step father two

19.3K 216 1
                                    

Setelah pelepasan pertamanya jimin kini terkulai lemas dengan nafas yang memburu.

Namun tidak dengan laki-laki paruh baya yang kini tengah menjilati cairan sang anak yang menetes ke bibirnya.

"Kau belum memuaskan milik daddy babby" Nada bariton dari sang ayah membuat jimin menatap sang ayah

"Unghhh daddy" Turutnya jimin langsung bangun dari tidurannya dan memposisikan wajahnya di depan gundukan penis sang ayah yang sudah sangat mengeras.

"Lakukan tugasmu babby" Titahnya, yang di angguki jimin

Tangan mungil itu kini membuka Zipper sang ayah lalu menurunkan resleting nya untuk mengeluarkan monster yang sudah mengamuk ingin segeran di manjakan oleh mulut juga lidah hangat jimin.

"Unghh ini semakin membesar daddy" ucap jimin

"Tapi kau suka bukan babby" goda sanh ayah yang di angguki semangat oleh jimin.

"hihi, unghh mimie sudah tak sabarh ingin melahapnya daddy" ucap jimin yang kini langsung menjulurkan lidahnya setelah penis besar, berurat nan panjang itu ada di genggamannya

"Shhhh, babby" Erang si paruh baya ketika lidah hangat jimin mulai menjilati pangkal penisnya dan melahap kepala penisnya, lidah hangat itu bermain di lubang urine sang ayah, membuat geraman rendah mengalun dengan gagahnya 

"Sshhh, babby kau selalu pintar dalam memanjakan milik daddy heum" ucapnya yang kini mendorong kepala jimin agar batang penisnya masuk sepenuhnya kedalam mulut hangat sang anak.

"Ghrokhhh hokkhh" jimin yang di paksa menelan habis kejantanan sang ayah yang besar hampir saja mengeluarkan penis besar itu dari mulutnya namun tangan sang ayah menahan kepalanya

"Manjakan dulu milik daddy babby sebelum lubang jalang mu daddy hancurkan heum" Titah sang ayah, jimin menatap sang ayah dengan mata yang di penuhi air mata juga dagu yang di aliri liur miliknya sendiri.

Dan itu membuat jimin menjadi berkali-kali lipat lebih seksi, dengan tak sabaran laki-laki paruh baya itu langsung saja menghentakan pinggulnya hingga ujung penisnya mengenai tenggorokan jimin 

"Ghokkhhh krhokkk"

"Ahhh, siall sanhath nikmat babby, mulutmu ah yang terbaik sshhh" Racaunya, sambil kepala menengadah ke atas menikmati sensasi nikmat dari penisnya yang di kuluh habis oleh sang anak.

"Grhhhhh daddy datangh babbyy" Cairan yang begitu banyak menembak tepat pada tenggorokan jimin hingga membuat dirinya terbatuk-batuk, namun cairan itu langsung tertelan habis tanpa sisa karna sang ayah yang memaksa nya masuk semakin dalam.

"Ashhh hah hah hah hah, daddy unghhh" jimin terengah setelah penis besar sang ayah di tarik keluar dari mulutnya.

"Kenapa babby, bukankah susu milik daddy menjadi favorit mu?" Ucapnya .

"Unghh tapi hah mimiee hampirh tak bisa bernafas daddy" protesnya yang hanya di balas kekeuhan oleh sang anak

"Mengangkanglah babby, kontol daddy sudah tak sabar ingin segera menghancurkan memek jalangmu itu heum" titahnya lagi

"Yes daddy" jimin menurut dengan girang nya, tubuh mungilnya kembali ia rebahkan, kakinya mengangkang lebar memperlihatkan memek cantiknya yang sudah basah mengkilap, mempersilahkan sang ayah agar segera memasukan kejantanannya kedalam sana.

"Babby sudah siap daddy, ayoh masukan kontol daddy ke dalam sini" ajak jimin.

Sang ayah yang melihat itu langsung saja memposisikan penisnya di depan lubang vagina jimin, Dan tanpa aba-aba langsun melesakannya begitu saja membuat jimin mendesah dengan keras juga memuntahkan cairannya secara bersamaan karna titik manisnya yang di tekan ujung penis sang ayah

"Anghhhhh nyahhh daddyyhhhh" Desahh panjang jimin, kakinya bergetar karna rasa nikmat juga sedikit linu di dinding rahimnya.

"Kau keluar hanya dalam sekali sentakan park jimin" desis sang ayah

"Anghhh hiksshh ahh ituhh sangathh nikmat daddyhh mimie sosowwy" Isaknya tak bisa membendung kenikmatannya yang di terimanya

"Kau benar-benar harus mendapat hukuman sayang" Suara rendah nan dingin dari sang ayah membuat jimin merinding namun membuat libidonya semakin naik dalam waktu bersamaan.

"Anghhh hikss yahh ahh hukum mimiee daddy, hikss buat mimiee tak bisa berjalanhh karna gempuranhh kasarhh daddyhhh ahhkkkkhhh" jimin memekik ketika satu hentakan kasar kembali mengenai titik terdalamnya, lalu hentakan-hentakan lainnya ikut menyusul hingga hanya suara erangan, isakan, juga desahan yang kini menggema di dalam ruangan sang ayah

"Anghh hiksshh yahh daddyy ohh fuckk terlaluhh ahh nikmatthh hnghhh memek mimiehh ahh matihh rasah nyahh tapih unghhh yesshh ahhhh" Jimin meracau di sela desahannya

Genjotan sang ayah di lubangnya benar-benar kasar membuat jimin tak henti-hentinya mendesah dan berteriak ke enakan

"Daddyhh ahh daddyhh yashh ahh di sanahh hnghhh tekanhh ahh lebihh kerashh mimiehh ahh sukahh anghh lebih hikshh ahh mimiee mauhh ahh lebih nyahhh" entah sudah berapa kali jimin mendapatkan pelepasannya karna sofa yang sedari tadi menjadi tempat mereka bergumul sudah basah di penuhi cairan milik jimin yang tak hentinya menetes, Berbeda dengan sang ayah yang belum mendapatkan pelesannya.

"Hikkshh ahh daddyyhh mimiehh ahh mauh crothh lagihh hiksshh inihh terlaluh anghh nikmathh hikss daddyhhh nyahhh" Isakan jimin membuat sang ayah semakin menggempur kasar jimin, tak ada kata lembut, jambakan, gigitan juga kismark yang bertebaran di kulit jimin menandakan bagaimna kasar nya permainan sang ayah, bahkan putingnya sudah membengkak dan memerah karna ayah nya tak melwatkan kedua puting jimin.

"tunggu babby, bersama daddy juga ahh mau keluar" Erangnya di sela-sela hentakannya.

Kini sang ayah mengubah posisi menjadi jimin yang menunggangi nya, Membawa jimin untuk mengendarai kontolnya yang sudah membengkak di dalam sana 

"Anghh hikss daddyy inih sangathh ahh menancap dalamhh hiksshh ahh menekan spot mimiehh nghhh nyahhh, daddyyhh ahh mimiee tak kuat ahh mimiee datanghh nyahhh" Jimin kembali memuncratkan cairannya yang di barengi dengan air seni.

"Tunggu sebentar lagi" ucap sang ayah yang semakin mengangkat tingi pinggul sag anak lalu menekannya dengan keras hingga spermanya menembak kedalam rahim jimin.

"Yaaahhhhhhh, ahhhhhh daddyyhhh" desahh jimin panjang merasakan luapan sperma sang ayah di dalam dirinya secara mentah.

"Hah hah hah, kau selalu menjadi yang terbaik hah babby" Puji sang ayah, jimin hanya tersenyum karna tenaganya sudah habis terkuras dan tak lama dengkuran halus terdengar dari si mungil yang kini terlelap di atas tubuh sang ayah.

Beruntung ruangannya kedap suara hingga teriakan jimin tak akan terdengar sampai keluar.

Di US, seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik tengah bergandengan mesra dengan laki-laki yang sepertinya seumuran dengan sang anak, bercengkrama dan tak malu mengumbar kemesraan juga berciuman di tempat umum.

End

Jiminiee(Bp✓2)CLOSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang