41

15.6K 802 38
                                    

SELAMAT MEMBACA ~

***

"Berhenti bermain-main Simon !" Teriak Yudha tangannya dengan gesit melempar pisau kecil ke arah Simon, dan berhasil mengenai pipi Simon.

"Wah !! Tidak saya duga, kamu berhasil menemukan tempat ini " Simon mengusap darah di pipinya.

"Seharusnya tidak saya remehkan keluarga Wijaya."

"Tapi tidak apa-apa, lebih baik saya membunuh keduanya " Simon tertawa selayaknya orang gila.

"Yudha .. lihatlah adikmu yang tidak berdaya ini " Simon menendang Langga yang terkapar lemas.

"Sial!!"

Langga melihat Yudha, Ia mengisyaratkan Yudha kalau dirinya baik-baik saja.

Yudha yang paham tersenyum tipis lalu kembali fokus menatap Simon.

"Dasar monster yang gak harus di khawatirkan " gumam Yudha.

"Yudha bawa adikmu pergi, masalah ini biar Papa yang nanganin " ucap Wijaya yang baru datang setelah berhasil mengalahkan semua anak buah Simon.

"Hohoho~ jadi, kamu memutuskan untuk datang ?" Simon menatap ke arah Wijaya.

"Bagaimana kabar anda ?" Wijaya bertanya.

"Ini urusan kita, apa mereka juga harus ikut ?" Ucap Wijaya sambil menunjuk ke arah anaknya.

Yudha memanfaatkan situasi itu, Ia berlari ke arah Langga. Dan berhasil merebut Langga dari jangkauan Simon.

"Lang ? Lu gak apa-apa kan ?" Tanya Yudha

"Gue baik-baik saja. " Jawab Langga.

"Pa, Aku akan membawa Langga pergi dari sini. Apa Papa bisa menanganinya sendiri ?" Tanya Yudha.

"Jangan menghawatirkan Papa, jikapun nanti Papa gak kembali. Jaga adikmu "

Langga terdiam mendengar itu, begitu pula dengan Yudha.

"Jangan sampai mati!" Ucap Langga

Wijaya tersenyum miring sekilas melirik Langga.

Pemuda kembar itu pergi meninggalkan Wijaya seorang diri bersama Simon.

Meski Simon masih ingin menyiksa Langga, Dia tidak bisa berbuat apa-apa karena semua anak buahnya sudah tumbang.

"Luka Lu ?" Yudha menatap Luka Langga.

"Gak masalah. Yang jadi masalah itu racun "

"Racun ?" Ulang Yudha yang di balas anggukan pelan oleh Langga.

"Sial ! Kalau racun itu tersebar lu bisa mati Lang. "

Yudha mendudukkan Langga di dalam mobil. Ia mengacak isi mobil Wijaya mencari sesuatu.

"Akhirnya ketemu !" Senang Yudha

"Hah .. hah .. hah .. " nafas Langga sudah tidak beraturan lagi, keringat dingin mulai keluar. Sepertinya racun itu sudah mulai bekerja.

"Lu harus tahan sebentar lagi " ucap Yudha sambil menyuntikan obat ke leher Langga.

"Yudha, jangan kasih tau Natan masalah ini, " pinta Langga

Adek posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang