"woii, lihat deh bagus ga?" ucap ockta sembari memperlihatkan custom yang ia pakai malam ini.
"bagus" ucap dhea singkat dan melihat ockta.
"yang bener si besok kan gue jadi panitia lomba besok jadi harus berenampilan perfect hahhaahah" ucap ockta dengan tertawa.
"jirr lo ga cape? baru balik Surabaya padahal" jawab dhea yang melihat ockta sangat bersemangat menyambut hari esok.
"kalau dibilang cape ya cape tapi namanya kewajiban ya mau ga mau harus mau kan" jelasnya.
"wihhh si ockta anaknya bertanggung jawab ya gaes yaa hahahhaha" ucap dhea dengan membanggakan ockta.
"hahhaahahaha yoii. Ehiya kayaknya ni lomba sekolahnya alva juga ikutan deh" terang ockta yang tiba-tiba mengingat alva.
"coba lo tanyain kali aja dia ikutan" lanjutnya.
Seketika dhea membuka kembali WhatsApp nya tetapi pesan yang sedari tadi dikirimkan kepada alva masih belum dijawabnya sampai sekarang. Maybe dia sibuk, but kesibukan apa yang dilakukan seseorang sehingga buka pesan sebentar saja tidak bisa?
"ga ah males" jelas dhea yang menolak untuk menghubungi alva cuma untuk perihal pertanyaan yang tidak penting.
"yeuhh males mulu idup lo" terang ockta sembari melemparkan bantal ke muka dhea.
Dhea tidak memedulikannya dan kembali sibuk memainkan ponselnya. Selang ia bermain ponsel, tiba-tiba muncul notifikasi dari alva.
"aku baru nyampe dirumah. Tadi abis dari luar terus hpnya lowbat dan ga bawa powerbank jadinya baru aktif sekarang. Kenapa cantik, hm? tumben nyariin xiixii" ucap alva lewat pesan teks yang dikirimkannya.
"tadi kamu di stasiun pas sore?" balas dhea yang sangat penasaran.
"kamu lihat aku?" balas alva cepat.
"itu beneran kamu?" tanya dhea lagi.
"kalau dilihat kenapa ga nyapa si cantik?" mereka cuma saling bertanya tanpa menjawab.
"ya sapatau salah orang kan" terang dhea.
"aku emang tadi di stasiun nganterin sodara" jawab alva.
"lain kali sapa aku kalau lihat akuu!! udah dulu ya aku cape banget mau istirahat. Selamat malam, nona cantik" lanjut alva.
"malam, alvaa" jawab dhea mengirimkan pesan itu yang menjadi kalimat terakhir mereka saling bertukar pesan.
Ternyata yang dilihat dhea di stasiun itu adalah alva. Ia ingat bahwa alva emang memiliki sodara wanita karena mengingat bahwa waktu itu ia pernah membantu alva memilihkan hadiah untuk sodaranya alva. Maybe yang di stasiun, yang dhea lihat alva berpelukan dengan wanita itu adalah sodaranya. Saling berpelukan sebelum berpisah itu, wajar kan? batinnya dalam hati.
***
"lo ga mau ikut ke kampus nonton lomba?" tanya ockta sembari bersiap-siap untuk menuju kampus pagi ini.
"males mau tiduran aja" ucap dhea singkat.
"dihh ga asik banget masa mudanya cuma tiduran doang" ledek ockta.
"biarin. udah sono lo pergi aja" balas dhea dengan sedikit kesal.
"iyeee selamat melanjutkan tidurmu, tuan putriii" ucap ockta lalu akhirnya meninggalkan kostnya itu.
dhea tidak memedulikan itu dan kembali melanjutkan tidurnya. Hari ini dhea benar-benar merasa sangat malas. Ia hanya ingin tidur sampai pagi tiba di esok hari.
***
Kepada seluruh panitia pelaksana acara, diharapkan berkumpul di aula sekarang. Terimakasih.
"woii taa, dhea ga ikut?" tanya fathan kepada ockta sembari berjalan Bersama menuju aula.
"engga. malesan dia anaknya" jelas ockta singkat.
"yahhh" respon fathan dengan sedikit kecewa.
"udah fath nyerah aja. Keknya dia suka orang lain" ucap ockta.
"sama bocah SMA itu?" tanya fathan penasaran.
"maybe. mereka udah sering jalan bareng bahkan Sesekali bertukar pesan. Tapi gatau juga si jelasnya mereka udah pacaran apa belom. Soalnya dhea kalau ditanyain juga kayak orang bingung gitu" jelas ockta.
"ya selagi mereka belum resmi pacaran, berarti gue masih ada kesempatan buat deketin dhea dongg hahaah" ucap fathan dengan percaya diri.
"hahahhah iya deh semangatt kalau gitu" jawab ockta yang ikut tertawa mendengar kalimat fathan lalu menepuk pundaknya untuk menyemangatinya.
Semua panitia pelaksana acara akhirnya berkumpul di aula. Membicarakan peraturan-peraturan serta pembagian tugas. Ockta mendapatkan bagian tugas untuk menjadi panitia futsal ditemani fathan. Mereka berdua kerap dipasangkan karena selalu Bersama. Orang-orang bahkan sering mengira bahwa mereka berpacaran, tetapi statement itu berhasil mereka patahkan berdua. Ya karena fathan menyukai sahabatnya ockta, Dhea namanya. Tetapi ockta juga tidak menyukai fathan jadi kalau berdekatan dengannya ya rasanya biasa aja baginya.
***
"lo ke lapangan duluan aja ta, gue mau ambil peluit dulu" ucap fathan kepada ockta.
"okee" jawab ockta singkat lalu mereka akhirnya berpisah. Selang perjalanan menuju lapangan, tiba-tiba ada yang memanggilnya.
"ocktaaa"
"lohh, alva?" jawab ockta kaget melihat kehadiran alva.
"wihh jadi panitia ya" ucap alva yang melihat penampilan ockta yang keren.
"hahhha yoii jadi panitia futsal nih" terang ockta.
"bagus dongg berarti tar lo liat gue main" jawab alva.
"oh lo yang wakilin sekolah lo?" tanya ockta memperjelas.
"iyaa disuruh ikut main" jawab alva singkat.
"kerennn. Ehiya dhea tau lo ikut lomba ini?" tanya ockta tiba-tiba.
"engga sih gue ga pernah bilang apa-apa ke dia. Emang dia ga ke sini?" tanya alva balik.
"malesan anaknya tuh. Tadi pagi ku ajakin tapi dia lebih milih tiduran dikost" jawab ockta.
"hahahhah cewe mah gitu" jawab alva dengan tertawa.
"yaudah gue balik ke temen-temen dulu ya, taa. Semangat jadi panitianyaa tar kita ketemu dilapangan hahahha" lanjut alva sembari berpamitan untuk berpisah dengan ockta.
"okeiii semoga sekolah lo menangg" teriak ockta dengan mendukung.
Akhirnya ockta melanjutkan perjalanannya menuju lapangan. Mempersiapkan hal-hal sebelum pertandingan dimulai. Ia masih memiliki waktu setengah jam sebelum acara itu dimulai jadi semua panitia masih bisa mempersiapkan keperluan-keperluan yang akan dibutuhkan selama acara berlangsung.
***
Dhea terbangun jam 11 pagi. Ia benar-benar tidak memiliki kegiatan hari ini. Hari ini juga tidak memiliki jadwal kuliah jadi dhea benar hanya dirumah saja untuk hari ini. Ia kehabisan ide untuk melakukan apa-apa. Atau gue ke kampus aja kali ya nonton orang lomba? batinnya dalam hati yang sudah merasa bosan dirumah bermain dengan miko. Selang ia memikirkan kebimbangan tersebut, tiba-tiba masuk notifikasi dari ponselnya itu,
ockta mengirimkan gambar. "tumben amat ni anak ngirim pap" jawab dhea yang melihat notifikasi ockta diponselnya.
"yakin ga mau dateng ke kampus?" caption foto tersebut dan foto itu terlihat tubuh tingginya alva yang sedang berseragam sepak bola.
Dhea yang melihat itu Sontak kaget. sosok alva ternyata mengikuti kompetisi olahraga dikampusnya. Dan dhea yang ketahui emang bahwa alva senang bermain futsal. Melihat pesan tersebut, dhea tidak membalasnya dan akhirnya ia memutuskan untuk bersiap-siap menuju kampus untuk melihat permainan alva.
KAMU SEDANG MEMBACA
1721
Teen FictionAldhea kini menjalani hidupnya dengan penuh rasa jenuh karena sudah menjadi mahasiswa semester 6. Ya, semua orang tau banyak mahasiswa yang sudah mulai depresi jika sudah mendekati semester akhir. Kehidupan sehari-harinya sangatlah membosankan, hing...