27

29K 1.3K 86
                                    

SELAMAT MEMBACA ~

Seminggu lamanya semenjak kejadian itu.

Semua orang mengetahui kalau Langga hidup, tapi tidak semua orang tau langga memiliki kembaran hanya orang-orang tertentu.

Langga tidak lagi tinggal bareng dengan keluarga Natan ia memiliki apartment yang ia beli dengan uangnya sendiri

Langga sekarang sudah cukup mapan dengan usianya yang masih bisa di bilang muda.
Hal itu berhasil ia pelajari saat wijaya mendidiknya.
Meski cara pendidikannya terlalu ekstrim Langga bisa melaluinya dan Langga bisa mengambil sebagaian saham ayahnya.

Langga berhasil kabur dari jangkauan ayahnya meski dia tau suatu saat ayahnya pasti akan menemukannya lagi. Tapi,Langga tidak perduli ia akan tetap melawan meski itu ayahnya sendiri.

"Langga ?" Panggil Natan

"Ada apa hmm ?"

"Ini gimana cara buka nya?  aku gak bisa "

Langga tersenyum, ia berdiri dan mendekat ke sisi Natan.

"Pacar ku sangat manja " ucap Langga

"Ya udah, aku bisa kok buka sendiri "

"Jangan marah, aku senang kalau kamu manja ke aku"

"Huh ! "

Jangan tanyakan lagi tentang Natan, ia sekarang tinggal bareng dengan Langga dan yang pasti di setujui oleh kedua orang tuannya.

Natan masih kuliah sedangkan Langga sudah bekerja  mengelola perusahaannya sendiri.

"Lagi buat apa ?"  Tanya Natan

"Kerjaan by "

"Hu'm .. kamu pasti lelah harus ngurus pekerjaan di usiamu yang muda Lang "

"Gak, ini demi cinta aku ke kamu, kupastikan menghancurkan Papa ku biar dia merestui hubungan kita "

Natan memeluk Langga  "kita harus membuktikan bersama-sama Langga, aku gak mau kamu terluka sendiri meski aku belum tau wajah papamu tapi melihat luka di tubuhmu,dia seperti tidak main-main"

"Aku gak mau kamu terluka, biar kan aku yang mengurusnya by "

"Gak ! Aku gak setuju ! "

"Iya, janji jangan sampai terluka ?"

"Janji " Natan tersenyum lalu mencium bibir Langga

Di lain sisi

"Di mana adik mu ?"

"JAWAB ! Yudha " teriak Wijaya

"Dia kembali ke keluarga itu Pa "

"Dia memang anak Papa, kamu tau adikmu berhasil mencuri sebagian saham Papa! Dia berhasil mengelola perusahaan itu hingga berkembang pesat dalam waktu lima bulan. "

"Tapi kamu harus tau Yudha, kamu harus lebih pintar dari Langga ! Untuk kali ini Papa biarkan Langga memang tapi tidak untuk kedua kalinya. "

"Kamu mengerti Yudha ? "

"Aku ngerti Pa "

"Bagus ! Kamu memang anak Papa " Wijaya menepuk pundak Yudha lantas berlalu pergi.

"Hah .. " Yudha menghela nafas pasrah

"Gue mau bebas kek lu Lang " gumamnya lagi.

***

Adek posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang