Nginap

9 1 0
                                    

Hari telah malam. Malam ini dilakukan yasinan untuk almarhum. Rumah itu full dengan kedatangan tetangga yang turut ikut membaca surah yasin.

Dhea juga ikut serta membacakan yasin namun ia duduk dibagian anak-anak panti asuhan.

Yasinan berjalan dengan lancar. Para tetangga akhirnya pulang kerumah masing-masing. Sementara dhea dan alva memutuskan untuk menginap malam ini. Tapi tidak dipanti, namun mereka mencari penginapan terdekat.

"Kami cari penginapan terdekat aja buk, berhubung hari juga sudah malam dan alva sedikit lelah jadi sepertinya tidak bisa langsung pulang kerumah sekarang" ucapnya kepada yana.

"Dipersimpangan jalan depan ada penginapan. Disitu aja murah, mas"

"Iya, bu. Nanti alva liat penginapannya"

"Kalau begitu, alva sama dhea pamit dulu, bu" ucapnya sembari mencium pundak tangan yana diikuti oleh dhea.

"Makasih sudah datang, mas. Neng juga makasih sudah mampir lagi, ya. Lain kali datang main kesini lagi ya. Hati-hati dijalan"

Dhea dan alva cuma menganggukan kepalanya dan tersenyum kepada yana.
Lalu akhirnya mereka keluar dari rumah tersebut dan menuju mobik untuk segera berangkat mencari penginapan terdekat.

Anak-anak panti tidak melihat alva dan dhea pulang karena semuanya sudah tidur.
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam dan mereka berdua masih berada didalam mobil.

"Mau beli cemilan dulu ga?" Tanya alva kepada dhea walau dengan menatap jalanan didepannya.

"Boleh tuh"

Lalu akhirnya mereka berhenti disebuah minimarket guna membeli beberapa cemilan.

"Tunggu disini aja, biar aku yang beli. Kamu sukanya yang gimana? Pedes? Manis? Kerupuk? Wafer? Atau apa?" Jelas alva.
Dhea cuma tertawa pelan saat mendengar alva menyebutkan semuanya.

"Aku ikut aja biar aku tau apa yang mau ku beli" ucap dhea yang sudah membuka pintu mobil lalu keluar diikuti oleh alva.

Dan akhirnya mereka berdua memasuki minimarket tersebut. Suasana sudah sunyi mungkin karena hari sudah mau larut malam.

Dhea mengambil keranjang karena memang ia sangat ingin ngemil malam ini. Lalu akhirnya ia mengambil beberapa cemilan kerupuk dan juga wafer. Tidak lupa juga ia mengambil sebatang coklat silverqueen kala melihatnya. Lalu ia juga mengambil beberapa cola dingin.

Keranjang belanjaannya sudah full sehingga ia merasa stop untuk jajan lagi. Padahal ini cuma untuk ia makan ketika sudah berada dipenginapan, tapi belanjaannya seperti belanja bulanan yang ingin menyimpan stock makanan selama 3 hari.

"Udah? Gitu doang?" Tanya alva yang mengikuti dhea dari belakang.

"Iya, gini aja udah banyak banget ini mah"
Jawabnya dengan menganggukkan kepala.

"Masih dikit itu. Gamau ditambah lagi?"
"Aku gamau gendut, va. Udah cukup ini. Ayo ke kasir"

"Padahal kan lucu kalau gendut. Makin gemesin dan juga pasti enak dipeluk hehehhe" ucap alva sembari memegang kedua pipi dhea lalu mencubitnya dengan pelan.

"Yeuhh gamauu. Jadi makin gamau gendut dengar kamu ngomong gitu" balas dhea dengan mencibirkan bibirnya.

"Yaudah ayo ke kasir bayar dulu" ucap alva lalu mengambil keranjang belanjaan dhea guna ingin membayar semua belanjaannya.

"Ga usah. Biar aku yang bayar. Kan aku yang jajan" dhea menepis tangan alva yang ingin mengambil alih keranjang belanjaannya.

"Ada atm berjalan disampingmu. Gunain selagi bisa digunain" ucap alva sembari menunjukkan kartu blackcard nya.

1721Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang