Chapter 57 "Cerita Si Gadis Dingin"

0 0 0
                                    

Mengendap-endap mendekati lift apartemen. Ini sudah pukul setengah delapan malam dan beruntung situasi masih sepi sekarang.

Aman.. sudah seperti maling aja.

"Aman nggak ya? Ini bener rumahnya gak ya? Eh tadi nomor berapa sih?"

Tengok kanan kiri bergumam sendiri sambil terus jalan jinjit menuju lift.

Oke, kini dia sudah naik di lift. Sendirian.

"Huft!"

Desahnya lega.

Mendongak seolah-olah bisa melihat telah menaiki lantai ke berapa.

"Lantai empat... Kah?"

Bergumam lagi disertai mata lelahnya. Lengkap sudah.

Ting!

Lift pun berhenti, pintu terbuka dan Sea melangkah menyusuri tiap ubin di koridor lantai empat.

"Umm, sesuai alamatnya sih di sini. Kamar Olivia... Nomor tiga ratus dua ya? Ini tiga ratus berapa?"

Memastikan alamat kamar yang dia catat di handphone dengan nomor yang terpajang di pintu-pintu.

Lalu, dia menemukannya. Tapi... Dia tidak yakin membukanya.

Sea hanya berdiri di depan sambil meneleng memandangi pintu itu.

"Hmm? Gimana nih? Kalau ntar canggung gimana? Yakali gue sendirian sama si cewek dingin di dalam. Eh, bisa aja Rafael juga udah di sana kan. Mereka kan lengket," berbicara sendiri.

Tiba-tiba handphone nya bergetar menunjukkan pesan dari Shindy.

Sea kaget.

"Hah? Si kampret satu ini tau aja gue lagi kikuk. Ish nggak usah ngasih tau juga kali."

Berdecak buru-buru memasukkan handphone ke sakunya.

Lalu, tangannya kembali berusaha berani mengetuk pintu. Namun, tetap saja ragu-ragu. Habis itu...

"Sea?"

"Huaaaaa!"

Suara bariton yang cukup tenang dari belakang mengejutkan Sea hingga Sea mundur terjungkal melotot mengelus dada, kaget melihat Zion dengan penampilan santainya yang juga ikut melotot kaget.

"Astaga Zion?! Haduhh ngagetin aja. Gue kira siapa."

Sea mengelus dada terus terusan.

Zion berkedip mematung.

"Maaf buat lo kaget."

Sea menggerutu sendiri karena kagetnya. Sekarang menatap Zion dari atas sampai bawah. Sadar kalau laki-laki itu belum masuk ke rumah Olivia untuk main game.

"Kenapa... Belum masuk?"

Sea tersentak lagi mendengar Zion.

"Ha? Oh, eee itu... Haha, bener ini nggak sih rumahnya?"

Ringisnya mencari alasan. Padahal gengsi aja.

'Oh berarti dia udah tau tujuan gue kemari buat main game. Diajak Olivia,' batinnya.

"Iya bener. Ayo..."

Ajak Zion mengangguk sambil mengetuk pintu.

Sea tersenyum saja dan pintu pun terbuka.

Sudah ada Olivia dan Rafael yang main game sendirian di dalam. Semuanya berpakaian santai dan terlihat sangat berbeda dari saat mereka bekerja.

Sea melongo beberapa saat.

The Story of SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang