" ucap fathan dan menatap dhea.
"boo" ucap dhea belum selesai tapi dipotong oleh alva, "gaboleh. dia nemenin gue disini jadi makannya juga disini. kalo lo mau gabung makan disini boleh, tapi kalo lo bawa dhea pergi yang gaboleh" terangnya.
Dhea tidak dapat berkata-kata lagi jika alva yang sudah berbicara. Ia juga sedikit bingung kenapa tidak bisa bertindak atas dirinya sendiri dan lebih memilih alva yang mengendalikan dirinya. Begitukah ketika kita jatuh cinta? kita akan menuruti keinginan orang yang kita suka dan kita tidak merasa keberatan jika ia mengatur hidup kita, batinnya dalam hati.
"kok lo yang nentuin si. Tanya dhea lah" ucap fathan yang tidak terima dengan keputusan alva.
"jadi gimana, hm? kamu mau ninggalin aku disini sendiri?" tanya alva dengan menatap kedua bola mata dhea serius.
Walaupun dhea suka, ia harus tetap memiliki perasaan gengsi.
"ya kalau mau ditinggal sendiri, aku pergi" ucap dhea lalu mengalihkan pandangannya dari wajah alva.
"aku gamau ditinggal sendiri. Berarti kamu disini, ya. Udah jelas kan?" jawab alva lalu melihat fathan dengan wajah songong yang diperlihatkannya.
"gapapa fath kalau mau gabung makan disini aja" ucap dhea menegadahi.
"aku makan di ruang panitia aja sama yang lain" ucap fathan dengan nada kecewa dan akhirnya pergi meninggalkan ruang UKS karena sudah menemukan apa yang ia cari.
"jangan suka sama dia ya" ucap alva tiba-tiba.
"kenapa?" tanya dhea yang sedikit bingung.
"ga ikhlas aku" balasnya.
"dih bocah. Yaudah mau makan apa kamu?" tanya dhea kepada alva.
"mie ayam" balasnya.
"Yaudah tunggu disini aku beli dulu" ucap dhea lalu beranjak dari tempat duduknya tiba-tiba ditahan oleh alva, "suruh siapa pergi beli sendiri? gaboleh, kamu disini aja. Kan bisa gofood kenapa mau keluar nyarinya. aku gamau kamu kemana-mana sendirian ya" ucapnya tegas kepada dhea.
"Yaudah kamu yang pesan" balas dhea lalu kembali duduk.
Akhirnya mereka memesan makanan dan makan bersama dalam ruang UKS. Mereka cuma berdua dalam ruangan itu dan tidak ada Siapapun jadi mereka bebas untuk mengobrol satu sama lain.
"alva, gimana keadaanmu?" tanya seorang wanita yang tiba-tiba memasuki ruang UKS.
"udah baik bu" balas alva sembari menghabiskan sisa makanan dimulutnya.
"syukurlah kalau gitu. Sekolah kita menang dan masuk semi final besok. Kamu jadi pemain cadangan aja ya sekarang" terang wanita tersebut dan mengelus pundak alva.
"iya bu, maaf karena lalai sebagai seorang kapten, bu" balas alva dengan nada menyesal karena meras tidak bertanggung jawab terhadap tugas yang ia pegang.
"gapapa udah musibah ga ada yang tau" terang wanita tersebut.
"kakakmu?" lanjut wanita itu dengan melihat dhea yang menemani alva sedari tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
1721
Novela JuvenilAldhea kini menjalani hidupnya dengan penuh rasa jenuh karena sudah menjadi mahasiswa semester 6. Ya, semua orang tau banyak mahasiswa yang sudah mulai depresi jika sudah mendekati semester akhir. Kehidupan sehari-harinya sangatlah membosankan, hing...