36

33.6K 1K 21
                                    

SELAMAT MEMBACA ~

***

Flash back ...

"Wis .. lu bisa jatuh kalau gak pegangan !" Titah Dirga menopang Wisnu yang lagi mabuk.

"CK .. pukulan Langga semakin kuat, sial ini sakit !" Dirga meringis

"Di mana rumah lu ? Biar gue antar " tanya Dirga yang tidak di respon oleh Wisnu, maklum Wisnu sangat mabuk.

"Ckk .. kemana gue harus bawa dia ?"  Pemuda itu terlihat bingung.

Tanpa berpikir panjang, Dirga menyetir mobil dan membawa Wisnu pergi ke rumahnya.

29 menit waktu yang Dirga perlukan untuk Sampai ke rumahnya. Dirga turun dan menggendong Wisnu, membawanya masuk ke dalam.

"Hah .. " Dirga membuang nafasnya kasar setelah berhasil membawa Wisnu ke tempat tidurnya.

"Berat juga nih anak "

"Ugh .." lenguh Wisnu sambil membuka bajunya katanya panas.

"Kenapa lu buka baju ?" Heran Dirga berusaha menghentikan aksi Wisnu.

"Panas .. !!" Geram nya

"Sial ! Tubuh anak ini tipe gue " batin Dirga.

Wisnu mendorong tubuh Dirga hingga terjatuh di kasur, ia kemudian merangkak naik ke atas tubuh Dirga.

"Panas ! Bantu gue " ujar Wisnu tanpa sadar karena pengaruh alkohol dan juga sedikit obat perangsang yang tidak sengaja ia telan di club' tadi.

Dirga tersenyum smirk, "sadar nanti jangan benci gue ngerti ! Ini salah lu gue gak nolak kalau di suguhi lubang, lagi pula Tubu lu type gue " ucap Dirga langsung saja mencium bibir Wisnu dan membuka semua baju Wisnu.

Dirga melakukan dengan buru-buru tanpa melonggarkan terlebih dahulu dan langsung memasukan miliknya sehingga lubang Wisnu berdarah.

"Aahhh~"

"Tahan bentar, dan lu akan merasa nikmat " bisik Dirga sambil menggerakkan pinggulnya.

Wisnu yang tadinya meringis kesakitan kini mendesah nikmat di bawah Kungkungan  Dirga.

Mereka bercinta, malam itu.

Flash back off..

-
-
-

"Gue benci lu bajingan " kesal Wisnu yang sekarang sudah pake baju dan berlalu pergi meninggalkan rumah Dirga.

"Dasar anak kecil " titah Dirga melihat kepergian Wisnu.

***

"Hari ini gak kuliah aku ikut ke kantor mu ya Lang " pinta Natan.

"Istirahat di rumah aja ya, kamu pasti lelah "

"Pokoknya harus ikut! Titik!"

Langga menghela nafas panjang, kemudian mengiyakan permintaan Natan.

Meski pinggang Natan serasa remuk dan menyakitkan Natan tetep ikut, dan sekarang Natan sudah mandi dan juga mengganti  baju.

"Celananya di ganti " titah Langga

"Gak boleh ?"

"Itu terlalu pendek, pake celana panjang yang longgar jangan ketat. "

"Cih, kebanyakan larangan " gumam Natan, mesi begitu dia menuruti ucapan Langga.

Adek posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang