Jiminiee(Bp✓2)CLOSED

step father

"ahhnn daddy ahhh" Suara erangan menggema di dapur.

"Ahh fuckk yeshh ahh daddy enakhh anghh lebih ahh hisaphh angh lebih kerashh ohhh" suara laki-laki cantik yang tengah menikmati hisapan dari mulut sang ayah di vaginanya memenuhi ruang makan.

"Ahhh jiminiehh ahh mauh anghh pipishh yeshh ahh daddyhh jiminiehh ahh keluarhhh" Racauan panjang yang jimin keluarkan bersamaan dengan putihnya yang muncrat membasahi wajah sang ayah yang kini menjilat habis cairan yang menetes di wajah tua yang masih terlihat tampan.

"Kau menikmatinya babby?" Tanya sang ayah pada jimin yang kini terengah di atas meja makan dengan kaki yang mengangkang lebar.

"Yahh ahh mimie menyukainya tapi unghh mimie harus kesekolah daddy, dan memek mimie berkedut ingin di masukin kontol daddy" ucap jimin pada sang ayah, wajah nya menunduk sedih

"Jangan bersedih seperti itu sayang, kita bisa melanjutkannya setelah kau pulang sekolah atau kau bisa langsung ke kantor daddy heum" Ujar sang ayah "bukankah mommy mu akan pulang beberapa hari lagi?" Lanjutnya

"Uhhmm daddy benar, kalo begitu aku akan ke kantor sepulang sekolah kay" Girangnya yang kini langsung turun dari atas meja makan dan memakai kembali cd nya.

"Jangan nakal oke noy, mimie nanti bakalan masukin kamu ke rumah unghh" ucap jimin menepuk penis sang ayah yang terlihat menonjol dari balik celananya.

"Ayo daddy kita berangkat nanti mimie kesiangan" ucapnya terburu setelah memberikan kecupan pada penis sang ayah

Laki-laki paruh baya itu hanya melihat tingkah jimin dengan gemas ingin menerkam.

Mengikuti langkah sang anak yang kini tengah berjalan riang di hadapannya menuju mobil yang sudah terparkir apik di depan rumah megah miliknya.

Skip.

Jimin bersiap menuju kantor sang ayah ketika mendengar bel pulang menggema di seluruh sekolahnya,

Bibirnya tak berhenti bersenandung dengan binaran bahagia yang terpancar di matanya, karna hari ini dirinya akan kembali bersenang-senang dengan sang daddy sebelum ibunya kembali dari US.

Jimin sudah sampai di depan gedung perkantoran milik sang ayah, para karyawan yang sudah tahu jimin hanya membiarkan remaja cantik itu menaiki lift menuju ruangan sang ayah.

"Daddy miniee datang" Teriakan cempreng namun menggemaskan menarik atensi laki-laki paruh baya yang sedari tadi tengah fokus pada berkas di atas meja.

"Hy babby bagaimana hari mu heum?" Tanya sang ayah sambil kedua tangannya menyingkirkan berkas-berkas yang sedari tadi menumpuk di atas meja 

Jimin mendekati sang ayah lalu mendudukan dirinya di atas pangkuan sang ayah setelah mengunci pintu.

"Sangat melelahkan hnghh, minie mau vitamin minie daddy" Bisik jimin di telingan sang ayah

"Kau baru saja datang sayang, apa kau tak mau beristrahat lebih dahulu?" Tanya sang ayah yang kini menngkup dua bongkahan kenyal milik sang anak

"Anghh, tidak shh daddyh nghh memek mimiee unghh sudah gatalhh mau ahh dadh" jimin dengan susah payah ingin menyelesaikan ucapannya namun tangan nakal sang ayah terus menerus meremas bokong sekalnya hingga desahan dan erangan lah yang keluar dari bibir cantiknya.

"Anghh daddyh ahh bikin memekh anghh mimiee tambah basahh dadh nyahh" Erang jimin yang menikmati remasan tangan sang daddy di bokongnya.

"Daddy gemas dengan bongkahan sekal milikmu ini sayang" ucapnya, suara Husky dari laki-laki paruh baya itu membuat tubuh jimin merinding terangsang

"Anghh daddyy memek mimiee unnghh berkedutt inginhh di manjakan samah ahh kontolh daddy yang besarhh ini hnghhhh" Erang jimin ketika dirinya dengan sengaja menggoyangkan bokongnya di atas kejantanan sang ayah yang sudah mengeras.

"Shhh, babby kau sangat nakal" Erang nya ketika penis nya yang sudah ereksi parah karna menahan hasrat sedari pagi kini kembali di pancing oleh sang anak 

"Daddy akan menghukum anak nakal ini" ucapnya, yang kini beranjak dari duduknya dan membawa jimin menuju sofa panjang yang berada di ruangan itu.

Laki-laki paruh baya yang masih terlihat muda itu kini menidurkan jimin di atas sofa dan langsung memposisikan wajah nya di depan vagina jimin yang sudah basah oleh cairannya sendri.

Tangannya ia bawa untuk membuka kancing baju jimin yang sedari tadi menyembunyikan dua tonjolan bulat di baliknya.

"Anghhh daddyhh yeshh ahh enakh ohhh fuckk hnghh lidahh ahh daddy sangathh ahh baikh anhhh yahh" Jimin mendesah ketika lidah sang ayah kembali menjamah klitorisnya, menjilat, menghisap lalu kembali menjilatnya.

Tangan sang ayah yang menganggur bermain di payudara nya yang besar, memelintir puting coklat kemerahan yang sudah mengeras karna luapan gairah yang jimin rasakan.

"Anghh hikshh ahh daddyhh ahh mimie mauh ahh kontolhh daddyh di dalamhh sinih plieshh hikshh ahh mimiehh mau ahhh kontolh daddy hancurin memek gatelhh mimie" racau jimin yang sudah tak bisa menahan rasa gatal di lubang vaginanya.

"Kau sangat-sangat nakal sayang, apa memek mu ini tak pernah puas heum? Samapi-sampai kau selalu meminta daddy untuk menyumpalnya dengan kontol daddy?" Tanya sang ayah yang gemas akan tingah jalang anak sematawayangnya nya itu.

Kontolnya pun sudah mengeras, juga percum yang sudah menetes namun acara jilat menjilat nya belum lah selesai, laki-laki itu sangat menyikai vagina sang anak yang terlihat cantik, dan terawat bersih tanpa buku sehelai pun.

"Anghh yahh ahh mimie hanyahh ahh menjadi jalangnyah daddy unghh hikss ahh karnah ahh fuckk daddy nyahh" Jimin tak menyelesaikan ucapannya ketika lidah sang ayah menerobos kedalam lubang vaginanya yang sudah sangat becek.

"Anghh hikss ahh daddy sangathh ahh enak hnghh" desah jimin.

Sang ayah mengobrak abrik lubang vagina sang anak dengan lidahnya, satu tangan menggosok klitoris dan tangan lainnya bergantian memelintir puting sang anak.

"Sialhh ahh inihh sangathh nikhmathh fuckk daddy ahh mimiehh nghhh mauhh ahh crothh dadhh ahh mimiehh datanghhh" jimin menyemburkan cairannya dengan begitu deras yang di barengi squirt hingga membasahi wajah tampan sang ayah di bawahnya.

Tbc/end?