Chapter 28 "Lika-liku Gaji Akhir Bulan"

3 0 0
                                    

Pekerjaan silih berganti, bersamaan dengan pergantian hari. Hingga tiba saatnya para karyawan menuai hasil yang mereka cari yaitu uang.

Namun, semua itu tidaklah mudah. Siang dan malam tak peduli gersang atau hujan Sea bekerja keras.

Memang benar berat di awal bahkan mengeluh dan protes tanpa henti, tetapi dia menikmatinya dalam setiap detik proses pekerjaan itu. Rupanya menjadi asisten sukarelawan Romeo tidaklah buruk.

Kini di hari yang diperkirakan Sea sudah terjadi. Dia pikir akan senang menerima gaji bulanan itu, tapi nyatanya... Hatinya seredup mendung. Uang yang sudah tersimpan di rekeningnya tak semanis yang dia bayangkan.

Sea merana di depan gedung yang direnovasi. Dalam artian lapangan.

"Woah! Itu muka masam yang sangat keren!"

Rafael di sana. Tentu saja bersama Olivia. Gadis itu sedang memegang buku dan tengah mencatat segala sesuatu di sana. Padahal tidak penting dan tidak ada yang menyuruhnya.

Dia menoleh bingung.

"Siapa?"

Suaranya sedikit berat untuk ukuran perempuan.

Rafael tersenyum sayu.

"Gadis yang berdiri di sana." menunjuk Sea yang ada di samping mereka cukup jauh.

Olivia pun membulatkan mulutnya dengan mata yang sedingin es di sore yang panas ini.

"Oh!"

Hanya itu jawabannya membuat Rafael semakin tersenyum kaku.

"Olivia, bisakah tolong berikan sedikit perhatianmu? Jangan hanya oh," ujarnya.

"Lain kali saja."

Olivia kembali mencatat semua pergerakan para tukang yang berbenah lokasi.

Rafael merasa frustasi. Dia menunduk sebentar sebelum memandang Sea lagi.

"Baiklah, mau bagaimana lagi?"

Nadanya lirih. Namun dia sadari Olivia diam-diam melirik Sea tanda penasaran. Hanya saja dia tidak mau mengatakannya.

Rafael tersenyum tipis sesaat.

"Dia Sea Hanabi, dari tim keuangan. Kudengar dia bekerja sangat keras dibanding dengan yang lain untuk mengatur keuangan kita seminim mungkin karena kita kekurangan biaya. Bahkan mereka rela tidak mendapat bonus demi projek ini."

Pandangannya masih tertuju pada Sea yang seolah-olah nyawanya telah hilang di sana.

Seketika Olivia berhenti menulis.

"Sea ... Hanabi?"

Ketertarikannya membuatnya kembali menatap Sea.

"Yaa, gadis itu sangat kuat."

Mendengar hal itu Olivia jadi semakin penasaran, tetapi wajahnya berkata lain. Seakan ingin menguliti Sea hidup-hidup.

Mendadak kaki Olivia tergerak menghampiri Sea membuat Rafael kaget dan mencoba menghentikannya.

"O-Olivia, mau ke mana?"

Gadis kaku itu tak mau menghiraukannya, terpaksa harus dikejar.

"Astaga!"

Sea terjingkat mendapati sosok menyeramkan tiba-tiba berdiri di sampingnya tanpa diketahui. Seketika sore yang panas itu berubah dingin.

"Haaa, siapa kau?!"

Teriak Sea sampai melompat kecil. Olivia berjalan seperti hantu sampai dia tidak sadar, atau kemungkinan dia saja yang kebanyakan melamun memasang muka bodoh.

The Story of SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang