50

13K 670 37
                                    

SELAMAT MEMBACA~

-

-

-

***

"Oh jadi alasan Lu benci sama Natan cuma karena satu cewek ?" Tanya Wisnu dengan nada cemburu tapi dia tidak mau mengakuinya.

"Bukan kek gitu, Gue bisa jelasin "

"Jadi, Gue cuma pelampiasan Lu doang, Iya ?"

"Gak gitu wis. Itu juga kejadiannya dulu kan ?"

"Dulu ? Kalau emang kejadiannya dulu, seharusnya Lu gak  dendam ke Nathan kan ?"

Dirga menghela nafas panjang. Dia berusaha meyakinkan Wisnu,Untuk percaya kepadanya. Tapi, itu terlihat sangat tidak gampang.

"Gak dendam, cuma benci. "

"Bedanya ?" Tanya Wisnu.

"Wis ayok lah, jangan kek gini. "

"Apa sih ! Sana Lu pergi ngapain ngikut pulang ke rumah Gue ? " Wisnu mendorong Dirga

"Gue udah minta maaf ke elu wis. "

"Gue gak Nerima maaf Lu. Pergi! " Titah Wisnu mengusir Dirga.

"Jadi, Lu lebih ngebela Nathan dari pada Gue pacar Lu ?"

"Lu nanya ? Ya jelas gue ngebela temen gue sendiri. Dari pada Lu yang cuma mau seneng doang. "

Wisnu menutup pintu rumahnya dengan keras. Membiarkan Dirga diam di luar rumahnya. Dan tidak memperdulikan Dirga.

"Sorry ya gue orangnya gak gampang ngemaafin orang !" Gumam Wisnu.

_________________________________________________________

"Berat " ujar Wisnu menggeser  tangan Dirga yang berada di dadanya.

Wisnu menepuk keningnya tidak habis pikir dengan apa yang di lakukannya semalam. Katanya tidak gampang maafin orang. Tapi, buktinya apa ? Dasar Wisnu.

Cuma gara-gara Dirga tidak pulang-pulang tetep diam di depan rumah Wisnu. Dia merasa kasian takutnya itu anak pingsan dan mati di rumahnya sendiri.
Karena itu Wisnu membiarkan Dirga masuk ke dalam rumahnya. Dan sekarang masih tidur anteng di samping Wisnu.

"Bangun! Udah pagi! Mending Lu pulang!" Ujar Wisnu membangunkan tidur nyenyak Dirga.

"Sejam lagi " gumam Dirga kembali memeluk tubuh Wisnu.

"Lepasin Gue !" Wisnu memberontak

"Jangan di gesek, bisa bangun ! Lu mau tanggung jawab ?" Bisik Dirga.

"Makanya lepas, anjing!" Geram Wisnu.

"Lu gak kuliah juga kan? Gue gak kerja. Jadi gak masalah kalau kita tidur lagi. "

"Kenapa Lu gak kerja ? Udah cukup kaya ?"

"Gue gak mau ketemu Langga. Karena Gue masih sayang nyawa Gue. "

"Kalau takut jangan berulah. " Ucap Wisnu.

"Jangan gerak, Lu mau banget ya ?"

"Apaan sih Lu !" Wisnu langsung meremas kejantanan Dirga hingga dia mendesis kesakitan dan melepas Wisnu.

"Makanya jangan macem-macem sama Gue tau rasa kan Lu !" Wisnu pergi ke kamar mandi. Meninggalkan Dirga yang masih kesakitan di atas kasur.

"Ciih anak itu "

Adek posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang