Bell berbunyi menandakan siswa sudah bisa pulang.
"Alva, lo langsung balik kerumah ni? Ga mau ikut nongkrong dulu? Ngopi ae bentar di cafee seberang" ucap niko salah satu teman alva.
"Ga dulu deh bro. Lagi cape ni tar malem juga gue masuk kerja" ucap alva yang menolak dengan sopan ajakan niko.
"Wihh suka nih gue. Berasal dari keluarga yang berada tapi tetep mau nyari duit dengan jerih payah sendiri" ucap niko dengan bangga.
"Sekedar ngisi waktu luang doang si. Kan enak kalo ngisi waktu luang untuk ngasilin duit dari pada ngabisin duit"
"Kerenn kerenn. Otak anak orang kaya ga diraguin lagi si kalo soal duit mah" balas niko.
"Udalah gue cabut duluan ya" ucap alva sembari bergegas untuk keluar kelas.
Alva akhirnya meninggalkan sekolahnya itu tepat pada pukul 15:30. Ia segera ingin pulang karena merasa ngantuk dan ingin tidur terlebih dahulu sebelum ia kerja malam nanti.
Ya, alva terlahir dari keluarga kaya tapi ia lebih senang menghasilkan uang sendiri untuk memenuhi kebutuhannya dari pada harus meminta ke orang tua.
Alva segera bergegas ke parkiran motor lalu mencari motor custom byson 150cc kesayangannya itu karena motor itu hasil dari jerih payahnya sendiri bukan dari orang tuanya. Segeralah ia keluar dari sekolah dengan kecepatan 50km/jam.
***
Hari ini dhea tidak memiliki kelas sama sekali jadi bisa dibilang dhea libur jadi dhea sangat bersantai dari pagi hingga menjelang sore. Dhea seketika menatap sekeliling kamar kostnya itu lalu tertuju pada satu pandangan. Ya, bunga mawar putih dhea yang ada dimeja sudah terlihat layu dan tentu saja itu membuat dhea ingin menggantinya.
Dhea sangat suka bunga mawar putih. Di tiap meja dalam kostnya itu selalu terdapat bunga mawar putih. Dhea segera bergegas untuk melihat apakah semua bunga mawar putih dimejanya itu sudah layu atau tidak. Alhasil, dhea menemukan beberapa bunganya sudah tidak dapat diselamatkan.
Akhirnya dhea segera bersiap-siap untuk pergi ke toko bunga karena ingin mengganti bunganya yang sudah layu.
Jarak toko bunga ke kost dhea sebenarnya dekat tetapi karena ia tidak memiliki kendaraan jadi mungkin sekitar 10-15 menit jika berjalan kaki. Dhea sudah mulai menghemat mengingat tanggal tua karena orang tua dhea baru mengirimkan uang ketika awal bulan. Jadi mau tidak mau dhea harus berhemat agar uangnya cukup sampai akhir bulan nanti.
"Misi bu, bunga mawar putihnya masih ada?" Tanya dhea kepada pemilik toko.
"Wahh neng akhirnya dateng lagi. Mawar putih ya neng? Tunggu sebentar ya saya ambilkan dulu. Mau berapa tangkai neng?" Ucap pemilik toko bunga itu.
"5 tangkai bu"ucap dhea dengan tersenyum.
"Ini neng bunganya. Masih pada seger kann" ucap pemilik toko denga tersenyum kepada dhea.
"Iya bu pada cantik-cantik. Makasih yaa bu" ucap dhea sembari membayar bunga yang telah ia beli itu.
"Iya neng sama-sama. Balik kesini lagi ya cantik" balas sang pemilik toko kepada dhea.
"Iya buu, permisi" ucap dhea yang segera bergegas keluar toko untuk menuju pulang kerumah.
Disepanjang jalan, dhea cuma sesekali menatap sekitarnya dan sesekali juga menatap bunga mawar putihnya yang begitu cantik. Saat ia melihat sekitar, ia tertuju pada satu objek. Ya, ia melihat anak kucing berbulu abu yang hendak ingin menyeberang jalan tetapi dhea melihat kendaraan melaju dengan cepat. Dhea segera bergegas berlari untuk mengambil anak kucing itu sebelum ditabrak oleh pengendara.
KAMU SEDANG MEMBACA
1721
Novela JuvenilAldhea kini menjalani hidupnya dengan penuh rasa jenuh karena sudah menjadi mahasiswa semester 6. Ya, semua orang tau banyak mahasiswa yang sudah mulai depresi jika sudah mendekati semester akhir. Kehidupan sehari-harinya sangatlah membosankan, hing...