3. end

6.6K 116 2
                                    

Hari ini, suasana rumah begitu sepi, Jimin di tinggalkan sendiri karena sang ibu tengah berbelanja ke pasar dan kedua majikannya sudah berangkat ke kantor masing-masing.

Sedikit lega namun juga terasa kosong, entah perasaan apa yang tengah ia rasakan saat ini, tidur nyapun selalu gelisah.

Setelah terakhir kali sang tuan melecehkannya kini laki-laki paruh baya itu tak lagi mengganggunya, harusnya Jimin senang bukan? Namun sayang ia malah di buat berantakan, membayangkan bagaimana sesuatu yang asing masuk kedalam lubang vaginanya yang tak terjamah, bahkan tak sekali Jimin bermimpi di lecehkan lebih jauh oleh majikannya hingga membuang bangun dalam keadaan yang basah kuyup

Rasa gatal di bagian vaginanya yang tak pernah ia alami selama masa hidupnya kini harus menyiksanya namun ia tak tau harus berbuat apa, 2minggu berlalu dan Jimin di buat kelimpungan

Merasa kan gatal di setiap waktunya membuatnya tak nyaman, di tambah sang tuan selalu bersikap acuh ketika berpapasan dengannya, tak ada lagi godaan atau pelecehan yang di terimanya

"Ada apa dengan diriku" gumamnya "rasanya tak nyaman, harusnya aku senang tuan tak lagi melecehkan ku tapi ini menyiksaku" lanjutnya lagi, ia di buat galau hingga membuat gelas di tangannya terjatuh dan pecah berserakan

"Astaga" pekiknya kaget, buru-buru ia berjongkok dan memunguti serakan beling di atas lantai mewah

"Apa yang kau lakukan Jimin" suara bariton dari laki-laki paruh baya yang sedari tadi mengusik pikirannya membuat Jimin semakin terkaget

"T-tuan m-maaf saya t-tidak sengaja" ujarnya terbata-bata

Si lelaki paruh baya hanya menatapnya datar membuat Jimin semakin gugup dan takut, namun itu hanya sebentar karena setelahnya laki-laki itu berlalu meninggalkan Jimin tanpa berucap sepatah katapun lagi

Jimin merasa sedih karena melihat ke acuhan sang tuan, dengan terburu ia membereskan kekacauan yang di buatnya dan berlari mengikuti langkah sang tuan

"Apa yang tuan cari, apa ada hal yang anda lupakan?" Tanya nya setelah ia berada tepat di belakang sang tuan mengikuti langkah laki-laki paruh baya itu

"Ada yang bisa saya bantu tuan" tanya nya lagi

"Kau berisik park" desisnya

"T-tuan maaf, apa saya melakukan kesalahan" tanya nya takut-takut "saya mohon maaf jika melakukan kesalahan tuan" ujarnya lagi membuat langkah laki-laki di hadapannya langsung berhenti dan menoleh pada Jimin membuat si cantik kaget dan langsung menubruk dada bidang si lelaki paruh baya

"M-maaf tuan" cicitnya takut

"Kenapa kau mengikuti ku" tanya si lelaki paruh baya

"Untuk membantu tuan" jawabnya sembari menunduk

"Apa yang bisa kau bantu hee" remehnya

"Maaf tuan" Ujarnya lagi tak berani menatap si lelaki paruh baya

"Kau terlalu banyak meminta maaf park, membuatku muak" Ujarnya lantas kembali meninggalkan Jimin yang masih tertunduk

Jimin terpekur mendengar ucapan sang tuan, entah keberanian dari mana ia langsung kembali menyusul sang tuan dan menghalangi langkah laki-laki tersebut

"T-tuan tunggu" Ujarnya gugup, ia menatap mata tajam sang tuan, si lelaki paruh baya menatap tak minat

"T-tuan, k-kenapa t-tuan tak m-menyentuh saya lagi setelah hari itu, a-apa saya melakukan kesalahan" tanya Jimin, entahlah apa yang di pikirannya

Si lelaki paruh baya menaikan alisnya mendengar pertanyaan Jimin, namun sedetik kemudian ia menyeringai

"Kau terlalu membosankan, hanya bisa menangis dan menangis, munafik, menikmati tapi berlaku jual mahal, aku lebih suka jalang yang rela mengangkang dan ku hancurkan lubang jalang nya" ujarnya panjang lebar, ingin melihat reaksi dari remaja di hadapannya

Jiminiee(Bp✓2)CLOSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang