Mertua end

11.7K 134 1
                                    

Pukul 1malam jimin, mengendap keluar kamar ketika dilihat sang suami yang sudah tertidur lelap setelah aktivitas panas mereka, memek jimin masih basah oleh sperma sang suami juga miliknya sendiri.

Jimin berjalan menuju kamar sang mertua yang berada di lantai bawah, di lihatnya lampu kamar yang masih menyala dan sang mertua yang masih terjada dengan tangan yang mengurut penisnya sendiri.

Jimin mendekati ranjang setelah mengunci kamar.

Menaiki ranjang dan langsung mengambil alih pekerjaan mertuanya, memanjakan penis panjang itu dengan tangannya lalu sesekali menjilatinya dengan wajah yang mendongak memperhatikan ekspresi sang mertua.

Menjilat, mengulum lalu kembali menjilat sesekali menghisap ujung penis dan memainkan lidahnya di atas lubang urine sang mertu, seperti itu terus hingga cairan putih menembak ke dalam mulut jimin yang di telan si cantik dengan senang hati.

"Shh, mulut jalangmu sangat pintar memanjakan milikku heum" ucapnya memuji, jimin tersenyum malu

"Berbaring bitch" titahnya, jimin menurut.

Berbaring di atas ranjang sang mertua melebarkan pahanya yang sudah basah dan becek, jejak sperma masih mengalir di kakinya.

"Kau sudah bercinta dengan suamimu tapi masih menginginkan milikku heum" Tanya dengan keras pada jimin.

"Uhmm, appa memek jimin masih gatal tapi dia sudah terlelap begitu saja" belanya pada diri sendiri "olong tiduri jimin denga keras appa" Pintanya, si lelaki tua menggeram, langsung memposisikan kejantanannya di depan liang memek jimin yang sudah berkedut-kedut.

"Ahh, appa" desah jimin ketika penis panjang itu langsung melesak masuk dalam sekali dorongan.

"Sial masih terasa sempit" desisnya.

"Ahh appa bergerak" Pinta jimin, si lelaki tua menurutinya, langsung menghentakan penisnya dalam tempo cepat dan kasar, membuat jimin tak bisa menahan suara desahannya 

"Ahh, appa yah ohh enakh ahh appa" desah jimin.

"Kau jalang, sudah di tiduri suamimu sekarang mengerang di bawah mertuamu" Ucapnya remeh namun temponya semakin berantakan, mencari spot jimin hingga akhirnya membuat jimin mendesah keras

"Ahh ya appa, uhh jimin jalang ah karnah ahh jimin suka appa disana ya ahhh lebih kerash ahh mau lagi disanah tekanh lebih dalam appa ahh" Desahan jimin mulai tak terkontrol ketika titik manisnya di hantam berkali-kali hingga laki-laki cantik itu keluar tanpa di sadarinya.

"Ahh appa enakhh uhhh, kimochi ahh yahh ohhh sialhh ahh ini terlalu ahh nikmat ahh jiminhh sangath suka appa" Desahnya lagi, kamar itu kini hanya di penuhi suara desahan dan teriakan dari jimin, juga geraman rendah dari si lelaki tua.

"Ahh, appa hikshh ahh jimin datangh nghhh" erangnya.

Namun si lelaki tua malah mengubah posisinya menjadi jimin yang berada di atasnya tanpa melepas kan penisnya barang sedetikpun, posisi women on top menjadi posisi yang begitu menguntungkan bagi keduanya karna dalam posisi ini, penis panjang si lelaki tua masik sepenuhny hingga.

"Ahh appa terlalu ahh dalamh hukss ahhh appa"

"Sialnh jangan menjepitnya seperti itu bitc itu membuatku ingin keluar" Desis si lelaki tua.

"Unghhh keluarkan appa, ayoh ahh keluarkan di dalam jiminh hikshh ahh jiminh mauh ahh benih apa di dalam jimin please appa" rengek jimin juga di barengi desahan-desahan merdu.

"Jalang shh kau ingin aku menghamilimu hahh" Tanyanya 

"Yaa ahh jiminh mauh hamilh anakh appa ahhh" jawabnya dengan ikut menggerakan tubuhnya, bergoyang di atas kejantanana sang mertua layaknya jalang di sebuah club, mencari kenikmatan hingga kepalanya terlepar dengan tubuh basah di penuhi keringat.

Si lelki tua meraup puting susu jimin yang mengeras,sedari tadi terabaikan hingga menambah kenikmatan untuk jimin, dua titik kelemahannya di manjakan dengan begitu baik membuat jimin menangis kegirangan juga kenikmatan.

"Ahh appa, hikss jiminh sukahh ohh fuckk appa hiksshh ahh jiminh datangh anghhhh" Jimin berteriak heboh ketika putihnya sudah tak lagi bisa di tahan yang berakhir membasahi si mertua hingga meluber ker sprei juga ranjang, jimin mengejang dengan baiknya ketika putinga tercapai hingga membuat dingding rektum nya mengeetat, memijat nikmat penis di dalmnya.

"Ahh sialanh kau menjepitnya terlalu kerash jalang, aku datang shhh" Erangnya, karna jepitan jimin yang terlalu memanjakn penisnya membuat si lelki tua ikut menembakan spermanya jauh kedalam rahim jimin hingga jimin mendesah nikmat karna rasa hangat yang menrpa bagian perutnya.

"Ahh, memek mu sangat nikmat dan memanjakan kontolku dengan baik menantu" Puji si mertua.

"Permainan appa juga sangat baik, jimin puas dan suka" balasnya saling memuji 

"Kalo begitu kau harus lebih sering memanjkanku selama aku berada disini" Ucapnya.

"Tapi bagaiman dengan eoma appa?" Tanya nya ragu, kini posisinya jimin tengan telengkup dengan tangan sang mertua yang menjadi bantalan

"Aku akan menelponnya agar tak perlu datang kesini" Bisiknya di telinga jimin

"Anghh, yahh appa itu ahh lebih baik" balasnya, tangan si lelaki tua itu kini tengah bermain kembali di memeknya yang masih basah juga lapar, berakhie kduanya kembali melakukan hal terlarang itu hingga waktu menunjukan pukul 4dini hari, beruntung suami jimin tak terbangun.

Hingga keduanya bisa melanjutkan aktivitas itu tanpa terganggu, dan setelahnya kegiatan itu selalu terulang entah saat jimin berkunjung ke rumah mertuanya atau mertuanya yang berkunjung ke rumah jimin, yang jelas mereka menikmati sesi saling memuaskan itu tanpa ketahuan.

End

Jiminiee(Bp✓2)CLOSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang