lift

15.6K 149 4
                                    

_Jungkook x Jimin_

Park Jimin namja mungil nan cantik tengah mematut dirinya di depan cermin besar yang tersedia di dalam kamar, berlenggak lenggok untuk Melihat kembali penampilannya.

Rok hitam model remple di atas paha juga kaos ketat yang membalut tubuh indahnya menjadi pilihan Jimin, tak lupa kaus kaki se lutut sudah terpasang apik di kaki jenjangnya tinggal memakai sepatunya saja.

Hari ini namja cantik itu akan melihat-lihat apartemen yang akan di tempatinya untuk beberapa bulan kedepa selama dirinya di pindah tugaskan di kawasan elite Seoul, namja cantik itu menjadi salah satu karyawan yang terpilih.

"Oke perfect" ucapnya pada diri sendiri lalu mengambil tas kecil yang biasa di pakainya sedikit memberikan olesan lipstik di bibir tebalnya, lalu Jimin mulai keluar dari hunia sederhananya.

Jimin itu tipe namja yang genit dan centil, Suka menarik perhatian orang-orag di sekitarnya.

Jimin menghentikan taksi yang akan mengantarnya karna jarak rumahnya menuju kantor Pusat itu lumayan jauh akan merepotkan jika Jimin membawa mobil sendiri, jadi jalan terbaiknya adalah dengan memesan taksi.

Taksi yang di tumpangi Jimin melaju dengan kecepatan sedang, membuat Jimin bisa menikmati perjalanannya.

Setelah beberapa jam kemudian Jimin sampai di depan gedung apartemen tujuannya, tanpa menelpon sang pemilik Jimin langsung melangkahkan kakinya, berjalan dengan tenang menuju lift yang akan membawa Jimin ke lantai 13.

Jalan bersenandung riang di dalam lift, Di lantai 9 lift berhenti menandakan ada orang yang akan masuk, Jimin menggeser tubuhnya sedikit kesamping untuk membiarkan orang itu masuk lebih leluasa, setelah lift terbuka nampaklah laki-laki paruh baya seumuran ayahnya memasuki lift dengan postur tubuh yang terlihat masih gagah juga wajah yang masih tampan hanya beberapa kerutan yang menandakan jika dia bukan lagi remaja atau laki-laki dewasa seusia Jimin.

Jimin memperhatikan sekilas memberi wai, lalu kembali sibuk dengan kegiatannya, tak memperdulikan orang asing yang tengah berdiri di pojok lain

Tak menyadari tatapan intens yang di layangkan laki-laki itu pada tubuh indahnya.

Ketika lift memasuki lantai 11 tiba-tiba lampu mati dan kerja lift berhenti membuat Jimin beringsut kepojokan

"Ishh kenapa sih" Gerutu Jimin yang kini melangkahkan kakinya menekan-nekan tombol lift berharap benda itu kembali berfungsi namun nihil itu tak berfungsi sama sekali malah membuat lampu lif berkedip-kedip.

"Ishh siall kenapa harus di saat seperti ini umpat Jimin" Lalu kembali mundur untuk diam di pojokan menunggu bantuan dari pihak apartemen

Jimin mengabaikan manusia yang tak melepaskan pandangannya dari Jimin, seolah dirinya hanya sendiri di dalam lift.

Jimin mengambil ponselnya barangkali ada yang bisa di hubungi namun nihil jaringannya tak muncul sedikitpun, Ponselnya berada di area luar jangkauan.

"Sial sangat sial" umpat Jimin

"Hmmm" suara deheman mengagetkan Jimin

"Astaga, maaf aku tak menyadari anda masih berada di sini tuan" sesal Jimin pada laki-laki itu sambil membungkuk beberapa kali, membut rok pendek Jimin menyingkap memperlihatkan bulatan bokong Jimin yang terpantul dari dinding lift

"Mm, tak apa , apa anda sedang buru-buru nona?" Tanya laki-laki itu

"Tidak terlalu juga hanya sedikit menyebalkan saja lift macet di saat seperti ini" jawab Jimin sedikit mengomel

Membuat laki-laki asing di hadapannya tak melepaskan pandangan dari bibir tebal Jimin.

Jimin yang merasa di perhatikan menjadi salah tingkah wajah nya memerah dengan gerak yang sedikit gelisah

Jiminiee(Bp✓2)CLOSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang