Hari kedua

4 1 0
                                    

Keesokan harinya, dhea berencana untuk menjenguk alva dirumah sakit lagi. Tapi, seperti yang alvin katakan sebelumnya bahwa ia akan kesana ketika sudah dikabari olehnya. Takut ketika dhea berpapasan dengan orang tuanya alvin.

Hari ini dhea bangun pagi guna beberes kost. Berbeda dengan ockta yang bangun pagi hari karena ada kelas pagi dan setelah kelas juga ia akan lanjut organisasi. Ia adalah anak yang aktif tidak seperti dhea yang jadi mahasiswa kupu-kupu sampai semester akhir.

"Dhea, lo mau lanjut nyari miko?" Tanya ockta sembari bersiap-siap untuk menuju kampus.

"Lah iya miko belum ketemu" ucap dhea yang baru mengingat miko hilang kemarin malam.

"Tar gue cari kalau masih ada waktu luang" lanjutnya.

"Yaudah gue berangkat ke kampus dulu ya. Lo mau jengukin alva kan?" Tanyanya.

"Iya. Nunggu kabar abangnya dulu baru gue kesana" balas dhea sembari memperbaiki tempat tidurnya.

"Yaudah kabarin gue kalau dia udah sadar ya. Gue cabut. Tiati lo kalau berangkat" ucapnya lalu keluar dan menutup pintu.

Dhea melanjutkan aktivitasnya untuk beberes setelah itu ia akan mencoba memasak untuk dibawa ke rumah sakit. 

Setelah beberes, ia memeriksa bahan-bahan makanan yang ada dikulkas untuk dimasak. Betapa kecewanya ketika yang ia temukan cuma setengah daging saja.

"Masa iya cuma bawa ini ke rumah sakit" keluhnya.

Karena ia tidak memiliki apa-apa lagi untuk di masak, jadi ia berencana untuk pergi ke pasar membeli beberapa sayuran dan bahan-bahan lain. 

Sesampainya di pasar, ia membeli beberapa sayur kangkung dan juga tempe serta tahu. Tak lupa juga ia membeli udang serta nuget. Belanjaannya seperti ingin nyetok masakan 3 hari. Tapi, ini semua mau dibawa ke rumah sakit nanti.

Dhea pulang dari pasar dengan naik bus. Seturunnya di bus, ia mendengar suara kucing. Ya, ia tiba-tiba teringat pada miko yang hilang. Ia akhirnya mencari sumber suara kucing tersebut. Betapa terkejutnya dhea ketika melihat bahwa itu miko. Ya, miko kecebur di got.

"Mikoooo kamu ngapain jatoh disituu" teriak dhea yang menemukannya dan menyimpan barang belanjannya disampingnya terlebih dahulu lalu mengeluarkan miko dari saluran got tersebut.

"Mikoo ihh jorok bangett huekkkhh mana bau bangett lagiiii" keluhnya.

"Ayoo pulangg. Gausah aneh-aneh lagi kau main keluar rumah" tegas dhea memarahi miko.

"Miaw"

"Ayoo nurut sinii pulanggg" ajak dhea.

Untung saja miko pintar karena mengikuti dhea tanpa dhea menyentuhnya. Miko sangatt kotor dan bau. Dhea bahkan tidak sanggup untuk menyentuhnya lagi. Terlebih lagi, barang belanjaannya yang banyak.

Dhea dan miko berjalan barengan dan dhea tidak akan mengalihkan pandangannya dari miko karena takut miko akan kabur lagi.

Sesampainya depan kost, miko dilarang masuk.

"Kamu tunggu disini dulu ya. Jangan kemana-mana okeyy" ucap dhea lalu memasukkan barang belanjaannya ke dapur.

"Sumpah miko bau bangettt ga tahann gue" keluhnya memandikan miko dikamar mandi.

"Mikoo tenangg duluu. Kamu harus mandi suruh siapa main kotor-kotor gitu. Bulumu udah cantik gini malah jadi kotor dan bau kan"

"Miaw" miko memberontak tidak ingin mandi.

"Mikoooo, aww sakitt" dhea kena cakaran dari miko.

Cakarannya cukup panjang membuat lengan dhea tergores. 

1721Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang