49

12.3K 688 30
                                    

SELAMAT MEMBACA~

-

-

-

***

"Aaahhh ... Ahhh .. aahhh .. "

Suara desahan Nathan memenuhi ruangan tersebut.

Langga membuka baju Nathan  sambil menyesap bibir tipis Nathan. Langga tidak berhenti menggerakkan punggungnya.

Anak itu menyilang kan tangannya di kepala belakang . Ia meladeni ciuman Langga.

"Eugh" lenguhan Nathan .

Ciuman Langga  semakin menjadi. Lelaki dingin itu mencium leher Nathan. Ia menyesap hingga berwarna merah keunguan. Dan sedikit menggigitnya.

" Pelan-pelan Lang  !" Pinta si kecil.

" Hah !" Langga menatap Nathan yang merona. Dengan tatapan menggoda.

" Aku gak tau kamu pernah berkencan dengan seseorang. " Langga mengigit leher Nathan dengan sangat keras! Sehingga Nathan mendesis kesakitan, Nathan menangis.

Langga mengeluarkan amarahnya, mempercepat gerakannya.

" Akkhh !! Aahh .. "

" Ahhhh......"

Langga menunggingkan Nathan lalu menarik rambut Nathan dengan sangat keras. Meski begitu Nathan tetap menikmatinya.

Kelakuan Langga begitu brutal hari ini, mungkin karena Langga marah kepada Nathan.

"Aahhh ... Maaf hhh ... Aku gak sengaja nyembunyiin itu ke Kamu Lang.  Hh " Nathan menangis.

Langga menghela nafas panjang, merasa kasian dengan Nathan yang menangis di bawah Kungkungannya. Langga terlalu brutal dan menyakiti Nathan.

Langga menyudahi, mengeluarkan kejantanannya
Ia menarik tangan Nathan lalu memeluknya.

"Maaf " Langga mengangkat tubuh Nathan mendudukkan Nathan di pangkuannya.

"Kamu tau, Aku benci sama orang yang suka bohong. " Langga menghapus air mata Nathan.

"Aku gak suka di bohongin," Tegas Langga.

"Aku gak bohongin Kamu,Lang. "

"Aku memang gak Deket sama Dia, Dia yang terus saja cari Aku. " Ujar Nathan menjelaskan apa yang terjadi di masa lalu yang tidak Langga ketahui.

"Maafin Aku Lang, jangan Hukum kek gini," pinta Nathan memohon menyudahi kebrutalan Langga.

Langga mencium bibir Nathan. "Iya by, Aku minta maaf " ujar Langga menenangkan Nathan.

"Mau lanjut ?" Langga bertanya

Nathan menganggukkan kepalanya, malu-malu "Tapi, Jangan sebrutal tadi "

"Iya, Baby. Aku gak nyakitin kamu lagi. "

Nathan kembali mengangguk.

Langga memegang kejantanannya, mengungkung miliknya masuk ke lubang pantat Nathan.

"Dengan posisi ini ?" Nathan bertanya yang di balas anggukan oleh Langga.

"Aahhh~" keduanya mendesah barengan ketika penis itu berhasil masuk. Meski itu hanya setengah.

"Lubang Mu kembali sempit, Sayang "

Langga menggerakkan pinggulnya kali ini dengan tempo yang amat pelan. Ia sedang menikmati sentakan yang di buatnya.

Adek posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang