4

67.3K 2.9K 166
                                    

SELAMAT MEMBACA~

"Tumben lu ngajak gue nongkrong di jam segini ?" Ucap Wisnu yang sekarang berada di sebuah cafe bersama dengan Natan.

"Gue males aja di rumah"

"Tumben "

"Lagi marah sama nyokap soalnya "

"Karena ?" Tanya Wisnu sangat penasaran

"Nyokap gue pilih kasih, padahal anak kandungnya gue tapi yang di belikan hadiah cuma Langga "  tutur Natan.

"Sebagai kakak kan lu harus ngalah Nat ,"

"Tapi kan gak boleh kek gitu, itu namanya PENINDASAN pada anak " kesal Natan

Wisnu tersenyum sambil mengelus rambut Natan dengan gemas.

"Mau minum gak ? Gue terakhir " tawar Wisnu yang berusaha membujuk Natan.

"Boleh, " 

"Lu mau minum apa ?"

Natan melihat menu "minuman emosi ?"

"Itu minuman emosi maksudnya apa ya bang ?" Tanya Natan kepada pegawai di sana

"Minum ini spesial kak, bagi yang minum ini pasti jadi emosi "

"Tapi mahal juga "

"Boleh gue beli ini ?" Tanya Natan kepada Wisnu

"Boleh " jawab Wisnu

"Kalau gitu pesan satu ,"

"Baik, tunggu sebentar kak ya " pegawai itu menyiapkan minuman yang di pesan Natan
Kalau Wisnu cuma pesan capuccino.

"Ini "

Natan mengambil itu lalu Wisnu membayarnya

"Gue penasaran sama rasanya," Natan langsung meminum minuman itu

"Anjing!! Ini air putih !" Geramnya kesal

"Lu nipu gue ya ?"

Pegawai itu tersenyum "kakak emosi ?" Tanya nya

"Iya lah ini namanya penipuan !"

"Nama minuman ini apa ? "

"Minuman emosi "

"Jadi benerkan yang minum ini bikin emosi " pegawai itu tersenyum tanpa rasa bersalah.

"Tapi gue gak ter— ..."

"Udah ! Gak usah marah biarin aja kita yang salah " Wisnu menarik tubuh Natan menjauh dari sana takutnya nanti Natan emosi dan bikin rusuh di sana

"Gak terima ini, masak cuma air putih harganya 100 ribu !"

"Iya namanya juga minuman emosi "

"Cih ..." Natan masih kesal namun ia tahan

"Kita duduk di mana sekarang ? " tanya Wisnu

"Di pinggir jalan lah!  gue belum berani duduk di tengah jalan " jawab Natan membuat Wisnu emosi.

"Gue tau ! Tapi kan gak gitu kons— ..."

"Sssttt diam, kita bahas topik lain. " Potong Natan

***

"Lu gak pulang ?" Tanya Dino kepada Langga yang masih sibuk memukul samsak.

"Jangan di rusak lagi ! Gue udah gak punya cadangannya !" Timba Wendy.

Langga melihat jam di ponselnya, ia juga melihat beberapa panggilan yang di melewatkannya.

Adek posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang