Janji temu

3 1 0
                                    

"Aku anterin pulang ya?" Tanya fathan kepada dhea setelah mereka selesai makan.

"Ga usah aku naik bus aja. Aku udah banyak ngerepotin, gaenak" tolak dhea sungkan.

"Aku ga ngerasa direpotin. Ku antar ya?" Ajak fathan sekali lagi.

"Beneran?" Tanya dhea memastikan.

"Iya. Tunggu aku disini. Aku ambil motor diparkiran dulu" ucapnya lalu berlari menuju parkiran.

"Jangan kemana-mana" lanjutnya sembari menoleh kearah dhea.

Dhea cuma mengangguk menandakan bahwa ia akan menunggu fathan ditempatnya berdiri sekarang.

Ia merasa tidak sabar untuk bertemu dengan alva sebentar sore. Ya, lelaki yang selalu ia tunggu-tunggu kehadirannya.

Selang beberapa menit ia menunggu, akhirnya fathan tiba dengan motor n-max nya.

Fathan mencoba memasangkan helm kepada dhea tapi dhea menepis dan memilih untuk memakainya sendiri. Baginya, cuma alva yang boleh melakukan hal seperti itu.

Setelah itu, akhirnya mereka pulang bersama. Tidak ada percakapan sepanjang perjalanan dan dhea juga cuma menikmati perjalanan itu karena ia mau cepat-cepat sampai dikostnya.

Ia merasa tidak enak dengan fathan. Takut fathan makin berharap lebih kepadanya. Sedangkan perasaannya kini jatuh kepada bocah SMA.

Ia juga sedikit bingung kenapa bisa jatuh cinta sama lelaki yang umurnya jauh dibawahnya. Tapi, perbedaan usia bukan menjadi penghalang untuk tidak bersama, bukan? Titahnya dalam hati yang sedang berfikir keras.

Setelah lama berkendara, akhirnya mereka telah sampai.

"Makasih ya fathan. Kamu mau masuk dulu? Cobain kue tar yang kamu beli. Ayo mampir dulu jangan langsung pulang" ajak dhea.

Fathan cuma mengangguk pelan dan mengikuti dhea dari arah belakang.

"Ockta gue balik" teriak dhea sambil menggedor pintu.

"Pelan-pelan si gue ga budek. Eh, sapa nih? Ada tamu ya. Perginya sendiri pulangnya berduaa awkwkakakwka" ucap ockta melihat keberadaan fathan dibelakang dhea.

"Ada tamu tuh diajak masuk" ucap dhea sembari memasuki kostnya terlebih dahulu.

"Hahaaha sini masuk, fath. Tenang kost gue bersih kok seharian ini gue disini doang beberes" jelas ockta mengajak fathan masuk.

"Nih cobain kuenya" ucap dhea sembari memberikan beberapa potongan kue tar yang masih ada.

"Makasih" jawab fathan lalu mengambil kue tersebut dari tangan dhea.

"Aku yang makasih we bukan kamu"

Fathan cuma terkekeh dan mencomot kue itu ke dalam mulutnya.

"Enak" ucapnya.

"Bener kan enak. Kamu beli dimana?" Tanya dhea penasaran.

"Holland" jawabnya singkat karena sambil mengunyah kue tersebut.

"Pantesan enak. Kue mahal" jawab okcta.

"Ambilin minum didalam, ta" perintah dhea.

"Ye lu masuk ngambil kue ga sekalian ngambil minum napa" balas ockta dengan nada males.

"Gue lupa. Udah buru ambilin dulu gue cape"

"Sabar tuan dan nyonya" jawabnya dan ockta akhirnya yang menuju dapur untuk membuatkan fathan minuman.

Mereka bertiga asik ngobrol satu sama lain dikost. Sampai jam menunjukkan sudah pukul 15:00 WIB yang berarti sejam lagi dhea bertemu dengan alva sesuai kesepakatan.

1721Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang