15

43.7K 1.7K 29
                                    

SELAMAT MEMBACA ~

"Ugh ..." Lenguhan Natan terdengar sangat jelas perlahan matanya terbuka dan pemandangan pertama yang di lihatnya sebuah bunga mawar warna putih berdiri tegak di nakas.

Natan langsung tahu siapa yang menata bunga itu di sana.
Pemuda itu hendak bangun tapi sayangnya seluruh badannya terasa remuk apalagi di bagian bawah sana.

"Langga sialan !" Gumamnya kesal

Ceklek !!

Pintu kamar itu terbuka dan menampilkan sesosok perempuan yang anggun

"Natan ?" Panggil Anis lembut.

"Apa kamu masih sakit ?" Tanya Anis sambil mengelus rambut Natan.

"Udah gak Ma, "

"Jangan bohong, adikmu bilang kamu sakit "

"Dia kemana Ma ?" Tanya Natan

"Udah ke sekolah sayang "

"CK ..."  Decak Natan pelan

"Ya udah istirahat dulu gih, Mama siapkan kamu bubur "

"Baik Ma "Natan kembali menyelimuti tubuhnya dan detik itu juga Anis pergi meninggalkan Natan.

"Hah ... Hampir ketahuan " ucap Natan yang langsung melepas selimut tebalnya.

Secara perlahan Natan berjalan ke arah kaca ia melihat seluruh tubuhnya yang berisikan tanda kiss mark.

"Awas aja lu Lang " gerutu Natan yang langsung pergi ke arah lemari.

"Gue pake baju apa ya biar gak ketahuan " gumam Natan sambil memilih baju.

"Pake ini aja " ucapnya yang langsung meraih baju itu dan segera memakainya.

Setelah selesai dengan itu, Natan kembali ke ranjang dan merebahkan badannya. Ia masih lelah, lelah dengan kegiatan kemarin malam.

Drrt ! Drrt! Drrt !

Suara ponsel Natan berdering sebelum mengangkat telepon itu ia melihat nama yang tertera di layar ponselnya dengan malas Natan mengangkat sambungan telepon tersebut.

"Napa ?" Tanya Natan jutek.

"Kenapa hm ? Kemarin masih kurang ? " Tanya seseorang seberang sana yang tidak lain adalah Langga.

"Kurang mata lu ! Kelebihan ini bangsat!" Kesal Natan

Langga tidak marah ia menanggapinya dengan tawa kecil.

"Maafin aku ya,"

"Maaf! Maaf ! Kalau maaf ada artinya penjahat tak mungkin masuk penjara " jawab Natan yang kelihatan masih sangat kesal dengan Langga.

"Fffppp ... Kamu lucu "

"CK .. udah ah, gue mau tidur ! Bey !"

Tut!

Natan menutup teleponnya sepihak dan membuang ponselnya asal.

"Ada apa sayang ? Telepon dari siapa ? Kok marah- marah ?" Tanya Anis yang kembali datang ke kamar Natan sambil membawa bubur yang sudah di janjikan.

"Salah sambung Ma " ucapan Natan tersenyum canggung.

"Oh gitu, ya udah ini makan dulu buburnya ya sayang"

Adek posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang