38

20.7K 901 43
                                    

SELAMAT MEMBACA ~

***

"Kenapa Lu harus ikut ?"  Wisnu menatap jengah orang yang duduk di sampingnya.

"Ini tanggung jawab Lu udah nabrak gue ! Lihat kaki gue luka gara-gara Lu"

"Siapa suruh Lu berdiri di tengah jalan, hah ? " Intonasi Wisnu meninggi.

"Turunin gue, gue mau panggil taksi dan gue pastikan Lu penjara karena nabrak gue " ancam Dirga sedikit berhasil membuat pertahanan Wisnu goyah. 

"Cih !! "

Wisnu kembali fokus menyetir, tidak berkomentar lagi. Dia takut kalau Dirga benar-benar melaporkannya ke pihak kepolisian

"Turun ! " Titah Wisnu ketika dia sampai di rumah Dirga.

"Gue gak bisa jalan, lu gak ada niat bantuin gue masuk ke dalam ?"

"Hah .. " sekuat tenaga Wisnu mengontrol emosinya untuk tidak memukul wajah Dirga

Dan Satu hal yang Wisnu sesali, tidak seharusnya dia menabrak Dirga, seharusnya Wisnu menuruti perintah para komentar kan ? Untuk tidak menabrak Dirga. Tapi, mau gimana lagi nasi sudah jadi tai.

Dengan sangat terpaksa Wisnu turun dari mobil kemudian membantu Dirga.

"Pelan-pelan Lu " titah Dirga sambil tersenyum bisa mengerjai Wisnu yang sifatnya sama kayak Natan.
Keras kepala, ego berlebihan.
Namun di sini bedanya Dirga tidak seperti Langga yang bisa membuat hati seseorang luluh.

"Udah, puas lu! Gue mau pulang " Wisnu beranjak dari tempat itu. Tapi, langkahnya terhenti ketika Dirga memanggil namanya.

"Tunghu Wisnu .. "

"Apa lagi " muak Wisnu

"Lu mau kemana ,? Gue masih sakit. Lu harus rawat gue sampai gue sembuh "

"Tenang! Gue bisa sewa suster buat ngerawat Lu!" Ucap Wisnu.

"Gue juga bisa sewa suster, cuma gue mau Lu bertanggung jawab !"

"Bertanggung jawab apa lagi? Gue udah nganter lu ke rumah kan ?"

"Itu belum cukup !" Elak Dirga masih ingin menjahili Wisnu.

"Serah! Gue pulang! " Seperti yang di bilang, Wisnu keras kepala, dia benar-benar pergi meninggalkan Dirga.

"Hah .. padahal gue masih ingin sama dia " Dirga  melempar kepalanya ke belakang, ke punggung sofa yang di duduknya. Ia menatap langit-langit rumahnya yang tidak ada apa-apa.

Drrttt!! Drrttt!! Drrttt!

"CK hape siapa itu ? " Wisnu mencari sumber suara yang terdengar di mobilnya.

"Arrhg bukannya ini hape bajingan itu ?" Gumam Wisnu setelah dia menemukan hape tersebut.

"Langga nelpon ? Ada perlu apa Dia ?" Wisnu terlihat penasaran, tapi tidak berani untuk menjawab, dia takut kalau Langga berpikir negatif dan menyimpulkan kalau wisnu dan Dirga berhubungan meski itu benar.

Adek posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang